LetiPutri
Pada novel Maryamah Karpov menceritakan tentang kisah Ikal yang telah lulus dari Universitas Sorbonne, Farewell Party-nya di Prancis juga pada saat Ikal sampai di Belitong. Pada saat sampai di Belitong, Ikal naik bus dan bertemu kembali dengan tokoh yang dulu pernah membantunya dan Arai, yaitu Bang Zaitun. Lalu pada kisah selanjutnya, ada kisah penyambutan Ikal di kampungnya. Dan di Belitong akan kedatangan dokter gigi dari Jakarta. Pada kisah selanjutnya diceritakan tradisi-tradisi orang Belitong (Melayu, orang sawang, orang besarung, Khek, Hokian, dsb) yaitu merubah-rubah nama orang juga taruhan di Warung Kopi (Warung Kopi yang terkenal adalah Warung Kopi Usah Kau Kenang Lagi). Juga diceritakan kisah Arai yang akhirnya menikah dengan Zakiah Nurmala. Diceritakan pula kisah Ikal sakit gigi lalu disuruh dan dipaksa-paksa oleh Kepala Kampung yaitu Ketua Karmun untuk pergi ke dokter gigi baru dari Jakarta.
pencarian A Ling. Awalnya diceritakan dibuku ini ada beberapa orang yang ditemukan mati di tengah laut. Dan kemungkinan mereka adalah salah satu kunci untuk pencarian A Ling karena mereka masih berhubungan keluarga dengan A Ling. Lalu Ikal memutuskan untuk membuat perahu untuk berlayar mencari A Ling yang kemungkinan hilang di gugusan kepulauan Batuan. Ikal pun bertemu kembali dengan sahabat2 Laskar Pelanginya juga teman-teman Societeit de Limpai. Ikal bertemu kembali dengan Lintang, Mahar, Samson, Syahdan, Sahara, Trapani, Harun, A Kiong, Flo, juga Kucai.
Dengan bantuan teman-temanya -apalagi Lintang dan Mahar yang banyak membantu Ikal membuat kapal- Ikal dapat membuat kapal tepat waktu. Pada masa pembuatan perahu, Ikal juga belajar bermain Biola Nurmi yaitu anak Mak Cik Maryamah. Akhirnya perahu pun jadi dan diberi nama Mimpi-Mimpi Lintang. Ikal, Mahar, Chung Fa dan Kalimut pun berlayar. Mereka bertemu Tuk Bayan Tula dulu siapa tahu A Ling disekap Tuk Bayan Tula. Mereka juga bertemu seseorang bernama Dayang Kaw yang memberitau bahwa mungkin A Ling ada di Batuan dan disekap oleh sebuah Lanun bernama Tambok. Akhirnya, A Ling ditemukan di Batuan, dan mereka akhirnya bisa pulang. Sesampainya di Belitong, Ikal dipaksa lagi untuk ke dokter gigi dan Ikal mau. Padahal ada orang yang sudah bertaruh bahwa Ikal tidak akan pernah ke dokter gigi. Pada akhir cerita, Ikal meminta izin kepada ayahnya untuk meminang A Ling tetapi… tidak diperbolehkan…
0 votes Thanks 1
pratiwitiwi244
Novel Maryamah Karpov menceritakan tentang perjuangan Ikal setelah ia berhasil menamatkan studinya diUniversite de Sorbonne, Perancis. Ia kembali ke kampung halamannya di Belitong. Ia rindu pada orangtuanya, rindu pada Arai sepupunya, dan rindu pada gadis impiannya yaitu A Ling. Perjalanan yang ia lalui dari Jakarta ke kampungnya Belitong, dilalui Ikal dengan penuh perjuangan dan rasa letih. Namun semua seakan sirna bila ia terbayang wajah ayahnya, sosok pendiam yang sangat dirindukannya.Cerita dibuka dengan kehadiran seorang dokter gigi muda bernama Budi Ardiaz Tanuwijaya yang ternyata adalah seorang wanita. Ia memilih mengabdi di daerah terpencil daripada menerima tawaran ayahnya untuk menjadi direktur perusahaan di kota San Fransisco. Kedatangannya disambut meriah oleh warga. Namun, setelah membuka praktik berminggu-minggu, tak ada satupun warga Belitong yang datang ke kliniknya dengan alasan tidak boleh memasukkan tangan ke dalam mulut kecuali muhrim. Mereka lebih memilih kerumah dukun gigi Lim Siong Put alias A Put yang mengobati sakit gigi dengan cara yang ajaib, tanpa perlu membuka tekak, bahkan tanpa perlu disentuh secuil pun oleh A Put. Berbagai cara dilakukan oleh Ketua Karmun (kepala kampung) agar masyarakat mau meninggalkan perdukunan dan mau berobat ke klinik gigi, tapi sayang masyarakat tetapkeukeuhpada prinsip yang mereka pegang.Selanjutnya diceritakan perjuangan dan kerja keras Ikaluntuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya. “Tak ada pekerjaan untuk seorang sarjana teori ekonomi di kampungku”, begitulah