“Hans… Bangun, sudah jam berapa sekarang, cepat bangun sekolah…” ibu hans dengan suara yang melengking mencoba membangunkan hans, padahal ibunya memanggil hans dalam situasi lagi memasak.
Hans dengan muka lesu dan sangat malas, membuka selimut dan berjalan perlahan menuju kamar mandi. Setelah sudah selesai mandi hans bersiap-siap untuk sekolah, tetapi ia sebetulnya sangat malas untuk pergi sekolah, tetapi karena tidak mau mendengar omelan ibunya ia pun berseteru dan dengan terpaksa berangkat sekolah.
“Hans tunggu… Sarapan dulu” ibunya memanggil hans tetapi hans sudah terlanjur berjalan dengan kendaraannya. Hans pun tidak mendengar saat ibunya memanggilnya untuk sarapan terlebih dahulu.
Di sepertiga perjalan hans masih mengaup seakan ia masih ngantuk, matanya merah karena kurang tidur semalam. Tiba saat di setengah perjalanan menuju sekolah tiba-tiba pikirannya sudah dirasuki oleh virus malas, hans sangat berat sekali bila harus ke sekolah, di sekolah ia selalu jadi bahan bullying teman-temannya, hal itulah penyebab utama hans malas jika pergi untuk sekolah, dan hari ini ia malas sekali, ditambah pula dengan rasa kantuk karena kurang tidur, sehingga membuatnya malas sekali untuk sekolah.
Akhirnya ia berhenti di setengah perjalan dan mengubah jalur menuju tempat yang sepi pengendara, ia berusaha berpikir untuk tidak sekolah tetapi ibunya juga tidak marah saat ia pulang. Berbagai ide ia coba pikirkan, hingga akhirnya ia mendapatkan sebuah ide cemerlang, ia melihat bagian mesin motornya dan melihat sambungan businya, ia mempunyai ide melepaskan bagian businya supaya motornya tidak bisa menyala, tetapi ia tidak melepaskan sampai ujung kabelnya, hanya ditarik sedikit, hal ini supaya ibunya percaya bahwa motornya benar-benar mogok.
Setelah ide itu dilakukan hans pun menyambungkan lagi kabel businya, dan pulang menuju rumahnya, sampai di terobosan rumahnya ia pun melakukan idenya melepaskan kabel busi motornya, kemudian ia mendorong seakan-akan motornya benar-benar mogok.
“Bu… Bu” hans memanggil ibunya. “Loh hans kamu kok pulangnya cepat sekali, kamu bolos sekolah ya” ibunya langsung berpikiran bahwa hans bolos sekolah. “Tidak bu, tadi saat di tengah perjalan motornya mogok, jadi terpaksa mendorong motornya pulang”. Meluncur semua juluran lidah kebohongan hans. Tetapi ibunya kurang percaya kepada hans. “Kamu bohong pasti, coba ibu lihat motornya”. Ibunya mencoba menghidupkan motor, tetapi tidak bisa hidup. Dan akhirnya kebohongan hans membuat yakin ibunya dan hans pun tidak mendapat omelan ditambah lagi ia diizinkan ibunya lewat telepon. Sungguh hari yang melegakan sementara.
Namun sebuah kebohongan pasti akan terbongkar. Dan akhirnya setelah sekian lama ibu hans pun akhirnya mengetahui kebohongan hans dan saat itu hans menjelaskan penyebab kebohongannya, dan akhirnya ibunya kini tau penyebab kebohongannya, saat itulah ibunya membimbing hans, memberi arahan yang baik dan memanggil dokter psikolog untuk pemulihan mental hans supaya hans lebih baik lagi.
CERPEN
Judul: Malas Sekolah
“Hans… Bangun, sudah jam berapa sekarang, cepat bangun sekolah…” ibu hans dengan suara yang melengking mencoba membangunkan hans, padahal ibunya memanggil hans dalam situasi lagi memasak.
Hans dengan muka lesu dan sangat malas, membuka selimut dan berjalan perlahan menuju kamar mandi. Setelah sudah selesai mandi hans bersiap-siap untuk sekolah, tetapi ia sebetulnya sangat malas untuk pergi sekolah, tetapi karena tidak mau mendengar omelan ibunya ia pun berseteru dan dengan terpaksa berangkat sekolah.
“Hans tunggu… Sarapan dulu” ibunya memanggil hans tetapi hans sudah terlanjur berjalan dengan kendaraannya.
Hans pun tidak mendengar saat ibunya memanggilnya untuk sarapan terlebih dahulu.
Di sepertiga perjalan hans masih mengaup seakan ia masih ngantuk, matanya merah karena kurang tidur semalam.
Tiba saat di setengah perjalanan menuju sekolah tiba-tiba pikirannya sudah dirasuki oleh virus malas, hans sangat berat sekali bila harus ke sekolah, di sekolah ia selalu jadi bahan bullying teman-temannya, hal itulah penyebab utama hans malas jika pergi untuk sekolah, dan hari ini ia malas sekali, ditambah pula dengan rasa kantuk karena kurang tidur, sehingga membuatnya malas sekali untuk sekolah.
Akhirnya ia berhenti di setengah perjalan dan mengubah jalur menuju tempat yang sepi pengendara, ia berusaha berpikir untuk tidak sekolah tetapi ibunya juga tidak marah saat ia pulang. Berbagai ide ia coba pikirkan, hingga akhirnya ia mendapatkan sebuah ide cemerlang, ia melihat bagian mesin motornya dan melihat sambungan businya, ia mempunyai ide melepaskan bagian businya supaya motornya tidak bisa menyala, tetapi ia tidak melepaskan sampai ujung kabelnya, hanya ditarik sedikit, hal ini supaya ibunya percaya bahwa motornya benar-benar mogok.
Setelah ide itu dilakukan hans pun menyambungkan lagi kabel businya, dan pulang menuju rumahnya, sampai di terobosan rumahnya ia pun melakukan idenya melepaskan kabel busi motornya, kemudian ia mendorong seakan-akan motornya benar-benar mogok.
“Bu… Bu” hans memanggil ibunya.
“Loh hans kamu kok pulangnya cepat sekali, kamu bolos sekolah ya” ibunya langsung berpikiran bahwa hans bolos sekolah.
“Tidak bu, tadi saat di tengah perjalan motornya mogok, jadi terpaksa mendorong motornya pulang”. Meluncur semua juluran lidah kebohongan hans.
Tetapi ibunya kurang percaya kepada hans.
“Kamu bohong pasti, coba ibu lihat motornya”. Ibunya mencoba menghidupkan motor, tetapi tidak bisa hidup.
Dan akhirnya kebohongan hans membuat yakin ibunya dan hans pun tidak mendapat omelan ditambah lagi ia diizinkan ibunya lewat telepon. Sungguh hari yang melegakan sementara.
Namun sebuah kebohongan pasti akan terbongkar. Dan akhirnya setelah sekian lama ibu hans pun akhirnya mengetahui kebohongan hans dan saat itu hans menjelaskan penyebab kebohongannya, dan akhirnya ibunya kini tau penyebab kebohongannya, saat itulah ibunya membimbing hans, memberi arahan yang baik dan memanggil dokter psikolog untuk pemulihan mental hans supaya hans lebih baik lagi.
Sekian Dan
TERIMAKASIH
ID Line: Fidhonice10WA: 082390513446