4. Kebutuhan kalori atau energi setiap orang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti metabolisme basal, tingkat aktivitas fisik, usia, jenis kelamin, komposisi tubuh, faktor genetik, kondisi kesehatan, dan kebutuhan individu.
5. Di dalam jejunum atau usus halus, terjadi pencernaan kimiawi dengan enzim-enzim yang mencerna karbohidrat, protein, dan lemak menjadi bentuk yang dapat diserap. Nutrien diserap ke dalam darah, air diserap, dan pertukaran gas terjadi. Ini penting untuk menyediakan energi dan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.
6. Trombosit terlalu tinggi (trombositosis) dapat meningkatkan risiko pembekuan darah dan terlalu rendah (trombositopenia) dapat meningkatkan risiko perdarahan. Trombositosis bisa berpotensi menyebabkan masalah pembuluh darah, sedangkan trombositopenia bisa mengganggu kemampuan pembekuan darah. Keduanya perlu ditangani oleh profesional medis sesuai penyebab dan tingkat keparahan.
7. Faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi denyut jantung meliputi aktivitas fisik, emosi, suhu tubuh, obat-obatan, kondisi medis, dan tingkat kebugaran.
8. Suhu tubuh yang tinggi cenderung meningkatkan frekuensi pernapasan karena tubuh mencoba mengatur suhu dengan menghembuskan udara panas melalui pernapasan yang lebih cepat. Sebaliknya, suhu tubuh yang rendah dapat mengurangi frekuensi pernapasan untuk mengurangi kehilangan panas.
9. Filtrat glomerulus atau urine primer mengandung air, glukosa, garam, asam amino, urea, dan berbagai zat terlarut lainnya.
10. Saat gugup, sistem limbik yang terletak di dekat pusat otak ini akan diaktifkan. Hal ini akan meningkatkan sensitivitas kandung kemih. Akibatnya, timbul rasa ingin buang air kecil.
Jawaban:
4. Kebutuhan kalori atau energi setiap orang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti metabolisme basal, tingkat aktivitas fisik, usia, jenis kelamin, komposisi tubuh, faktor genetik, kondisi kesehatan, dan kebutuhan individu.
5. Di dalam jejunum atau usus halus, terjadi pencernaan kimiawi dengan enzim-enzim yang mencerna karbohidrat, protein, dan lemak menjadi bentuk yang dapat diserap. Nutrien diserap ke dalam darah, air diserap, dan pertukaran gas terjadi. Ini penting untuk menyediakan energi dan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.
6. Trombosit terlalu tinggi (trombositosis) dapat meningkatkan risiko pembekuan darah dan terlalu rendah (trombositopenia) dapat meningkatkan risiko perdarahan. Trombositosis bisa berpotensi menyebabkan masalah pembuluh darah, sedangkan trombositopenia bisa mengganggu kemampuan pembekuan darah. Keduanya perlu ditangani oleh profesional medis sesuai penyebab dan tingkat keparahan.
7. Faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi denyut jantung meliputi aktivitas fisik, emosi, suhu tubuh, obat-obatan, kondisi medis, dan tingkat kebugaran.
8. Suhu tubuh yang tinggi cenderung meningkatkan frekuensi pernapasan karena tubuh mencoba mengatur suhu dengan menghembuskan udara panas melalui pernapasan yang lebih cepat. Sebaliknya, suhu tubuh yang rendah dapat mengurangi frekuensi pernapasan untuk mengurangi kehilangan panas.
9. Filtrat glomerulus atau urine primer mengandung air, glukosa, garam, asam amino, urea, dan berbagai zat terlarut lainnya.
10. Saat gugup, sistem limbik yang terletak di dekat pusat otak ini akan diaktifkan. Hal ini akan meningkatkan sensitivitas kandung kemih. Akibatnya, timbul rasa ingin buang air kecil.
Penjelasan:
Koreksi ya kalau ada yang salah.