Burlian adalah nama anak ketiga dari si Mamak. Si Burlian dari kecil dibiasakan oleh Bapak dan Mamak dengan julukan Spesial. Si Mamak dan Bapak meskipun tinggalnya didesa pelosok kaki bukit barisan sana, dengan pendidikan yang kurang tetapi mengerti sekali cara mendidik anak. Burlian adalah seorang anak yang istimewa, berbeda dari anak-anak SD seusianya. Saat kelas 2 SD Burlian sudah bisa mengerti tentang kesedihan Ahmad temannya yang diperolok-olok oleh kakak-kakak kelasnya. dan juga mengerti keadaan Ahmad tentang kebangkrutan pabrik karet yang dimiliki Ayahnya hingga meninggalkan kampung.
Di mana Burlian masuk di kelas 5 atau 6 SD. Pada hari Senin ketika baru saja selesai melaksanakan upacara bendera secara tiba-tiba bangunan sekolahnya runtuh. Burlian mengalami ”insiden” tertimpa atap sekolah yang runtuh hingga kepalanya terluka. Dan lebih mengharukan ketika dua teman sekelasnya yang kembar Juni dan Juli satu-satunya di kampung itu meninggal. Hingga akhirnya kabar sekolah runtuh itu pun mengemparkan sampai-sampai di liput oleh TVRI channel televisi—yang ada satu-satunya saat itu.
Hal itulah membuat banyak pejabat yang mengunjungi kampung itu. Dan yang paling menohok saat kejadian itu adalah Pak Bin. Sang guru SD yang bersahaja mengabdikan hidupnya di sekolah kecil di sebuah. Walau impiannya hanya (memiliki) mimpi menjadi seorang PNS meski sepuluh kali gagal ujian PNS. Ia sangat menyesal atas kejadian itu. Ia sangat merasa bersalah terhadap kecelakaan itu yang menimpa murid-muridnya sekaligus ingin marah terhadap pemerintah yang selama ini tidak memberikan bantuan apapun untuk sekolah itu.
Namun kesedihan Burlian berangsur-angsur hilang ketika ia berkenalan dengan seorang insinyur asal Jepang bernama Nakamura yang sedang membangun jalan lintas Sumatera. Dalam perkenalan itu Burlian sampai mendengarkan Nakamura bercerita tentang anak perempuannya seorang gadis kecil yang cantik bernama Keiko yang seumuran dengan Burlian. Hal itu sampai membuka cakrawala Burlian terhadap dunia luar termasuk membangun mimpinya lebih besar lagi untuk keliling dunia.
Akhirnya Burlian mendapat beasiswa untuk kuliah di Jepang, lebih tepatnya pertukaran pelajar ke Jepang. Dan Burlian bertemu kembali dengan Nakamura setelah 10 tahun tidak bertemu, di sana dia bertemu dengan gadis impiannya yang selama ini selalu bertukar cerita melalui surat gadis itu adalah Keiko. Anak perempuan Nakamura yang pernah diceritakan kepada Burlian saat masa kecilnya.
Penilaian
Keunggulan:
Kecerdikan pengarang dalam menggambarkan setiap adegan petualangan sehingga pembaca seakan terbawa dalam cerita tersebut . Novel ini juga menggambarkan bagaimana besarnya cinta orang tua terutama ibu tercinta .
Kelemahan:
Pada awal cerita ada bagian - bagian yang kurang menarik dan agak membosankan .
Kesimpulan:
Di balik segala kelebihan dan kekurangannya, buku ini mengundang minat banyak orang karena
ada sisi berpetualang dituangkan dalam buku ini dan mampu menghibur setiap pembacanya.
2.)
Struktur kalimat terdiri dari orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman.
Informasi berasal dari sudut pandang atau opini penulis mengenai suatu karya atau produk.
Bagian opini berdasarkan fakta yang diinterpretasikan.
Teks ulasan punya nama lain, yaitu resensi.
3.)
