Tolong dong buatin sebuah cerita karangan tentang hewan peliharaan kucing, yang panjang yaa, pleaseee
RahmaSabillaMOGI YANG SOMBONG Di hutan ada seekor kucing, mogi namanya. Ia tinggal sendirian di rumah. Ayah dan ibunya sudah meninggal. mogi mempunyai sifat sombong. Ia tak pernah membantu orang lain, saat orang lain meminta pertolongannya. Ia juga suka pamer barang-barang baru yang dimilikinya. Dan dia juga jarang menyapa temannya yang lain, saat bertemu dengan temannya yang lain di jalan. Karena sifatnya yang sombong dan tak peduli. mogi dijauhi teman-temannya. Tidak ada yang mau berteman dengannya. mogi pun suka main sendiri. Dan saat pergi jalan-jalan dan bertemu teman-temannya, mogi selalu dibicarakan teman-temannya, dengan sikap sombongnya itu. Karena kesombonganya, mogi selalu membuat orang lain sedih. Mogi selalu mengejek teman-temannya. Ia selalu mengejek pakaian yang dikenakan teman-temannya itu jelek. mogi selalu mengejek dan mengusir pergi teman-temannya, yang datang ke rumahnya. Dengan sikap sombong mogi yang berlebihan, teman-temannya tak ada yang mau bermain dengannya. Teman-temannya tak mau menolong mogi, jika mogi ada kesulitan. Suatu hari, mogi yang baru saja mencari makanan bertemu dengan Haci, si lebah madu muda. Haci berniat menolong mogi, dengan membawakan makanan mogi. Tapi mogi langsung marah saat mau ditolong Haci. mogi mengira, Haci akan mengambil makanannya. Dengan sombong dan galak, mogi menarik makanannya dan menyembunyikannya di balik bajunya. Haci bingung oleh tingkah mogi. Haci cuma mau berniat menolong mogi membawakan makanannya, malah dituduh mau mengambil makanan milik mogi. Haci pun menjelaskan pada Pipit, kalau dia cuma mau berniat menolong membawakan makannanya. Karena sikap sombongnya sudah terlalu besar, mogi tak percaya pada Haci. mogi pergi meninggalkan Haci. Setelah kejadian itu, mogi mulai bercerita pada teman-teman yang lain, kalau Haci, si lebah madu muda itu, mau mengambil makanan yang ia cari dengan berkerja keras. Tapi, untunglah. Teman-teman Haci tak terhasut oleh ucapan mogi. Teman-teman Haci tidak percaya kalau Haci mencuri. Teman-teman Haci malah tidak percaya pada ucapan mogi.Beberapa hari kemudian mogi hendak mencari makanan. Kebetulan persediaan makanannya sudah habis. mogi pun pergi jauh dari tempat tinggalnya untuk mencari makanan. Mogi terbang ke sana kemari. Tapi tak ada satupun makanan yang dia temukan. mogi berniat istirahat sebentar. Mogi pun duduk di sebuah pohon rindang dan teduh. Selang beberapa saat ia istirahat di pohon rindang itu, ia mendengar sebuah suara. Awalnya mogi mengira kalau suara itu cuma angin. Tapi lama-lama perasaannya tidak enak. Ia yang memejamkan matanya, langsung membuka matanya dengan cepat, saat sebuah suara yang mirip dengan desisan ular itu terdengar di telinganya. Saat mogi membuka matanya, ia terkejut melihat ular besar tengah memandangnya. Ular itu mendesis, menjulurkan lidahnya. Karena kaget dan takut, mogi langsung jatuh ke bawah. Pipit menjerit kesakitan. Ternyata kaki kiri mogi patah. Mogi semakin takut dan bingung. Karena ular besar itu turun dari pohon rindang, dan mendekati mogi. Mogi duduk diam. Memandangi ular besar, yang berjalan semakin dekat dengannya. mogi berpikir, mungkin dia akan mati dan dimakan oleh ular besar itu. Karena