katanya. Ia melakukan pekerjaan apapun, mulai dari mendulang timah, membawa ikan, beras, gula, terasi dan barang-barang kelontong lainnya untuk dijual ke pelosok-pelosok desa. Semua itu ia lakukan demi sebuah perahu. Tepatnya membuat perahu. Keinginan membuat perahu itu didasari oleh berita yang menggemparkan seisi kampung Belitong. Berita tersebut mengenai penemuan dua jenazah yang terapung di laut. Konon kabarnya, dua jenazah tersebut tewas karena mencoba melarikan diri dari kawanan perampok yang bengis dan sadis di Pulau Batuan. Di tubuh jenazah itu terdapat rajah kupu-kupu. Rajah tersebut mengingatkan Ikal akan seorang perempuan yang pernah memperlihatkan rajah itu padanya. Perempuan itu adalah orang yang ia cari seumur hidupnya : A Ling. Ikal yakin, A Ling bertalian darah dengan dua jenazah tersebut dan pastilah ia merupakan salah satu penumpang kapal ke pulau Batuan. Pulau itu terkenal sangat berbahaya dan hanya dihuni oleh kelompok-kelompok lanun. Siapa saja yang berlayar kesana, jangan harap untuk bisa kembali lagi.Ikal berniat ke Pulau Batuan untuk mencari A Ling. Walau pulau itu terdengar mengerikan dan banyak warga yang melarangnya, namun Ikal tidak menyerah. Satu-satunya cara untuk berlayar ke Pulau Batuan hanyalah dengan menggunakanperahu. Itulah sebabnya ia bekerja dengan keras yang tidak lain dan tak bukan hanya untuk membuat perahu. Dimana ada kemauan, disitu ada jalan. Niat Ikal untuk berlayar akhirnya dibantu oleh sahabat-sahabatnya (Laskar Pelangi) yang kini telah tumbuh dewasa dengan profesi yang beragam. Lintang yang cerdas membantunya membuat konstruksi dan desain perahu dengan perhitungan fisika, begitu juga Mahar, A Kiong, Samsons dan sahabat-sahabat lainnya yang juga membantu Ikal. Dengan modal semangat, bantuan dari sahabat-sahabatnya, dan sedikit ilmu, terciptalah sebuah perahu yang hebat. Perahu itu diberi nama “Mimpi-mimpi Lintang”.Walaupun Ikal telah berhasil membuat perahu, masih saja orang-orang mencemoohkannya dan tak ayal Ikal menjadi objek taruhan masyarakat Belitong. Tapi itu semua tidak menjadi penghambat untuk Ikal. Bahkan, Ikal membuat orang terkagum-kagum dengan perjuangan hebatnya.Setelah berhasil membuat perahu, Ikal berangkat ke Pulau Batuan bersama Mahar, Chung Fa dan Kalimut. Mereka memiliki misi yang berbeda-beda. Selama perjalanan, banyak sekali rintangan yang mereka hadapi mulai dari angin laut, pembajak sadis dan dunia mistik. Tetapi semua dapat mereka lewati. Akhirnya Ikal pun dapat menemukan A Ling, lalu membawanya kembali ke Belitong.
pencarian A Ling. Awalnya diceritakan dibuku ini ada beberapa orang yang ditemukan mati di tengah laut. Dan kemungkinan mereka adalah salah satu kunci untuk pencarian A Ling karena mereka masih berhubungan keluarga dengan A Ling. Lalu Ikal memutuskan untuk membuat perahu untuk berlayar mencari A Ling yang kemungkinan hilang di gugusan kepulauan Batuan. Ikal pun bertemu kembali dengan sahabat2 Laskar Pelanginya juga teman-teman Societeit de Limpai. Ikal bertemu kembali dengan Lintang, Mahar, Samson, Syahdan, Sahara, Trapani, Harun, A Kiong, Flo, juga Kucai.
Dengan bantuan teman-temanya -apalagi Lintang dan Mahar yang banyak membantu Ikal membuat kapal- Ikal dapat membuat kapal tepat waktu. Pada masa pembuatan perahu, Ikal juga belajar bermain Biola Nurmi yaitu anak Mak Cik Maryamah. Akhirnya perahu pun jadi dan diberi nama Mimpi-Mimpi Lintang. Ikal, Mahar, Chung Fa dan Kalimut pun berlayar. Mereka bertemu Tuk Bayan Tula dulu siapa tahu A Ling disekap Tuk Bayan Tula. Mereka juga bertemu seseorang bernama Dayang Kaw yang memberitau bahwa mungkin A Ling ada di Batuan dan disekap oleh sebuah Lanun bernama Tambok. Akhirnya, A Ling ditemukan di Batuan, dan mereka akhirnya bisa pulang. Sesampainya di Belitong, Ikal dipaksa lagi untuk ke dokter gigi dan Ikal mau. Padahal ada orang yang sudah bertaruh bahwa Ikal tidak akan pernah ke dokter gigi. Pada akhir cerita, Ikal meminta izin kepada ayahnya untuk meminang A Ling tetapi… tidak diperbolehkan…