Ibu-ibu yang kami hormati serta adik-adik remaja putri yang kami cintai! Pertama-tama marilah kita bersama-sama memanjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat Nya kita semua dapat berkumpl bersama-sama di hari ini guna memperingati hari kelahiran Raden Ajeng Kartini. Tidak lain kami selaku panitia penyelenggara mengucapkan terimakasih banyak telah sudi meluangkan waktu untuk hadir memenuhi undangan kami. Kita semua telah memakluminya, bahwa pada setiap 21 April kita mengadakan peringatan untuk mengenang jasa-jasa beliau IbuKartini, tiada lain karena beliau adalah perintis bagi pergerakan, yang menuntut persamaan hak dan kewajiban dengan golongan pria bagi kaumnya.
Hadirin dan Hadirat yang kami cintai! Ibu kartini adalah keturunan kaum ningrat yang semenjak masa kanak-kanak berada dalam lingkungan teguh memegang adat istiadat kebangsawanan dan berada di bawah pengawasan ayahnya yang berkedudukan sebagai Bupati Jepara. Maka derita itu kemudian memprotes dan menyatu dalam jiwa bahwa yang menimbulkan gairah untuk melepaskan segala ikatan yang mengekang, yaitu adat istiadat yang usang yang bertentangan dengan panggilan zaman. Apabila kita memperingati hari Ibu Kartini justru karena kita hendak membangkitkan dalam diri kita kegairahan beliau yang mengharuskan kita kaum wanita indonesia untuk melihat kan diri secara total dalam usaha mengiprakan keahlian kita masing-masing. Sungguh tiadalah sekali-kali bahwa kita sebagai kaum wanita menentang kodrat dari Tuhan Yang Maha Kuasa, yaitu dengan mengabaikan tugas dan kewajibannya sebagai wanita ditengah tengah lingkungan keluarga. Terutama dalam peranan sebagai pembinaan generasi penerus kehidupan keluarga pada umumnya. Karena itu akan jelas melanggar apa yang sudah jelas dikodratkan dan ditetapkan Tuhan yang Maha Kuasa. Ibu-ibu dan adik-adik remaja putri yang kami cintai! Kita dalam memperingati Hari Kartini sekarang ini, yang penting adalah kita menggali api semangat Kartini itu, dimana kita kaum wanita Indonesia dituntut dalam keikut sertaan secara maksimal untuk mensukseskan pembangunan, sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan kita masing-masing. Kendatipun kaum wanita berperan ikut serta dalam pembangunan namun sekali-kali bukan berarti mengurangi peran kaum wanita dalam pembinaan keluarga sejahera serta pembinaan generasi muda. Dalam hal ini kaum wanita akan menempatkan fungsinya sebagai abdi masyarakat, serta sebagai ibu rumah tangga; dalam rangka pembinaan manusia-Indonesia seutuhnya dan keluarga sejahtera. Demikian sekedar sambutan yang dapat kami sampaikan dalam memperingati hari lahirnya Ibu Kartini. Semoga peringatan ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada kita semua. Akhirul kalam, Wassalamualaikum wr. Wb
Ibu-ibu yang kami hormati serta adik-adik remaja putri yang kami cintai!
Pertama-tama marilah kita bersama-sama memanjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat Nya kita semua dapat berkumpl bersama-sama di hari ini guna memperingati hari kelahiran Raden Ajeng Kartini. Tidak lain kami selaku panitia penyelenggara mengucapkan terimakasih banyak telah sudi meluangkan waktu untuk hadir memenuhi undangan kami.
Kita semua telah memakluminya, bahwa pada setiap 21 April kita mengadakan peringatan untuk mengenang jasa-jasa beliau IbuKartini, tiada lain karena beliau adalah perintis bagi pergerakan, yang menuntut persamaan hak dan kewajiban dengan golongan pria bagi kaumnya.
Hadirin dan Hadirat yang kami cintai!
Ibu kartini adalah keturunan kaum ningrat yang semenjak masa kanak-kanak berada dalam lingkungan teguh memegang adat istiadat kebangsawanan dan berada di bawah pengawasan ayahnya yang berkedudukan sebagai Bupati Jepara. Maka derita itu kemudian memprotes dan menyatu dalam jiwa bahwa yang menimbulkan gairah untuk melepaskan segala ikatan yang mengekang, yaitu adat istiadat yang usang yang bertentangan dengan panggilan zaman.
Apabila kita memperingati hari Ibu Kartini justru karena kita hendak membangkitkan dalam diri kita kegairahan beliau yang mengharuskan kita kaum wanita indonesia untuk melihat kan diri secara total dalam usaha mengiprakan keahlian kita masing-masing.
Sungguh tiadalah sekali-kali bahwa kita sebagai kaum wanita menentang kodrat dari Tuhan Yang Maha Kuasa, yaitu dengan mengabaikan tugas dan kewajibannya sebagai wanita ditengah tengah lingkungan keluarga. Terutama dalam peranan sebagai pembinaan generasi penerus kehidupan keluarga pada umumnya. Karena itu akan jelas melanggar apa yang sudah jelas dikodratkan dan ditetapkan Tuhan yang Maha Kuasa.
Ibu-ibu dan adik-adik remaja putri yang kami cintai!
Kita dalam memperingati Hari Kartini sekarang ini, yang penting adalah kita menggali api semangat Kartini itu, dimana kita kaum wanita Indonesia dituntut dalam keikut sertaan secara maksimal untuk mensukseskan pembangunan, sesuai dengan kemampuan dan kesanggupan kita masing-masing.
Kendatipun kaum wanita berperan ikut serta dalam pembangunan namun sekali-kali bukan berarti mengurangi peran kaum wanita dalam pembinaan keluarga sejahera serta pembinaan generasi muda. Dalam hal ini kaum wanita akan menempatkan fungsinya sebagai abdi masyarakat, serta sebagai ibu rumah tangga; dalam rangka pembinaan manusia-Indonesia seutuhnya dan keluarga sejahtera.
Demikian sekedar sambutan yang dapat kami sampaikan dalam memperingati hari lahirnya Ibu Kartini. Semoga peringatan ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada kita semua.
Akhirul kalam, Wassalamualaikum wr. Wb