Tugas pokok pemerintahan gubernur jenderal Daendels di Indonesia adalah...
nenttyPertama, demi menambah jumlah serdadunya – yang pada itu jumlah serdadu di Jawa tidak lebih dari 2000 personil, bahkan yang bersenjata hanya 1/3-nya – baik angkatan darat maupun angkatan laut, Daendels melakukan rekruitmen terhadap kaum pribumi untuk dilatih menjadi militer (milisi). Kebanyakan serdadu Bumiputera tersebut berasal dari Manado, Jawa, dan Madura. Dengan demkian ia berhasil menambah jumlah angkatan bersenjatanya mencapai 18.000 hingga 20.000 serdadu.Untuk mendukung kelengkapan militer tersebut membuat hampir semua bidang/aspek dijamah oleh rencana Daendels. Misalnya saja, untuk menyediakan perlengkapan seragam militer para petani dipaksanya memintal benang dan menenun kain. Kemudian di Semarang, para pembuat Gamelan diubahnya menjadi pekerja pabrik miseu untuk keperluan senjata. Sentra pengrajin peralatan dapur tembaga di Gresik, diubah menjadi pabrik senjata (bedil: sejenis senapan laras panjang). Di Surabaya segera dibangun pangkalan Angkatan Laut. Koningsplein (Lapangan Merdeka Sekarang – Lapangan Banteng) dijadikan tempat pelatihan militer, dan tidak jauh dari itu dibangun rumah sakit militer (sekarang RSPAD Gatot Subroto).Kedua, pembangunan Grote Postweg (Jalan Raya Pos) Anyer-Panarukan. Jalan sepanjang tak kurang dari 1000 km ini dibangun untuk mendukung mobilitas militer agar menjadi lebih capat dan mudah. Terutama untuk menjaga pos-pos pertahanan penting di sepanjang pantai utara Jawa. Kerja rodi-pun diberlakukan untuk pembangunan proyek raksasa tersebut. Karena banyaknya tenaga rakyat yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tersebut dan terdesak oleh waktu, wajib kerja menjadi pilihan cara bagi Daendels.Berkat keberadaan Jalan Raya Pos tersebut (sekarang dikenal dengan Jalur Pantura), tidak hanya memberikan keuntungan di bidang militer saja, tetapi membawa arti penting bagi mobilitas ekonomi, sosial, bahkan politik. Perjalanan kereta pos Anyer-Panarukan yang membutuhkan waktu hingga beberapa bulan dapat dipersingkat menjadi cuma enam hari.Yang perlu disimpulkan disini, demi merealisasikan program-programnya di atas Daendels menggunakan cara-cara yang lebih menunjukkan sistem tradisional (konvensional). Tentu hal ini faktor kondisi/relitas yang mendesak Gubernur Jenderal ini. Selain itu, tidak sedikit biaya operasional yang dibutuhkan untuk mendukung kerja Daendels. Sehingga menuntut Daendels untuk mengambil langkah-langkah berikutnya. Langkah Daendels di bidang ekonomi semakin menunjukkan cara-cara yang ditempuhnya layaknya cara-cara konvensional, yakni eksploitasi SDA & SDM.Sumber Acuan:A. Kardiyat Wiharyanto. 2004. Indonesia Dalam Abad XIX. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Parakitri T. Simbolon. KOMPAS. 1995. Menjadi Indonesia, Buku I: Akar-akar Kebangsaan Indonesia.Jakarta: KOMPAS – Grasindo.Sartono Kartodirdjo. 1987. Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900, Dari Emporium Sampai Imperium Jilid I. Jakarta: Penerbit PT Gramedia.Merle Calvin Ricklefs. 