no 1 : Untuk menjaga keseimbangan jungkat-jungkit, beban $360 \mathrm{~N}$ perlu digeser sejauh $15 \mathrm{~cm}$ mendekati $Q$. Jawabannya adalah B.
no2 : Penjelasan:
Dalam masalah ini, kita akan menggunakan prinsip dasar tuas untuk menghitung keuntungan mekanis dan gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat batu.
Keuntungan mekanis (M) dapat dihitung menggunakan rumus:
M = jarak antara titik tumpu dan beban / jarak antara titik tumpu dan gaya kuasa
Dalam hal ini, jarak antara titik tumpu dan beban adalah 30 cm (0,3 m) dan jarak antara titik tumpu dan gaya kuasa adalah 2 m. Mari kita hitung keuntungan mekanisnya.
Jawaban:
Keuntungan mekanis (M) = 0,3 m / 2 m = 0,15
Jadi, keuntungan mekanis tuas tersebut adalah 0,15.
Selanjutnya, kita akan menghitung gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat batu tersebut.
Gaya kuasa (Fkuasa) dapat dihitung menggunakan rumus:
Fkuasa = Fbeban / M
Dalam hal ini, massa beban adalah 200 kg dan percepatan gravitasi adalah 10 m/s^2. Mari kita hitung gaya kuasa yang diperlukan.
Jawaban:
Gaya kuasa (Fkuasa) = (200 kg) * (10 m/s^2) / 0,15 = 13333,33 N
Jadi, gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat batu tersebut adalah sekitar 13333,33 N.
nomor 3 Penjelasan:
Untuk mencari nilai terbesar pada tuas, kita perlu memahami prinsip dasar tuas. Pada tuas, gaya yang diberikan pada penumpu akan menghasilkan momen yang sebanding dengan jarak dari penumpu ke titik aplikasi gaya.
Dalam kasus ini, jika penumpu P diletakkan tepat di titik B, maka jarak dari penumpu P ke titik aplikasi gaya (A) adalah nol. Oleh karena itu, momen yang dihasilkan juga nol, sehingga nilai terbesar tidak akan terjadi di titik B.
Jika penumpu P diletakkan mendekati titik A, jarak dari penumpu P ke titik aplikasi gaya (A) akan semakin besar. Hal ini akan menghasilkan momen yang lebih besar, sehingga nilai terbesar akan terjadi saat penumpu P diletakkan mendekati titik A.
Jika penumpu P diletakkan antara A dan B, jarak dari penumpu P ke titik aplikasi gaya (A) akan semakin besar dibandingkan dengan saat penumpu P diletakkan tepat di titik B. Oleh karena itu, momen yang dihasilkan juga akan semakin besar, sehingga nilai terbesar akan terjadi saat penumpu P diletakkan antara A dan B.
Jika penumpu P diletakkan mendekati titik C, jarak dari penumpu P ke titik aplikasi gaya (A) akan semakin kecil. Hal ini akan menghasilkan momen yang lebih kecil, sehingga nilai terbesar tidak akan terjadi saat penumpu P diletakkan mendekati titik C.
Jawaban: (B) antara A dan B
nomor 4
Penjelasan:
Dalam situasi ini, kita memiliki sebuah pengungkit dengan beban 200N dan jarak beban dari titik tumpu sebesar 39cm. Titik tumpu digeser 10cm mendekati beban. Untuk menjaga keseimbangan pengungkit, momen kuasa harus sama dengan momen beban.
Momen kuasa dapat dihitung dengan mengalikan kuasa dengan jarak kuasa dari titik tumpu. Momen beban dapat dihitung dengan mengalikan beban dengan jarak beban dari titik tumpu.
Jawaban:
Untuk menjaga keseimbangan pengungkit, momen kuasa harus sama dengan momen beban. Jika titik tumpu digeser 10cm mendekati beban, maka jarak beban dari titik tumpu akan menjadi 29cm.
Momen kuasa = Momen beban
(Kuasa) x (Jarak kuasa dari titik tumpu) = (Beban) x (Jarak beban dari titik tumpu)
Kita dapat menyelesaikan persamaan ini untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan terhadap kuasa atau beban agar tetap seimbang.
(Kuasa) x (39cm) = (200N) x (29cm)
Kuasa = (200N x 29cm) / 39cm
Kuasa = 148N
Jadi, agar pengungkit tetap seimbang setelah titik tumpu digeser 10cm mendekati beban, kuasa harus dikurangi sebesar 80N.
