Alkisah seorang anak kecil yang berasal dari sebuah kampung. Anak yang terlahir di sebuah kampung, dimana kampung itu berada ditengah-tengah sebuah kota. Anak itu tumbuh besar di sebuah tempat orang-orang melakukan aktifitas kehidupan ditepi sebuah sungai. Dia seorang anak yang berperawakan kecil, kulitnya puting dan murah senyum. Dia dibesarkan oleh keluarga yang sama dengan kebanyakan keluarga di kampung itu.
Suatu waktu ketika dia sudah beranjak remaja. Dia kenal dengan sebuah mainan yang bernama ketapel. Bersama teman-temannya dia sering bermain ketapel, tembak-tembakkan dan permainan berbahaya lainnya. Dia paling suka dengan ketapel, bercanda dengan teman-teman seumurannya dengan penuh gembira.
Suatu hari anak itu pergi membawa ketapel dengan 5 orang temennya. Mereka pergi menyeberang sungai melalui jembatan yang hanya terbuat dari sebuah bambu. Mereka berjalan merambat ketika menyeberangi sungai itu. Bukan sungai yang deras tetapi dalam, kesemuanya belum bisa berenang. Dengan penuh rasa takut mereka satu persatu merayap di sebuah bambu yang terbentang melintang. Perasaan puas menaungi mereka setelah keenam anak kampung itu berhasil menyeberangi sebuah sungai yang dalam.
Sesampai di seberang sungai, mereka lantas berlari naik ke atas menuju sebuah tempat. Mereka tak lupa membawa ketapelnya beserta beberapa kerikil yang berfungsi sebagai 'peluru' ketapel.
Dengan penuh percaya diri keenam orang ana itu melewati rintangan di jalan yang menukik. Anak itu dan teman-temannya akhirnya sampai di suatu tempat yang mereka tuju. betapa terkejutnya anak itu karena yang jadi tujuan ternyata sebuah kuburan!!! Kuburan yang sepi senyap, tak terlihat gerak-gerik manusia. Bulu-bulu kecil mereka berdiri, seolah mencerminkan keheningan kuburan itu.bersambung.....
Alkisah seorang anak kecil yang berasal dari sebuah kampung. Anak yang terlahir di sebuah kampung, dimana kampung itu berada ditengah-tengah sebuah kota. Anak itu tumbuh besar di sebuah tempat orang-orang melakukan aktifitas kehidupan ditepi sebuah sungai. Dia seorang anak yang berperawakan kecil, kulitnya puting dan murah senyum. Dia dibesarkan oleh keluarga yang sama dengan kebanyakan keluarga di kampung itu.
Suatu waktu ketika dia sudah beranjak remaja. Dia kenal dengan sebuah mainan yang bernama ketapel. Bersama teman-temannya dia sering bermain ketapel, tembak-tembakkan dan permainan berbahaya lainnya. Dia paling suka dengan ketapel, bercanda dengan teman-teman seumurannya dengan penuh gembira.
Suatu hari anak itu pergi membawa ketapel dengan 5 orang temennya. Mereka pergi menyeberang sungai melalui jembatan yang hanya terbuat dari sebuah bambu. Mereka berjalan merambat ketika menyeberangi sungai itu. Bukan sungai yang deras tetapi dalam, kesemuanya belum bisa berenang. Dengan penuh rasa takut mereka satu persatu merayap di sebuah bambu yang terbentang melintang. Perasaan puas menaungi mereka setelah keenam anak kampung itu berhasil menyeberangi sebuah sungai yang dalam.
Sesampai di seberang sungai, mereka lantas berlari naik ke atas menuju sebuah tempat. Mereka tak lupa membawa ketapelnya beserta beberapa kerikil yang berfungsi sebagai 'peluru' ketapel.
Dengan penuh percaya diri keenam orang ana itu melewati rintangan di jalan yang menukik. Anak itu dan teman-temannya akhirnya sampai di suatu tempat yang mereka tuju. betapa terkejutnya anak itu karena yang jadi tujuan ternyata sebuah kuburan!!! Kuburan yang sepi senyap, tak terlihat gerak-gerik manusia. Bulu-bulu kecil mereka berdiri, seolah mencerminkan keheningan kuburan itu.bersambung.....