2008. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi.Memuat...Terkait“PERKEMBANGAN KEKUASAAN BARAT di INDONESIA PASCA VOC” - resumeIn "Gardoe Peristiwa"POLITIK ETIS (Pol. Etika/Pol. Asosiasi) – 1901In "Gardoe Peristiwa"Dorojatun: Raja Jawa dan ke-Indonesiaan 'Yogyakarta'In "Gardoe Tokoh"Ditandai: asia tenggara, daendels, hindia, napoleon bonaparte, vasalPosted in: Gardoe Peristiwa← Menguak Identitas Bangsa _ Tinjauan Historis Pembentukan Konsep Identitas Bangsa dan Konsep Penjajahan (kolonialisme) – edisi 1POLITIK ETIS (Pol. Etika/Pol. Asosiasi) – 1901 →2 Responses “Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels: 1808 – 1811 _ (bagian Pertama)” → nina Juli 19, 2012terima kasih berkenan berbagi pengetahuan. Salam hangat….Balas garduopini Juli 25, 2012terimakasih kembali…BalasBerikan BalasanTanah Air – Ibu PertiwiTanggal TulisFebruari 2012SSRKJSM« Jun Mar » 1234567891011121314151617181920212223242526272829 KategoriGardoe Peristiwa (5)Gardoe Tokoh (4)Gardu KONSEP (3)Warta Opini (6)Pos-pos Terakhir“PERKEMBANGAN KEKUASAAN BARAT di INDONESIA PASCA VOC” – resumePOLITIK ETIS (Pol. Etika/Pol. Asosiasi) – 1901Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels: 1808 – 1811 _ (bagian Pertama)Menguak Identitas Bangsa _ Tinjauan Historis Pembentukan Konsep Identitas Bangsa dan Konsep Penjajahan (kolonialisme) – edisi 1Nasionalisme?“Akar” Budaya Barat dan KapitalismePerdagangan di Nusantara – Masa Pengaruh ISLAM“Agama” – Keunikan Hasil KebudayaanCelotehan bermaknaSejarah: “Sebuah Momok”INTEGRASI MAJAPAHIT dibawah “Sumpah Palapa”Apa KEBUDAYAAN itu?Internalisasi PANCASILA – Pluralisme Agama dalam “Ketuhanan Yang Maha Esa”Romo MANGUNWIJAYA: Arsitek HumanisRENE DESCARTESDWITUNGGALPluralitas AgamaBlog di WordPress.com.The Inuit Types Theme.
1 votes Thanks 2
Radesu
Tugas Daendel: -Mempertahankan Pulau Jawa Dari Inggris -Membangun Jalan Anyer
nina
Juli 19, 2012terima kasih berkenan berbagi pengetahuan. Salam hangat….Balas
garduopini
Juli 25, 2012terimakasih kembali…BalasBerikan BalasanTanah Air – Ibu PertiwiTanggal TulisFebruari 2012SSRKJSM« Jun Mar » 1234567891011121314151617181920212223242526272829 KategoriGardoe Peristiwa (5)Gardoe Tokoh (4)Gardu KONSEP (3)Warta Opini (6)Pos-pos Terakhir“PERKEMBANGAN KEKUASAAN BARAT di INDONESIA PASCA VOC” – resumePOLITIK ETIS (Pol. Etika/Pol. Asosiasi) – 1901Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels: 1808 – 1811 _ (bagian Pertama)Menguak Identitas Bangsa _ Tinjauan Historis Pembentukan Konsep Identitas Bangsa dan Konsep Penjajahan (kolonialisme) – edisi 1Nasionalisme?“Akar” Budaya Barat dan KapitalismePerdagangan di Nusantara – Masa Pengaruh ISLAM“Agama” – Keunikan Hasil KebudayaanCelotehan bermaknaSejarah: “Sebuah Momok”INTEGRASI MAJAPAHIT dibawah “Sumpah Palapa”Apa KEBUDAYAAN itu?Internalisasi PANCASILA – Pluralisme Agama dalam “Ketuhanan Yang Maha Esa”Romo MANGUNWIJAYA: Arsitek HumanisRENE DESCARTESDWITUNGGALPluralitas AgamaBlog di WordPress.com.The Inuit Types Theme.
-Mempertahankan Pulau Jawa Dari Inggris
-Membangun Jalan Anyer