dindaputri30
Contoh adaptasi fisiologi pada manusia • Tubuh manusia berkeringat ketika kepanasan. Dengan berkeringat, tubuh manusia akan dingin. • Pada saat udara dingin, orang cenderung buang air kecil (kencing). • Mata manusia dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Ketika di tempat yang terang, pupil akan menyempit, sebaliknya ketika di tempat yang gelap maka pupil akan melebar.
Contoh adaptasi fisiologi pada hewan • Hewan onta memiliki punuk untuk menyimpan lemak. Bentuk kakinya yang berukuran besar bermanfaat untuk membantu berjalan agar tidak terperosok ke dalam pasir. • Hewan mamalia yang bisa memamah biak, misalnya sapi, kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut adalah rumput-rumputan di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase. • Musang yang yang memiliki kelenjar bau dan menyemburkan cairan untuk mengelakkan dirinya dari musuh. • Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivora (pemakan daging). herbivora (pemakan tumbuhan), serta omnivora (pemakan daging dan tumbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. • Burung hantu memiliki penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam yang memungkinkannya untuk dapat melihat di malam hari.
Contoh adaptasi fisiologi pada tumbuhan • Kantung semar yang berbentuk guci. Serangga yang hinggap di tepi kantong semar akan tergelincir dan terperangkap cairan yang ada di dalam kantong. Cairan ini berguna untuk menghancurkan serangga sehingga nitrogennya dapat diserap. • Bau khas pada bunga mengundang serangga untuk membantu proses penyerbukan. Bunga jenis ini menghasilkan madu atau nectar, dan serbuk sarinya mudah melekat. • Bunga raflesia yang mengeluarkan bau busuk untuk menarik serangga agar mendatanginya. Dengan demikian ketika serangga masuk ke dalam bunga raflesia akan menjadi makanannya.
• Tubuh manusia berkeringat ketika kepanasan. Dengan berkeringat, tubuh manusia akan dingin.
• Pada saat udara dingin, orang cenderung buang air kecil (kencing).
• Mata manusia dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang diterimanya. Ketika di tempat yang terang, pupil akan menyempit, sebaliknya ketika di tempat yang gelap maka pupil akan melebar.
Contoh adaptasi fisiologi pada hewan
• Hewan onta memiliki punuk untuk menyimpan lemak. Bentuk kakinya yang berukuran besar bermanfaat untuk membantu berjalan agar tidak terperosok ke dalam pasir.
• Hewan mamalia yang bisa memamah biak, misalnya sapi, kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut adalah rumput-rumputan di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase.
• Musang yang yang memiliki kelenjar bau dan menyemburkan cairan untuk mengelakkan dirinya dari musuh.
• Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivora (pemakan daging). herbivora (pemakan tumbuhan), serta omnivora (pemakan daging dan tumbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda.
• Burung hantu memiliki penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam yang memungkinkannya untuk dapat melihat di malam hari.
Contoh adaptasi fisiologi pada tumbuhan
• Kantung semar yang berbentuk guci. Serangga yang hinggap di tepi kantong semar akan tergelincir dan terperangkap cairan yang ada di dalam kantong. Cairan ini berguna untuk menghancurkan serangga sehingga nitrogennya dapat diserap.
• Bau khas pada bunga mengundang serangga untuk membantu proses penyerbukan. Bunga jenis ini menghasilkan madu atau nectar, dan serbuk sarinya mudah melekat.
• Bunga raflesia yang mengeluarkan bau busuk untuk menarik serangga agar mendatanginya. Dengan demikian ketika serangga masuk ke dalam bunga raflesia akan menjadi makanannya.