Tolong jawab in please!!! jawab satu persatu juga boleh kok###
frhmaudina
1. a) Gerak epirogenesis, adalah pergeseran lapisan kulit bumi yang relatif lambat, berlangsung dalam waktu yang lama dan meliputi daerah yang luas. b) Gerak orogenesis, adalah gerak yang relatif lebih cepat dari gerak epirogenesis yang menyebabkan terbentuknya pegunungan. Gerak orogenesis menyebabkan tekanan horisontal dan vertikal di kulit bumi yang menyebabkan terbentuknya lipatan dan patahan. c) Patahan, adalah tekanan horisontal dan vertikal yang menyebabkan lapisan kulit bumi yang rapuh menjadi retak dan patah. Bagian tanah yang turun disebut graben, sedang permukaan bumi yang lebih tinggi disebut horst atau slenk. d) Lipatan, adalah gerakan tekanan horisontal yang menyebabkan permukaan bumi melipat, mengkerut, dan terbentuklah pegunungan. Puncak dari suatu lipatan disebut antiklinal dan lembahnya disebut sinklinal. 2. Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin. Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser, dan sebagainya. Makhluk hidup yaitu berupa jasad renik , tumbuh-tumbuhan , hewan , dan manusia . 3. Menurut tipe letusannya, gunung api dapat dibedakan seperti yang dijelaskan berikut ini. (1) Tipe Hawaii Tipe ini mempunyai ciri, yaitu lava cair yang mengalir keluar (letusan air mancur). Contoh, Gunung Mauna Loa di Kepulauan Hawaii. (2) Tipe Stromboli Tipe stromboli mempunyai ciri-ciri yaitu seringnya terjadi letusan-letusan kecil yang tidak begitu kuat, namun terus- menerus, dan banyak mengeluarkan efflata. Contoh, Gunung Vesuvius di Italia, Gunung Raung di Jawa, dan Gunung Batur di Bali. (3) Tipe Vulkano Tipe vulkano mempunyai ciri-ciri, yaitu cairan magma yang kental dan dapur magma yang bervariasi dari dangkal sampai dalam, sehingga memiliki tekanan yang sedang sampai tinggi. Tipe ini merupakan tipe letusan gunung api pada umumnya. Contoh, Gunung Semeru di Jawa Timur. (4) Tipe Perret Tipe perret termasuk tipe yang sangat merusak karena ledakannya sangat dahsyat. Ciri utama tipe ini ialah letusan tiangan, gas yang sangat tinggi, dan dihiasi oleh awan menyerupai bunga kol di ujungnya. Contoh, letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 merupakan tipe perret yang letusannya paling kuat dengan fase gas setinggi 50 km. Karena letusannya sangat hebat, menyebabkan puncak gunung menjadi tenggelam dan merosotnya dinding kawah, kemudian membentuk sebuah kaldera. (5) Tipe Merapi Lava kental yang mengalir keluar perlahan-lahan dan membentuk sumbat kawah adalah ciri-ciri tipe Merapi. Karena tekanan gas dari dalam semakin kuat, maka kawah tersebut terangkat dan bagian luarnya pecah-pecah disertai awan panas yang membahayakan penduduk. (6) Tipe St. Vincent Tipe letusan ini merupakan tipe letusan dengan lava yang kental, tekanan gas sedang, dan dapur magma yang dangkal. Contohnya, Gunung Kelud dan St. Vincent. (7) Tipe Pelle Tipe letusan yang dicirikan dengan lava kental, tekanan gas tinggi, dan dapur magma yang dalam. Contohnya, Gunung Montagne Pelee di Amerika Tengah. 4. 5. a) Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah , batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin , air atau es , karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi . Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya. b) Pelapukan adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada dan/atau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia dan biologi. Hasil dari pelapukan ini merupakan asal (source) dari batuan sedimen dan tanah (soil). Kiranya penting untuk diketahui bahwa proses pelapukan akan menghacurkan batuan atau bahkan melarutkan sebagian dari mineral untuk kemudian menjadi tanah atau diangkut dan diendapkan sebagai batuan sedimen klastik. Sebagian dari mineral mungkin larut secara menyeluruh dan membentuk mineral baru. Inilah sebabnya dalam studi tanah atau batuan klastika mempunyai komposisi yang dapat sangat berbeda dengan batuan asalnya. Komposisi tanah tidak hanya tergantung pada batuan induk (asal) nya, tetapi juga dipengaruhi oleh alam, intensitas, dan lama (duration) pelapukan dan proses jenis pembentukan tanah itu sendiri. c) Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin , es, atau gletser di suatu cekungan. Delta yang terdapat di mulut-mulut sungai adalah hasil dan proses pengendapan material-material yang diangkut oleh air sungai, sedangkan bukit pasir ( sand dunes) yang terdapat di gurun dan di tepi pantai adalah pengendapan dari material-material yang diangkut oleh angin. sedimentasi dapat dibedakan: a.sedimentasi air ,misalnyaterjadi di sungai. b.sedimentasi angin, biasanya disebut sedimentasi aeolis c.sedimentasi gletser, mengahasilkan drumlin,moraine,ketles,dan esker.