kaki kirinya patah, membuat mogi tak bisa terbang dan meloloskan diri dari ular besar itu. mogi memejamkan matanya dan menunggu dirinya dimakan ular besar itu. Mogi mendengar suara Haci. Ia seperti sedang bermimpi. Kalau Haci akan menolongnya dari ular besar itu. mogi tersentak saat bahunya ditarik. Secepat itu, mogi membuka matanya. Sekarang dia sudah jauh dari ular besar itu. mogi melihat Haci kelelahan karena menarik tubuhnya yang lebih besar dari tubuh Haci. mogi melihat Haci bergabung dengan teman-temannya untuk melawan ular besar itu. mogi melihat semua teman-temannya yang sering ia hina, sekarang sedang membantunya dari kejahatan ular besar, yang mau memakannya.Setengah jam kemudian ular besar itu berhasil diusir. Dan ular besar itu pergi dari tempat itu. Haci, Luna dan teman-temannya yang lain mendekati Pipit. Pipit duduk pada sebatang kayu. Pipit memegangi sayap kirinya yang patah. Setelah itu mogi mengucapkan terima kasih kepada teman-temannya. Begitu juga dengan Haci. Kemudian mogi sadar akan perbuatannya selama ini. Lalu mogi meminta maaf kepada semua teman mogi yang pernah ia ejek. mogi pun berjanji akan berubah. Mendengar hal itu, teman-teman mogi mersa senang karena mogi akan merubah sifatnya. Haci ingin mogi berubah menjadi mogi yang baik hati, dan tidak sombong. Haci, mogi, Luna dan teman-temannya tertawa gembira. Sekarang mogi sudah tidak bersikap sombong lagi. mogi juga sudah mau berteman dengan yang lainnya. Dan mogi juga tidak mengusir temannya yang datang ke rumah. Semuanya berakhir bahagia, dengan tawa yang disambut senja.
RahmaSabilla
aku punya kucing namanya mumu, saat aku bermain denganya temanku melihatnya. dai ingin mempunyai kucing spt mumu.
RahmaSabilla
saat aku jalan2 ia tertabrak oleh sepeda motor, aku sangat sedih tetapi untungnya dia tidak mati. hanya saja dia mengalami patah kaki kiri.
Di hutan ada seekor kucing, mogi namanya. Ia tinggal sendirian di rumah. Ayah dan ibunya sudah meninggal. mogi mempunyai sifat sombong. Ia tak pernah membantu orang lain, saat orang lain meminta pertolongannya. Ia juga suka pamer barang-barang baru yang dimilikinya. Dan dia juga jarang menyapa temannya yang lain, saat bertemu dengan temannya yang lain di jalan. Karena sifatnya yang sombong dan tak peduli. mogi dijauhi teman-temannya. Tidak ada yang mau berteman dengannya. mogi pun suka main sendiri. Dan saat pergi jalan-jalan dan bertemu teman-temannya, mogi selalu dibicarakan teman-temannya, dengan sikap sombongnya itu. Karena kesombonganya, mogi selalu membuat orang lain sedih. Mogi selalu mengejek teman-temannya. Ia selalu mengejek pakaian yang dikenakan teman-temannya itu jelek. mogi selalu mengejek dan mengusir pergi teman-temannya, yang datang ke rumahnya. Dengan sikap sombong mogi yang berlebihan, teman-temannya tak ada yang mau bermain dengannya. Teman-temannya tak mau menolong mogi, jika mogi ada kesulitan. Suatu hari, mogi yang baru saja mencari makanan bertemu dengan Haci, si lebah madu muda. Haci berniat menolong mogi, dengan membawakan makanan mogi. Tapi mogi langsung marah saat mau ditolong Haci. mogi mengira, Haci akan mengambil makanannya. Dengan sombong dan galak, mogi menarik makanannya dan menyembunyikannya di balik bajunya. Haci bingung oleh tingkah mogi. Haci cuma mau berniat menolong mogi