Keadaan ekonomi negara tahun 2015 ini belum menunjukkan grafik yang signifikan. Keadaan ekonomi tersebut sekaligus menunjukkan angka kemiskinan yang tinggi di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menekan angka kemiskinan, seperti dengan program PNPM Mandiri, Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan berbagai bantuan lain. Akan tetapi, berbagai bantuan tersebut nyatanya belum mampu menekan angka kemiskinan di Indonesia. Kemiskinan merupakan permasalahan yang dapat merembet ke permasalahan lain seperti kesehatan, pendidikan, juga pengangguran.
2. Pendidikan
Meskipun sudah sejak lama Indonesia menerapkan Wajib Belajar 9 Tahun, namun kenyataannya masih banyak anak Indonesia yang belum mengenyam pendidikan. Taraf pendidikan rendah tersebut dilatarbelakangi oleh berbagai hal, sebut saja karena masalah biaya, atau karena latar belakang keluaraga yang lebih mengutamakan anaknya untuk bekerja membantu orang tua dibandingkan harus bersekolah. Jika anak-anak telah sekolah pun, nyatanya banyak ditemukan kasus di mana banyaknya anak-anak yang putus sekolah.
3. Pengangguran
Jumlah pengangguran di Indonesia memang sangat besar, maka tidak heran pula jika angka kemiskinan di Indonesia juga tinggi. Permasalahan utama tingginya pengangguran di Indonesia terjadi karena jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan besarnya pencari pekerjaan. Sayangnya, kebanyakan orang Indonesia tidak berani mengambil keputusan untuk berwira usaha dengan alasan takut terhadap resiko. Padahal dengan mengambil langkah berwira usaha, angka pengangguran dan kemiskinan dapat ditekan.
4. KKN
Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) merupakan permasalahan klasik di Indonesia. Bahkan permasalahan ini telah muncul sejak zaman kolonialisme di Indonesia. Berbagai langkah hukum telah dilakukan untuk mencegah terjadinya KKN. Namun, angka KKN di Indonesia tetap tinggi. Bahkan, dari total 175 negara, Indonesia berada pada peringkat ke-12 sebagai negara terkorup di dunia menurut data tahun 2014.
Keadaan ekonomi negara tahun 2015 ini belum menunjukkan grafik yang signifikan. Keadaan ekonomi tersebut sekaligus menunjukkan angka kemiskinan yang tinggi di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menekan angka kemiskinan, seperti dengan program PNPM Mandiri, Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan berbagai bantuan lain. Akan tetapi, berbagai bantuan tersebut nyatanya belum mampu menekan angka kemiskinan di Indonesia. Kemiskinan merupakan permasalahan yang dapat merembet ke permasalahan lain seperti kesehatan, pendidikan, juga pengangguran.
2. Pendidikan
Meskipun sudah sejak lama Indonesia menerapkan Wajib Belajar 9 Tahun, namun kenyataannya masih banyak anak Indonesia yang belum mengenyam pendidikan. Taraf pendidikan rendah tersebut dilatarbelakangi oleh berbagai hal, sebut saja karena masalah biaya, atau karena latar belakang keluaraga yang lebih mengutamakan anaknya untuk bekerja membantu orang tua dibandingkan harus bersekolah. Jika anak-anak telah sekolah pun, nyatanya banyak ditemukan kasus di mana banyaknya anak-anak yang putus sekolah.
3. Pengangguran
Jumlah pengangguran di Indonesia memang sangat besar, maka tidak heran pula jika angka kemiskinan di Indonesia juga tinggi. Permasalahan utama tingginya pengangguran di Indonesia terjadi karena jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan besarnya pencari pekerjaan. Sayangnya, kebanyakan orang Indonesia tidak berani mengambil keputusan untuk berwira usaha dengan alasan takut terhadap resiko. Padahal dengan mengambil langkah berwira usaha, angka pengangguran dan kemiskinan dapat ditekan.
4. KKN
Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) merupakan permasalahan klasik di Indonesia. Bahkan permasalahan ini telah muncul sejak zaman kolonialisme di Indonesia. Berbagai langkah hukum telah dilakukan untuk mencegah terjadinya KKN. Namun, angka KKN di Indonesia tetap tinggi. Bahkan, dari total 175 negara, Indonesia berada pada peringkat ke-12 sebagai negara terkorup di dunia menurut data tahun 2014.