Makna Denotasi merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai dengan makna kamus.
Contoh :
· Adik makan nasi.
Makan artinya memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
· Adik minum susu setiap pagi supaya sehat
Makna denotasinnya adalah kata Minum
· Harga kambing hitam itu sangat mahal
Makna denotasinya adalah kambing yang berwarna hitam
B. Makna Konotasi
Makna Konotasi merupakan makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang lain. Makna konotasi adalah makna kiasan.
1. Dalam peristiwa itu, dia dijadikan kambing hitam. (kambing hitam bermakna orang yang dipersalahkan)
2. Anak itu berangkat besar ketika ayahnya pergi ke Jepang. ( berangkat bermakna beranjak atau mulai menjadi )
3. Bunga desa itu sudah menjadi karyawan bank.(Kata “bunga desa” bermakna sesuatu yang dianggap cantik)
Berikut adalah contoh-contoh kata yang bermakna denotasi dan konotasi 1) meluap denotasi : Banjir yang terjadi kemarin disebabkan oleh air sungai yang meluap tak mampu dikendalikan oleh
tanggul yang ada disekitanya. konotasi : Kemarahan Pak Budi makin hari tambah meluap karena masalah yang diperbantahkan itu tidak pernah
menemukan titik permasalahannya. 2) penuh denotasi : Lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat pusat hiburan itu telah terisi penuh oleh pemukiman
penduduk. konotasi : Pekerjaan itu dilakukannya dengan penuh rasa tanggung jawab. 3) naik denotasi : Pak Halim pergi ke Makassar dengan naik mobil pribadi. konotasi : Naik turunnya harga barang sangat dipengaruhi oleh jumlah permintaan konsumen. 4) tumbuh denotasi : Pohon mangga yang tumbuh di halaman rumah Pak Ilham memiliki buah yang besar-besar. konotasi : Kondisi perekonomian Indonesia mulai tumbuh sejak beralihnya sistem pemerintahan ke era reformasi. 5) atas denotasi : Di atas pohon yang rindang itu ada terdapat beberapa sarang burung hantu. konotasi : Irama yang muncul pada permukaan tembok itu ditimbulkan atas beberapa perpaduan warna 6) kendali denotasi : Nakhoda memberikan instruksi kepada para penumpang kapal agar waspada, sebab kendali dalam kapal
sedang mengalami gangguan. konotasi : Peristiwa itu terjadi saat dirinya telah kehilangan kendali.(kontrol) 7) panas denotasi : Permukaan kulit pada anak itu lecet akibat tersiram air panas. konotasi : Suhu dalam ruangan itu semakin panas ketika peserta diskusi dalm ruangan itu saling beradu argumen.
(panas=ketegangan)
8) hancur denotasi : Mainan anak pak lurah hancur terinjak mobil. konotasi : Semua perkataannya kedengaran hancur akibat terbawa emosi .(hancur= tidak masuk akal). 9) arus denotasi : Adik terseret arus yang sangat deras saat menyeberang sebuah sungai di tepi rumahnya. konotasi : Arus balik pada lebaran tahun depan diprediksikan akan lebih banyak dibandingkan tahun kemarin.
(arus=sistem) 10) hangus denotasi : Bau hangus itu dihasilkan dari pembakaran sisa-sisa plastik dan kertas yang ada di tepi jalan itu. konotasi : Semua dana yang dianggarkan telah hangus akibat program kerja yang tidak tertata dengan rapi.
(hangus=ludes)
C. Makna Idiomatik (Ungkapan)
Ungkapan adalah gabungan dua kata atau lebih yang maknanya tidak dapat diturunkan dari makna kata-kata yang membentuknya, seperti buah mulut, mata hati, jantung hati, dan sebagainya. Secara umum ungkapan berarti gabungan kata yang memberi arti khusus atau kata-kata yang dipakai dengan arti lain dari arti yang sebenarnya.
Ungkapan dapat juga diartikan makna leksikal yang dibangun dari beberapa kata, yang tidak dapat dijelaskan lagi lewat makna kata-kata pembentuknya.
Contoh ungkapan dan artinya: a. Buah bibir = bahan pembicaraan
Akibat peristiwa kemarin, ia menjadi buah bibir di desanya. b. Berhati baja = berpendirian teguh
Walaupun banyak rintangan yang menghadang,Arman tetap berhati baja menyelesaikan permasalahannya
Sendiri. c. Buah hati = anak kesayangan
Dimas adalah buah hati Pak Agus yang selalu dimanja.
A. Makna Denotasi
Makna Denotasi merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai dengan makna kamus.
Contoh :
· Adik makan nasi.
Makan artinya memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
· Adik minum susu setiap pagi supaya sehat
Makna denotasinnya adalah kata Minum
· Harga kambing hitam itu sangat mahal
Makna denotasinya adalah kambing yang berwarna hitam
B. Makna Konotasi
Makna Konotasi merupakan makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang lain. Makna konotasi adalah makna kiasan.
