Bingkai hati yang menghiasi rasa
Sejenak rasa itu seakan mulai sirna
Timbul.
Lahir
Muncul
Mati
Hidup
Dan akhirnya Pudar
Bunga asmara hanya mekar sesaat
Layu tak pun terduga
Untuk sampah yang hina sepertiku
Mencintaipun aku meras tak pantas
Sungguh melelahkan
Jika cinta tak pantas untuk kusentuh
Mengapakah ada surat takdir yang tuhan tulis untuk mencintaimu
Sehingga panah asmara terhujam di dadaku
Oh tuhan….
Hilangkan api cinta ini
Siram saja dengan air garam kehidupan
Agar diri ini sadar.
Bahwa aku hanya binatang tak bertuan
7 Alasan Mencela Diriku
Tujuh kali aku pernah mencela jiwaku,
pertama kali ketika aku melihatnya lemah,
padahal seharusnya ia bisa kuat.
Kedua kali ketika melihatnya berjalan terjongket-jongket
dihadapan orang yang lumpuh
Ketiga kali ketika Pengertian dan Contoh Majas Metafora (Contoh Puisi/Kalimat) berhadapan dengan pilihan yang sulit dan mudah
ia memilih yang mudah
Keempat kalinya, ketika ia melakukan kesalahan dan cuba menghibur diri
dengan mengatakan bahawa semua orang juga melakukan kesalahan
Kelima kali, ia menghindar kerana takut, lalu mengatakannya sebagai sabar
Keenam kali, ketika ia mengejek kepada seraut wajah buruk
padahal ia tahu, bahawa wajah itu adalah salah satu topeng yang sering ia pakai
Dan ketujuh, ketika ia menyanyikan lagu pujian dan menganggap itu sebagai suatu yang bermanfaat
" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "
© Copyright 2013 - 2025 KUDO.TIPS - All rights reserved.
Bingkai hati yang menghiasi rasa
Sejenak rasa itu seakan mulai sirna
Timbul.
Lahir
Muncul
Mati
Hidup
Dan akhirnya Pudar
Bunga asmara hanya mekar sesaat
Layu tak pun terduga
Untuk sampah yang hina sepertiku
Mencintaipun aku meras tak pantas
Sungguh melelahkan
Jika cinta tak pantas untuk kusentuh
Mengapakah ada surat takdir yang tuhan tulis untuk mencintaimu
Sehingga panah asmara terhujam di dadaku
Oh tuhan….
Hilangkan api cinta ini
Siram saja dengan air garam kehidupan
Agar diri ini sadar.
Bahwa aku hanya binatang tak bertuan
7 Alasan Mencela Diriku
Tujuh kali aku pernah mencela jiwaku,
pertama kali ketika aku melihatnya lemah,
padahal seharusnya ia bisa kuat.
Kedua kali ketika melihatnya berjalan terjongket-jongket
dihadapan orang yang lumpuh
Ketiga kali ketika Pengertian dan Contoh Majas Metafora (Contoh Puisi/Kalimat) berhadapan dengan pilihan yang sulit dan mudah
ia memilih yang mudah
Keempat kalinya, ketika ia melakukan kesalahan dan cuba menghibur diri
dengan mengatakan bahawa semua orang juga melakukan kesalahan
Kelima kali, ia menghindar kerana takut, lalu mengatakannya sebagai sabar
Keenam kali, ketika ia mengejek kepada seraut wajah buruk
padahal ia tahu, bahawa wajah itu adalah salah satu topeng yang sering ia pakai
Dan ketujuh, ketika ia menyanyikan lagu pujian dan menganggap itu sebagai suatu yang bermanfaat