Kak, perkenalkan namaku (...), anak kelas (....) yang baru masuk.
Hmm,... begini, Kak. Sejak hari pertama masuk sekolah, aku tertarik pada Kakak. Entah kenapa hari itu tiba-tiba saja dadaku serasa bergetar saat aku tanpa sengaja hampir bertabrakan dengan Kakak.
Getar di dada itu bahkan selalu kembali saat aku mengingat-ingat kejadian itu. Ah, entahlah Kak, rasanya gimana gitu. Tapi, aku justru ingin sekali agar aku bisa kembali bertemu Kakak walaupun aku harus pingsan sekalipun.
Kak, maaf ya aku lancang berkirim surat padamu. Jujur saja aku tertarik sama Kakak. Aku ingin kenal lebih dekat dengan Kakak. Mau ya, Kak?
Aku sih nggak mau dengar kata tidak dari Kakak. Maunya, Kakak jawab iya.
Kak, perkenalkan namaku (...), anak kelas (....) yang baru masuk.
Hmm,... begini, Kak. Sejak hari pertama masuk sekolah, aku tertarik pada Kakak. Entah kenapa hari itu tiba-tiba saja dadaku serasa bergetar saat aku tanpa sengaja hampir bertabrakan dengan Kakak.
Getar di dada itu bahkan selalu kembali saat aku mengingat-ingat kejadian itu. Ah, entahlah Kak, rasanya gimana gitu. Tapi, aku justru ingin sekali agar aku bisa kembali bertemu Kakak walaupun aku harus pingsan sekalipun.
Kak, maaf ya aku lancang berkirim surat padamu. Jujur saja aku tertarik sama Kakak. Aku ingin kenal lebih dekat dengan Kakak. Mau ya, Kak?
Aku sih nggak mau dengar kata tidak dari Kakak. Maunya, Kakak jawab iya.
Aku tunggu jawabanmu, Kak.