Jawaban:
no 1 : Untuk menjaga keseimbangan jungkat-jungkit, beban $360 \mathrm{~N}$ perlu digeser sejauh $15 \mathrm{~cm}$ mendekati $Q$. Jawabannya adalah B.
no2 : Penjelasan:
Dalam masalah ini, kita akan menggunakan prinsip dasar tuas untuk menghitung keuntungan mekanis dan gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat batu.
Keuntungan mekanis (M) dapat dihitung menggunakan rumus:
M = jarak antara titik tumpu dan beban / jarak antara titik tumpu dan gaya kuasa
Dalam hal ini, jarak antara titik tumpu dan beban adalah 30 cm (0,3 m) dan jarak antara titik tumpu dan gaya kuasa adalah 2 m. Mari kita hitung keuntungan mekanisnya.
Jawaban:
Keuntungan mekanis (M) = 0,3 m / 2 m = 0,15
Jadi, keuntungan mekanis tuas tersebut adalah 0,15.
Selanjutnya, kita akan menghitung gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat batu tersebut.
Gaya kuasa (Fkuasa) dapat dihitung menggunakan rumus:
Fkuasa = Fbeban / M
Dalam hal ini, massa beban adalah 200 kg dan percepatan gravitasi adalah 10 m/s^2. Mari kita hitung gaya kuasa yang diperlukan.
Jawaban:
Gaya kuasa (Fkuasa) = (200 kg) * (10 m/s^2) / 0,15 = 13333,33 N
Jadi, gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat batu tersebut adalah sekitar 13333,33 N.
nomor 3 Penjelasan:
Untuk mencari nilai terbesar pada tuas, kita perlu memahami prinsip dasar tuas. Pada tuas, gaya yang diberikan pada penumpu akan menghasilkan momen yang sebanding dengan jarak dari penumpu ke titik aplikasi gaya.
Dalam kasus ini, jika penumpu P diletakkan tepat di titik B, maka jarak dari penumpu P ke titik aplikasi gaya (A) adalah nol. Oleh karena itu, momen yang dihasilkan juga nol, sehingga nilai terbesar tidak akan terjadi di titik B.
Jika penumpu P diletakkan mendekati titik A, jarak dari penumpu P ke titik aplikasi gaya (A) akan semakin besar. Hal ini akan menghasilkan momen yang lebih besar, sehingga nilai terbesar akan terjadi saat penumpu P diletakkan mendekati titik A.
Jika penumpu P diletakkan antara A dan B, jarak dari penumpu P ke titik aplikasi gaya (A) akan semakin besar dibandingkan dengan saat penumpu P diletakkan tepat di titik B. Oleh karena itu, momen yang dihasilkan juga akan semakin besar, sehingga nilai terbesar akan terjadi saat penumpu P diletakkan antara A dan B.
Jika penumpu P diletakkan mendekati titik C, jarak dari penumpu P ke titik aplikasi gaya (A) akan semakin kecil. Hal ini akan menghasilkan momen yang lebih kecil, sehingga nilai terbesar tidak akan terjadi saat penumpu P diletakkan mendekati titik C.
Jawaban: (B) antara A dan B
nomor 4
Penjelasan:
Dalam situasi ini, kita memiliki sebuah pengungkit dengan beban 200N dan jarak beban dari titik tumpu sebesar 39cm. Titik tumpu digeser 10cm mendekati beban. Untuk menjaga keseimbangan pengungkit, momen kuasa harus sama dengan momen beban.
Momen kuasa dapat dihitung dengan mengalikan kuasa dengan jarak kuasa dari titik tumpu. Momen beban dapat dihitung dengan mengalikan beban dengan jarak beban dari titik tumpu.
Jawaban:
Untuk menjaga keseimbangan pengungkit, momen kuasa harus sama dengan momen beban. Jika titik tumpu digeser 10cm mendekati beban, maka jarak beban dari titik tumpu akan menjadi 29cm.
Momen kuasa = Momen beban
(Kuasa) x (Jarak kuasa dari titik tumpu) = (Beban) x (Jarak beban dari titik tumpu)
Kita dapat menyelesaikan persamaan ini untuk mencari tahu apa yang harus dilakukan terhadap kuasa atau beban agar tetap seimbang.
(Kuasa) x (39cm) = (200N) x (29cm)
Kuasa = (200N x 29cm) / 39cm
Kuasa = 148N
Jadi, agar pengungkit tetap seimbang setelah titik tumpu digeser 10cm mendekati beban, kuasa harus dikurangi sebesar 80N.
Jawaban: (C) kuasa dikurangi 80N