OktavBerlaP Penyebaran pengaruh Hindu-Buddha dari India ke Cina (Asia Timur) dan Asia Tenggara, tidak dapat dilepaskan dari adanya jalur perdangan kuno di dunia. Sejak sebelum Masehi, sudah terkenal adanya dua jalur perdangan. Jalur tersebut, yaitu jalur perdagangan darat yang lazim disebut dengan Jalan Sutra dan jalur perdagangan laut. Hubungan India dengan Cina dan Asia Tenggara makin ramai. Hubungan itu ternyata tidak hanya hubungan dagang, tetapi terjadi pula hubungan dan proses penyebaran agama dan kebudayaan Hindu-Buddha. Setelah agama Hindu-Buddha berkembang di India Utara ataupun di India selatan, mulailah menyebar ke luar India, misalnya ke Negeri Cina. Masuknya pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di CIna berlangsung sering dengan berkembangnya hubungan dagang antara India dan Cina. Pengaruh agama dan kebudayaan Hindu-Buddha dari India mulai masuk ke Cina, terutama pada saat Cina di bawah kekuasaan Dinasti Han (206 SM-221 M). Pada waktu itu, atas izin Kaisar Cina, banyak para brahmana dan biksu datang ke CIna untuk mengajarkan agama Hindu dan Buddha. Dalam perkembangan selanjutnya agama Buddha lebih banyak dianut orang-orang Cina. Selain orang-orang India yang pergi ke Cina untuk mengajar agama Buddha, juga terdapat para pelajar Cina yang mengunjungi India. Mereka selain mengunjungi tempat-tempat suci di India, juga memperdalam ajaran agama Buddha. Setelah pulang ke Cina, mereka membantu mengembangkan agama Buddha. Selanjutnya, banyak biara didirikan di Cina, bahkan banyak di antara orang-orang Cina yang menjadi Biksu. Agama Buddha di Cina berkembang cepat, terbukti dengan telah berhasil diterjemahkannya 176 buku agama Buddha ek dalam bahasa Cina. Para kaum terpelajar membaca buku-buku tentang agama Buddha dan akhirnya, memeluk agama tersebut. Buddha Mahayana adalah aliran yang dipeluk mayoritas penduduk Cina. Dalam perkembangannya agama ini terlebur dengan ajaran Kong Fu Tsedan Lao Tse. Pada tahun 399, seorang musafir Cina yang bernama Fa Hien bersama beberapa kawannya pergi ke India untuk mempelajari agama Buddha.
Selain orang-orang India yang pergi ke Cina untuk mengajar agama Buddha, juga terdapat para pelajar Cina yang mengunjungi India. Mereka selain mengunjungi tempat-tempat suci di India, juga memperdalam ajaran agama Buddha. Setelah pulang ke Cina, mereka membantu mengembangkan agama Buddha. Selanjutnya, banyak biara didirikan di Cina, bahkan banyak di antara orang-orang Cina yang menjadi Biksu. Agama Buddha di Cina berkembang cepat, terbukti dengan telah berhasil diterjemahkannya 176 buku agama Buddha ek dalam bahasa Cina. Para kaum terpelajar membaca buku-buku tentang agama Buddha dan akhirnya, memeluk agama tersebut. Buddha Mahayana adalah aliran yang dipeluk mayoritas penduduk Cina. Dalam perkembangannya agama ini terlebur dengan ajaran Kong Fu Tsedan Lao Tse. Pada tahun 399, seorang musafir Cina yang bernama Fa Hien bersama beberapa kawannya pergi ke India untuk mempelajari agama Buddha.