Hai kawan-kawan Brainly, pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan soal-soal dinamika litosfer yang brainly lovers tanyakan. Jawaban Soal no 1 (A), No 2 (D), No 3 (E), dan No 4 (B). Yuk mari sama-sama disimak penjelasannya.
Pembahasan
1. Endogen dan Eksogen
Keanekaragaman bentuk muka bumi tidak terlepas dari pengaruh tenaga endogen dan tenaga eksogen. Pada materi tenaga endogen terdapat sebuah tenaga yang dikenal dengan gerak epirogenetik dan orogenetik. Perbedaan gerak epirogenetik dan orogenetik meliputi pada luas wilayah dan relatif waktu Pergerakannya. Gerak epirogenetik mencakup wilauah yang luas dan waktu relatif lama serta gerak ini menghasilkan benua yang baru sedangkan dan Gerak orogenetik mencakup wilauah yang sempit dan waktu relatif singkat serta gerak ini membuat lapisan bumi mengalami lipatan dan patahan.
2. Seisme
Seisme atau Gempa Bumi adalah suatu getaran dari dalam bumi yang dirasakan pada permukaan bumi yang dikarenakan oleh adanya gelombang-gelombang seismik dari sumber pusat gempa. Untuk menghitung jarak episentrum ketika terjadi gempa digunakan sebuah metode yang dinamakan metode laska. Rumus ini meggunakan selisih antara waktu terjadinya gelombang primer dan gelombang sekunder. Gelombang primer merupakan gelombang yang asalnya dari titik pusat gempa. Pergerakan gelombang cepat serta berpotensi menimbulkan kerusakan bangunan pada area yang dilewatinya. Sedangkan Gelombang sekunder yaitu gelombang yang merambat dengan kecapatan yang lebih rendah dari gelombang primer. Kekuatan gelombang ini lebih lemah dari gelombang kekuatan gelombang primer.
Menentukan Jarak Episentrum Gempa dengan Rumus Laska
E = [ (S-P) - 1'] x 1000 km
Jarak Episentral = [ (Gelombang Skuder - Gelombang Primer) - 1' ] x 1000 km
Keterangan:
E = jarak episentrum
S = waktu terjadi gelombang skunder / kedua
P = waktu terjadi gelombang primer / pertama
1' = 1 menit = 60 detik
1000 = Konstanta
Soal
Diketahui
P = 15. 36’. 18” dan S = 15 . 38’. 48”
E = [ (S-P) - 1'] x 1000 km
E = [ (15 . 38’. 48” - 15. 36’. 18”) - 1'] x 1000 km
E = [ (2’. 30”) - 1'] x 1000 km
E = (1’. 30”) x 1000 km
E = 1.500 km
3. Soal ini diselesaikan menggunakan Skala Richter
4. JENIS-JENIS BATUAN DI INDONESIA
Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan beku merupakan induk dari segala jenis batuan yang terbentuk karena adanya pembekuan magma. Berdasarkan sifat kimianya, batuan beku di bagi menjadi 3 jenis yakni batuan beku asam yang berwarna terang karena kandungan silikanya (Si) tinggi (>65%), batuan beku intermediet yang umunya bewarna gelap dan memiliki kandungan silikanya (Si) sekitar 53-65% serta batuan beku basa yang kandungan silikanya di bawah 45-52% dan berwarna sangat gelap serta batuan beku ultrabasa dengan kandungan silikanya <45%Contoh batuan beku antara lain: Batu Granit, Obsidian, Andesit, Gabro, Riolit, Piroksenit, Diorot dan Basalt
Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan sedimen merupakan jenis batuan yang terbentuk karena mengalami proses pelapukan, erosi dan pengendapan terhadap batuan asal. Berdasarkan tenaga pengangkutnya, batuan sedimen terbagi menjadi tiga jenis yakni sedimen aquatis (air), Aeolis (angin), dan glasial (es). Berdasarkan cara pengendapannya batuan sedimen terbagi menjadi dibagi menjadi sedimen klastis dan sedimen nonklastik. Contoh batuan sedimen antara lain batu Dolomit, Konglomerat, Batu pasir, Tufa, Breksi, dan Batu bara
Batuan Metamorf (Metamorphic Rock)
Batuan metamorf atau yang dikenal dengan batuan malihan merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat adanya perubahan tekanan dan suhu yang tinggi dalam waktu yang cukup lama. Batuan metamorphic dapat dikategorikan menjadi 3 jenis yaitu batuan metamorfosis kontak atau thermal, batuan metamorfosis dinamik atau dislokasi dan batuan metamorfosis regional. Contoh batuan metamorf antara lain; Gneiss, Sabak, Kuarsit, Filit, Topaz, Milonit, dan marmer.
Verified answer
Hai kawan-kawan Brainly, pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan soal-soal dinamika litosfer yang brainly lovers tanyakan. Jawaban Soal no 1 (A), No 2 (D), No 3 (E), dan No 4 (B). Yuk mari sama-sama disimak penjelasannya.
