Tolong Tentukan Unsur Intrinsik Cerpen Dibawah Ini! Tiga Gadis Pemberani Di sebuah desa dekat perbukitan, hiduplah tiga bersaudara. Mereka bernama Fira, Naila dan Ira. Rumahnya sederhana dan mereka tinggal bersama ibunya. Sang ayah sudah meninggal dua tahun yang lalu. Suatu hari, Pak Izar, tetangga mereka memberitahu ketiga gadis itu bahwa di hutan dekat bukit ada seseorang yang akan membakar hutan itu. Ketiganya kaget mendengar hal itu. Mereka berterima kasih kepada Pak Izar karena sudah memberitahu mereka. Mereka sepakat akan mengerjai orang-orang yang akan membakar hutan itu. Ketiganya segera mengambil tas masing-masing dan menyiapkan barang-barang yang akan dibawa. Pertama mereka menyiapakan air, makanan, air berisi cabai, tongkat pemukul, dan batu yang banyak. Setelah semuanya siap, mereka pamit kepada ibu bahwa mereka akan memberi pelajaran kepada orang-orang kurang ajar yang akan membakar hutan itu. Ibu setuju. Tetapi dengan syarat mereka harus hati-hati disana. Mereka pun melangkah menuju hutan secepatnya sebelum hutan yang rindang itu terbakar. Tidak ada 10 menit, mereka sampai. Ketiganya mengendap-endap di balik pohon. Lalu mereka meletakkan batu-batu yang dibawa di rerumputan dengan perlahan agar tidak ketahuan oleh orang-orang jahat tersebut. Jadi, saat orang-orang jahat itu berjalan mereka tersandung oleh batu yang diletakkan ketiga bocah tadi. Sekarang orang-orang itu sedang berjalan dan mereka terpeleset batu tersebut. Orang-orang jahat tersebut meringis kesakitan. Naila mengedipkan sebelah matanya ke arah Fira dan Ira. Ketika orang-orang tersebut tengah kesakitan, ketiga bocah itu segera keluar dari persembunyian mereka dan memarahi orang-orang itu. Tetapi bukannya pergi, justru orang-orang itu marah dan membangkang. Mereka tetap ingin membakar hutan tersebut. Karena kesabaran ketiga anak itu sudah habis, maka mereka memukul orang-orang itu dengan tongkat pemukul yang mereka bawa dari rumah. Kembali orang-orang itu meringis kesakitan. Ketika orang orang tersebut kesakitan, Fira, Naila dan Ira menyemburkan air cabai ke wajah orang-orang itu. Lalu orang orang itu berteriak sambil memegang mata mereka. Tak lama kemudian orang orang itu lari pontang panting dan pergi dari hutan itu. “Kalian tidak boleh kembali ke hutan ini untuk membakarnya!” kata Fira, Naila dan Ira bersamaan. “Ya ya! kami janji!” kata orang orang itu sambil tetap memegang kedua mata mereka. Akhirnya orang-orang jahat itu telah pergi. Ketiga bocah itu menghela nafas lega. Segera mereka pulang. Ketiga gadis pemberani itu menceritakan semua kejadian tadi kepada ibu. Ibu tersenyum bangga karena anak-anaknya telah menyelamatkan hutan itu. Esoknya di sekolah, mereka menceritakan kejadian kemarin. Ibu Guru dan teman-temannya bangga. “Anak-anak, kita harus berterima kasih kepada Fira, Naila dan Ira. Karena mereka telah menyelamatkan hutan kita.” kata Bu Guru. Teman-teman bersorak kegirangan.
intankarisma
Tokoh : fira,naila,ira,ibunya,pak izar, ibu guru, teman teman, dan orang yang ingin membakar hutan tema:menyelamatkan hutan alur:maju watak:fira,naila,ira baik dan pemberani ibunya baik pak izar jujur ibu guru dan teman teman baik orang yang ingin membakar hutan jahat dan tidak peduli lingkungan latar tempat: di sebuah desa dekat perbukitan latar suasana :menegangkan amanat:kita tidak boleh membakar hutan sembarangan
tema:menyelamatkan hutan
alur:maju
watak:fira,naila,ira baik dan pemberani
ibunya baik
pak izar jujur
ibu guru dan teman teman baik
orang yang ingin membakar hutan jahat dan tidak peduli lingkungan
latar tempat: di sebuah desa dekat perbukitan
latar suasana :menegangkan
amanat:kita tidak boleh membakar hutan sembarangan