1. Dalam peristiwa itu, dia dijadikan kambing hitam. (kambing hitam bermakna orang yang dipersalahkan)
2. Anak itu berangkat besar ketika ayahnya pergi ke Jepang. ( berangkat bermakna beranjak atau mulai menjadi )
3. Bunga desa itu sudah menjadi karyawan bank.(Kata “bunga desa” bermakna sesuatu yang dianggap cantik)
Berikut adalah contoh-contoh kata yang bermakna denotasi dan konotasi
1) meluap
denotasi : Banjir yang terjadi kemarin disebabkan oleh air sungai yang meluap tak mampu dikendalikan oleh
tanggul yang ada disekitanya.
konotasi : Kemarahan Pak Budi makin hari tambah meluap karena masalah yang diperbantahkan itu tidak pernah
menemukan titik permasalahannya.
2) penuh
denotasi : Lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat pusat hiburan itu telah terisi penuh oleh pemukiman
penduduk.
konotasi : Pekerjaan itu dilakukannya dengan penuh rasa tanggung jawab.
3) naik
denotasi : Pak Halim pergi ke Makassar dengan naik mobil pribadi.
konotasi : Naik turunnya harga barang sangat dipengaruhi oleh jumlah permintaan konsumen.
4) tumbuh
denotasi : Pohon mangga yang tumbuh di halaman rumah Pak Ilham memiliki buah yang besar-besar.
konotasi : Kondisi perekonomian Indonesia mulai tumbuh sejak beralihnya sistem pemerintahan ke era reformasi.
5) atas
denotasi : Di atas pohon yang rindang itu ada terdapat beberapa sarang burung hantu.
konotasi : Irama yang muncul pada permukaan tembok itu ditimbulkan atas beberapa perpaduan warna
6) kendali
denotasi : Nakhoda memberikan instruksi kepada para penumpang kapal agar waspada, sebab kendali dalam kapal
sedang mengalami gangguan.
konotasi : Peristiwa itu terjadi saat dirinya telah kehilangan kendali.(kontrol)
7) panas
denotasi : Permukaan kulit pada anak itu lecet akibat tersiram air panas.
konotasi : Suhu dalam ruangan itu semakin panas ketika peserta diskusi dalm ruangan itu saling beradu argumen.
(panas=ketegangan)
8) hancur
denotasi : Mainan anak pak lurah hancur terinjak mobil.
konotasi : Semua perkataannya kedengaran hancur akibat terbawa emosi .(hancur= tidak masuk akal).
9) arus
denotasi : Adik terseret arus yang sangat deras saat menyeberang sebuah sungai di tepi rumahnya.
konotasi : Arus balik pada lebaran tahun depan diprediksikan akan lebih banyak dibandingkan tahun kemarin.
(arus=sistem)
10) hangus
denotasi : Bau hangus itu dihasilkan dari pembakaran sisa-sisa plastik dan kertas yang ada di tepi jalan itu.
konotasi : Semua dana yang dianggarkan telah hangus akibat program kerja yang tidak tertata dengan rapi.
(hangus=ludes)
C. Makna Idiomatik (Ungkapan)
Ungkapan adalah gabungan dua kata atau lebih yang maknanya tidak dapat diturunkan dari makna kata-kata yang membentuknya, seperti buah mulut, mata hati, jantung hati, dan sebagainya. Secara umum ungkapan berarti gabungan kata yang memberi arti khusus atau kata-kata yang dipakai dengan arti lain dari arti yang sebenarnya.
Ungkapan dapat juga diartikan makna leksikal yang dibangun dari beberapa kata, yang tidak dapat dijelaskan lagi lewat makna kata-kata pembentuknya.
Contoh ungkapan dan artinya:
a. Buah bibir = bahan pembicaraan
Akibat peristiwa kemarin, ia menjadi buah bibir di desanya.
b. Berhati baja = berpendirian teguh
Walaupun banyak rintangan yang menghadang,Arman tetap berhati baja menyelesaikan permasalahannya
Sendiri.
c. Buah hati = anak kesayangan
Dimas adalah buah hati Pak Agus yang selalu dimanja.
d. Banting tulang = kerja keras
(Buat contoh kalimat)
e. Gulung tikar = bangkrut
(Buat contoh kalimat)
f. Angkat kaki = pergi
(Buat contoh kalimat)
g. Naik pitam = marah
(Buat contoh kalimat)
h. Buah bibir = topik pembicaraan
(Buat contoh kalimat)
i. Angkat tangan = menyerah
(Buat contoh kalimat)
j. Meja hijau = pengadilan
(Buat contoh kalimat)
k. Buah tangan = oleh-oleh
(Buat contoh kalimat)
l. Kutu buku = orang yang suka baca buku
(Buat contoh kalimat)
m. kepala dingin = tenang