Pembahasan
1. Endogen dan Eksogen
Keanekaragaman bentuk muka bumi tidak terlepas dari pengaruh tenaga endogen dan tenaga eksogen. Pada materi tenaga endogen terdapat sebuah tenaga yang dikenal dengan gerak epirogenetik dan orogenetik. Perbedaan gerak epirogenetik dan orogenetik meliputi pada luas wilayah dan relatif waktu Pergerakannya. Gerak epirogenetik mencakup wilauah yang luas dan waktu relatif lama serta gerak ini menghasilkan benua yang baru sedangkan dan Gerak orogenetik mencakup wilauah yang sempit dan waktu relatif singkat serta gerak ini membuat lapisan bumi mengalami lipatan dan patahan.
2. Seisme
Seisme atau Gempa Bumi adalah suatu getaran dari dalam bumi yang dirasakan pada permukaan bumi yang dikarenakan oleh adanya gelombang-gelombang seismik dari sumber pusat gempa. Untuk menghitung jarak episentrum ketika terjadi gempa digunakan sebuah metode yang dinamakan metode laska. Rumus ini meggunakan selisih antara waktu terjadinya gelombang primer dan gelombang sekunder. Gelombang primer merupakan gelombang yang asalnya dari titik pusat gempa. Pergerakan gelombang cepat serta berpotensi menimbulkan kerusakan bangunan pada area yang dilewatinya. Sedangkan Gelombang sekunder yaitu gelombang yang merambat dengan kecapatan yang lebih rendah dari gelombang primer. Kekuatan gelombang ini lebih lemah dari gelombang kekuatan gelombang primer.
Menentukan Jarak Episentrum Gempa dengan Rumus Laska
E = [ (S-P) - 1'] x 1000 km
Jarak Episentral = [ (Gelombang Skuder - Gelombang Primer) - 1' ] x 1000 km
Keterangan:
E = jarak episentrum
S = waktu terjadi gelombang skunder / kedua
P = waktu terjadi gelombang primer / pertama
1' = 1 menit = 60 detik
1000 = Konstanta
Soal
Diketahui
P = 15. 36’. 18” dan S = 15 . 38’. 48”
E = [ (S-P) - 1'] x 1000 km
E = [ (15 . 38’. 48” - 15. 36’. 18”) - 1'] x 1000 km
E = [ (2’. 30”) - 1'] x 1000 km
E = (1’. 30”) x 1000 km
E = 1.500 km
3. Soal ini diselesaikan menggunakan Skala Richter
4. JENIS-JENIS BATUAN DI INDONESIA
Batuan beku merupakan induk dari segala jenis batuan yang terbentuk karena adanya pembekuan magma. Berdasarkan sifat kimianya, batuan beku di bagi menjadi 3 jenis yakni batuan beku asam yang berwarna terang karena kandungan silikanya (Si) tinggi (>65%), batuan beku intermediet yang umunya bewarna gelap dan memiliki kandungan silikanya (Si) sekitar 53-65% serta batuan beku basa yang kandungan silikanya di bawah 45-52% dan berwarna sangat gelap serta batuan beku ultrabasa dengan kandungan silikanya <45%Contoh batuan beku antara lain: Batu Granit, Obsidian, Andesit, Gabro, Riolit, Piroksenit, Diorot dan Basalt
Batuan sedimen merupakan jenis batuan yang terbentuk karena mengalami proses pelapukan, erosi dan pengendapan terhadap batuan asal. Berdasarkan tenaga pengangkutnya, batuan sedimen terbagi menjadi tiga jenis yakni sedimen aquatis (air), Aeolis (angin), dan glasial (es). Berdasarkan cara pengendapannya batuan sedimen terbagi menjadi dibagi menjadi sedimen klastis dan sedimen nonklastik. Contoh batuan sedimen antara lain batu Dolomit, Konglomerat, Batu pasir, Tufa, Breksi, dan Batu bara
Batuan metamorf atau yang dikenal dengan batuan malihan merupakan batuan sedimen yang terbentuk akibat adanya perubahan tekanan dan suhu yang tinggi dalam waktu yang cukup lama. Batuan metamorphic dapat dikategorikan menjadi 3 jenis yaitu batuan metamorfosis kontak atau thermal, batuan metamorfosis dinamik atau dislokasi dan batuan metamorfosis regional. Contoh batuan metamorf antara lain; Gneiss, Sabak, Kuarsit, Filit, Topaz, Milonit, dan marmer.
Semoga jawabannya bermanfaat ya!
Pelajari lebih lanjut
1. Materi tentang tenaga endogen brainly.co.id/tugas/13897899
2. Materi tentang batuan brainly.co.id/tugas/6659988
----------------------------------------
Detail Jawaban
Kelas: 10
Mapel: Geografi
Bab: Dinamika Litosfer dan Dampaknya Terhadap Kehidupan
Kode: 10.8.4
Kata Kunci: Endogen, Eksogen, orogenetik, Epirogenetik, Batuan, Seisme, Skala Ricther