b) Gerak orogenesis, adalah gerak yang relatif lebih cepat dari gerak epirogenesis yang menyebabkan terbentuknya pegunungan. Gerak orogenesis menyebabkan tekanan horisontal dan vertikal di kulit bumi yang menyebabkan terbentuknya lipatan dan patahan.
c) Patahan, adalah tekanan horisontal dan vertikal yang menyebabkan lapisan kulit bumi yang rapuh menjadi retak dan patah. Bagian
tanah yang turun disebut graben, sedang permukaan bumi yang lebih tinggi disebut horst atau slenk.
d) Lipatan, adalah gerakan tekanan horisontal yang menyebabkan permukaan bumi melipat, mengkerut, dan terbentuklah pegunungan. Puncak dari suatu lipatan disebut antiklinal dan lembahnya disebut sinklinal.
2. Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin.
Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser, dan sebagainya.
Makhluk hidup yaitu berupa jasad renik ,
tumbuh-tumbuhan , hewan , dan manusia .
3. Menurut tipe letusannya, gunung api dapat dibedakan seperti yang dijelaskan berikut ini.
(1) Tipe Hawaii
Tipe ini mempunyai ciri, yaitu lava cair yang mengalir keluar (letusan air mancur). Contoh, Gunung Mauna Loa di Kepulauan Hawaii.
(2) Tipe Stromboli
Tipe stromboli mempunyai ciri-ciri yaitu seringnya terjadi letusan-letusan kecil yang tidak begitu kuat, namun terus- menerus, dan banyak mengeluarkan efflata. Contoh, Gunung Vesuvius di Italia, Gunung Raung di Jawa, dan Gunung Batur di Bali.
(3) Tipe Vulkano
Tipe vulkano mempunyai ciri-ciri, yaitu cairan magma yang kental dan dapur magma yang bervariasi dari dangkal sampai dalam, sehingga memiliki tekanan yang sedang sampai tinggi. Tipe ini merupakan tipe letusan gunung api pada umumnya. Contoh, Gunung Semeru di Jawa Timur.
(4) Tipe Perret
Tipe perret termasuk tipe yang sangat merusak karena ledakannya sangat dahsyat. Ciri utama tipe ini ialah letusan tiangan, gas yang sangat tinggi, dan dihiasi oleh awan menyerupai bunga kol di ujungnya. Contoh, letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 merupakan tipe perret yang letusannya paling kuat dengan fase gas setinggi 50 km. Karena letusannya sangat hebat, menyebabkan puncak gunung menjadi tenggelam dan merosotnya dinding kawah, kemudian membentuk sebuah kaldera.
(5) Tipe Merapi
Lava kental yang mengalir keluar perlahan-lahan dan membentuk sumbat kawah adalah ciri-ciri tipe Merapi. Karena tekanan gas dari dalam semakin kuat, maka kawah tersebut terangkat dan bagian luarnya pecah-pecah disertai awan panas yang membahayakan penduduk.
(6) Tipe St. Vincent
Tipe letusan ini merupakan tipe letusan dengan lava yang kental, tekanan gas sedang, dan dapur magma yang dangkal. Contohnya, Gunung Kelud dan St. Vincent.
(7) Tipe Pelle
Tipe letusan yang dicirikan dengan lava kental, tekanan gas tinggi, dan dapur magma yang dalam. Contohnya, Gunung Montagne Pelee di Amerika Tengah.
4.
5. a) Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah , batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin , air atau es , karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi . Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya.
b) Pelapukan adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada dan/atau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia dan biologi. Hasil dari pelapukan ini merupakan asal (source) dari batuan sedimen dan tanah (soil). Kiranya penting untuk diketahui bahwa proses pelapukan akan menghacurkan batuan atau bahkan melarutkan sebagian dari mineral untuk kemudian menjadi tanah atau diangkut dan diendapkan sebagai batuan sedimen klastik. Sebagian dari mineral mungkin larut secara menyeluruh dan membentuk mineral baru. Inilah sebabnya dalam studi tanah atau batuan klastika mempunyai komposisi yang dapat sangat berbeda dengan batuan asalnya. Komposisi tanah tidak hanya tergantung pada batuan induk (asal) nya, tetapi juga dipengaruhi oleh alam, intensitas, dan lama (duration) pelapukan dan proses jenis pembentukan tanah itu sendiri.
c) Sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air,
angin , es, atau gletser di suatu cekungan. Delta yang terdapat di mulut-mulut sungai adalah hasil dan proses pengendapan material-material yang diangkut oleh air sungai, sedangkan bukit pasir ( sand dunes) yang terdapat di gurun dan di tepi pantai adalah pengendapan dari material-material yang diangkut oleh angin. sedimentasi dapat dibedakan: a.sedimentasi air ,misalnyaterjadi di sungai. b.sedimentasi angin, biasanya disebut sedimentasi aeolis c.sedimentasi gletser, mengahasilkan drumlin,moraine,ketles,dan esker.