1). Menghimpun para pedagang pribumi Muslim agar dapat bersaing dengan pedagang-pedagang besar asing (Khususnya Tionghoa). Pada masa itu, pedagang-pedagang keturunan Tionghoa tersebut telah lebih maju usahanya dan memiliki hak dan status yang lebih tinggi dari pada penduduk Hindia Belanda lainnya.
2). Membangun persaudaraan, persahabatan dan tolong-menolong di antara muslim dan mengembangkan perekonomian rakyat.
3). Menggalang persatuan umat islam khususnya dalam memajukan kehidupan agama islam
4). Menentang politik Hindia Belanda, yang memberi keleluasaan masuknya pedagang asing untuk menguasai komplar ekonomi rakyat pada masa itu.
5). Hidup menurut ajaran agama
Tentang Sarekat Islam
rganisasi ini dirintis oleh Haji Samanhudi di Surakarta pada 16 Oktober 1905, Tujuan awal untuk menghimpun para pedagang pribumi Muslim agar dapat bersaing dengan pedagang-pedagang besar asing (Khususnya Tionghoa). Pada masa itu, pedagang-pedagang keturunan Tionghoa tersebut telah lebih maju usahanya dan memiliki hak dan status yang lebih tinggi dari pada penduduk Hindia Belanda lainnya.
Sosialisme mendapat tempat di dalam Sarekat Dagang Islam, dan menjadi "si merah SDI". SDI merah dan ISDV atau Partai Sosialis-demokrat Hindia Belanda yang didirikan oleh Sneevliet, melebur menjadi sebuah partai yang bernama PKH atau Perserikatan Komunis di Hindia, kemudian menjadi PKI yang kita kenal dengan nama Partai Komunis Indonesia. PKI merupakan salah satu bagian di dalam pergerakan nasional, yang membawa masyarakat untuk bersatu dan membentuk kesetaraan antar penduduk.
SDI kemudian terpecah menjadi dua, yakni Si Merah dan Si Putih, pendirinya adalah Samanhudi, yang memiliki inti tujuan memprioritaskan kesejahteraaan pedagang islam bumiputera pada masa Hindia Belanda.
Untuk menambah pengetahuanmu tentang Sarekat Islam, klik link di bawah ini:
Tujuan berdirinya Sarekat Islam adalah
1). Menghimpun para pedagang pribumi Muslim agar dapat bersaing dengan pedagang-pedagang besar asing (Khususnya Tionghoa). Pada masa itu, pedagang-pedagang keturunan Tionghoa tersebut telah lebih maju usahanya dan memiliki hak dan status yang lebih tinggi dari pada penduduk Hindia Belanda lainnya.
2). Membangun persaudaraan, persahabatan dan tolong-menolong di antara muslim dan mengembangkan perekonomian rakyat.
3). Menggalang persatuan umat islam khususnya dalam memajukan kehidupan agama islam
4). Menentang politik Hindia Belanda, yang memberi keleluasaan masuknya pedagang asing untuk menguasai komplar ekonomi rakyat pada masa itu.
5). Hidup menurut ajaran agama
Tentang Sarekat Islam
rganisasi ini dirintis oleh Haji Samanhudi di Surakarta pada 16 Oktober 1905, Tujuan awal untuk menghimpun para pedagang pribumi Muslim agar dapat bersaing dengan pedagang-pedagang besar asing (Khususnya Tionghoa). Pada masa itu, pedagang-pedagang keturunan Tionghoa tersebut telah lebih maju usahanya dan memiliki hak dan status yang lebih tinggi dari pada penduduk Hindia Belanda lainnya.
Sosialisme mendapat tempat di dalam Sarekat Dagang Islam, dan menjadi "si merah SDI". SDI merah dan ISDV atau Partai Sosialis-demokrat Hindia Belanda yang didirikan oleh Sneevliet, melebur menjadi sebuah partai yang bernama PKH atau Perserikatan Komunis di Hindia, kemudian menjadi PKI yang kita kenal dengan nama Partai Komunis Indonesia. PKI merupakan salah satu bagian di dalam pergerakan nasional, yang membawa masyarakat untuk bersatu dan membentuk kesetaraan antar penduduk.
SDI kemudian terpecah menjadi dua, yakni Si Merah dan Si Putih, pendirinya adalah Samanhudi, yang memiliki inti tujuan memprioritaskan kesejahteraaan pedagang islam bumiputera pada masa Hindia Belanda.
Untuk menambah pengetahuanmu tentang Sarekat Islam, klik link di bawah ini:
Apa tujuan dari sarekat islam
brainly.co.id/tugas/13416635
Ketua organisasi serekat islam
brainly.co.id/tugas/5491339
Penyebab sarekat islam pecah menjadi si putih dan si merah
brainly.co.id/tugas/2668907
......................................
Kode Soal : 11.3.7
Kelas : XI (11 SMA)
Pelajaran : Sejarah
Kategori : Politik Etis dan Pergerakan Nasional
Kata Kunci : Sarekat Islam