membawakan makanannya, malah dituduh mau mengambil makanan milik mogi. Haci pun menjelaskan pada Pipit, kalau dia cuma mau berniat menolong membawakan makannanya. Karena sikap sombongnya sudah terlalu besar, mogi tak percaya pada Haci. mogi pergi meninggalkan Haci. Setelah kejadian itu, mogi mulai bercerita pada teman-teman yang lain, kalau Haci, si lebah madu muda itu, mau mengambil makanan yang ia cari dengan berkerja keras. Tapi, untunglah. Teman-teman Haci tak terhasut oleh ucapan mogi. Teman-teman Haci tidak percaya kalau Haci mencuri. Teman-teman Haci malah tidak percaya pada ucapan mogi.Beberapa hari kemudian mogi hendak mencari makanan. Kebetulan persediaan makanannya sudah habis. mogi pun pergi jauh dari tempat tinggalnya untuk mencari makanan. Mogi terbang ke sana kemari. Tapi tak ada satupun makanan yang dia temukan. mogi berniat istirahat sebentar. Mogi pun duduk di sebuah pohon rindang dan teduh. Selang beberapa saat ia istirahat di pohon rindang itu, ia mendengar sebuah suara. Awalnya mogi mengira kalau suara itu cuma angin. Tapi lama-lama perasaannya tidak enak. Ia yang memejamkan matanya, langsung membuka matanya dengan cepat, saat sebuah suara yang mirip dengan desisan ular itu terdengar di telinganya. Saat mogi membuka matanya, ia terkejut melihat ular besar tengah memandangnya. Ular itu mendesis, menjulurkan lidahnya. Karena kaget dan takut, mogi langsung jatuh ke bawah. Pipit menjerit kesakitan. Ternyata kaki kiri mogi patah. Mogi semakin takut dan bingung. Karena ular besar itu turun dari pohon rindang, dan mendekati mogi. Mogi duduk diam. Memandangi ular besar, yang berjalan semakin dekat dengannya. mogi berpikir, mungkin dia akan mati dan dimakan oleh ular besar itu. Karena kaki kirinya patah, membuat mogi tak bisa terbang dan meloloskan diri dari ular besar itu. mogi memejamkan matanya dan menunggu dirinya dimakan ular besar itu. Mogi mendengar suara Haci. Ia seperti sedang bermimpi. Kalau Haci akan menolongnya dari ular besar itu. mogi tersentak saat bahunya ditarik. Secepat itu, mogi membuka matanya. Sekarang dia sudah jauh dari ular besar itu. mogi melihat Haci kelelahan karena menarik tubuhnya yang lebih besar dari tubuh Haci. mogi melihat Haci bergabung dengan teman-temannya untuk melawan ular besar itu. mogi melihat semua teman-temannya yang sering ia hina, sekarang sedang membantunya dari kejahatan ular besar, yang mau memakannya.Setengah jam kemudian ular besar itu berhasil diusir. Dan ular besar itu pergi dari tempat itu. Haci, Luna dan teman-temannya yang lain mendekati Pipit. Pipit duduk pada sebatang kayu. Pipit memegangi sayap kirinya yang patah. Setelah itu mogi mengucapkan terima kasih kepada teman-temannya. Begitu juga dengan Haci. Kemudian mogi sadar akan perbuatannya selama ini. Lalu mogi meminta maaf kepada semua teman mogi yang pernah ia ejek. mogi pun berjanji akan berubah. Mendengar hal itu, teman-teman mogi mersa senang karena mogi akan merubah sifatnya. Haci ingin mogi berubah menjadi mogi yang baik hati, dan tidak sombong. Haci, mogi, Luna dan teman-temannya tertawa gembira. Sekarang mogi sudah tidak bersikap sombong lagi. mogi juga sudah mau berteman dengan yang lainnya. Dan mogi juga tidak mengusir temannya yang datang ke rumah. Semuanya berakhir bahagia, dengan tawa yang disambut senja.