Teks ulasan informatif
Teks ulasan kritis
Teks ulasan deskriptif
4.)Struktur teks ulasan tidak lengkap. Isi teks ulasan tidak jelas. Pemilihan kata tidak tepat.
1.)
Orientasi
Judul : Burlian
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika
Jumlah halaman : 339 halaman
Ulasan
Burlian adalah nama anak ketiga dari si Mamak. Si Burlian dari kecil dibiasakan oleh Bapak dan Mamak dengan julukan Spesial. Si Mamak dan Bapak meskipun tinggalnya didesa pelosok kaki bukit barisan sana, dengan pendidikan yang kurang tetapi mengerti sekali cara mendidik anak. Burlian adalah seorang anak yang istimewa, berbeda dari anak-anak SD seusianya. Saat kelas 2 SD Burlian sudah bisa mengerti tentang kesedihan Ahmad temannya yang diperolok-olok oleh kakak-kakak kelasnya. dan juga mengerti keadaan Ahmad tentang kebangkrutan pabrik karet yang dimiliki Ayahnya hingga meninggalkan kampung.
Di mana Burlian masuk di kelas 5 atau 6 SD. Pada hari Senin ketika baru saja selesai melaksanakan upacara bendera secara tiba-tiba bangunan sekolahnya runtuh. Burlian mengalami ”insiden” tertimpa atap sekolah yang runtuh hingga kepalanya terluka. Dan lebih mengharukan ketika dua teman sekelasnya yang kembar Juni dan Juli satu-satunya di kampung itu meninggal. Hingga akhirnya kabar sekolah runtuh itu pun mengemparkan sampai-sampai di liput oleh TVRI channel televisi—yang ada satu-satunya saat itu.
Hal itulah membuat banyak pejabat yang mengunjungi kampung itu. Dan yang paling menohok saat kejadian itu adalah Pak Bin. Sang guru SD yang bersahaja mengabdikan hidupnya di sekolah kecil di sebuah. Walau impiannya hanya (memiliki) mimpi menjadi seorang PNS meski sepuluh kali gagal ujian PNS. Ia sangat menyesal atas kejadian itu. Ia sangat merasa bersalah terhadap kecelakaan itu yang menimpa murid-muridnya sekaligus ingin marah terhadap pemerintah yang selama ini tidak memberikan bantuan apapun untuk sekolah itu.
Namun kesedihan Burlian berangsur-angsur hilang ketika ia berkenalan dengan seorang insinyur asal Jepang bernama Nakamura yang sedang membangun jalan lintas Sumatera. Dalam perkenalan itu Burlian sampai mendengarkan Nakamura bercerita tentang anak perempuannya seorang gadis kecil yang cantik bernama Keiko yang seumuran dengan Burlian. Hal itu sampai membuka cakrawala Burlian terhadap dunia luar termasuk membangun mimpinya lebih besar lagi untuk keliling dunia.
Akhirnya Burlian mendapat beasiswa untuk kuliah di Jepang, lebih tepatnya pertukaran pelajar ke Jepang. Dan Burlian bertemu kembali dengan Nakamura setelah 10 tahun tidak bertemu, di sana dia bertemu dengan gadis impiannya yang selama ini selalu bertukar cerita melalui surat gadis itu adalah Keiko. Anak perempuan Nakamura yang pernah diceritakan kepada Burlian saat masa kecilnya.
Penilaian
Kecerdikan pengarang dalam menggambarkan setiap adegan petualangan sehingga pembaca seakan terbawa dalam cerita tersebut . Novel ini juga menggambarkan bagaimana besarnya cinta orang tua terutama ibu tercinta .
Pada awal cerita ada bagian - bagian yang kurang menarik dan agak membosankan .
Kesimpulan:
Di balik segala kelebihan dan kekurangannya, buku ini mengundang minat banyak orang karena
ada sisi berpetualang dituangkan dalam buku ini dan mampu menghibur setiap pembacanya.
2.)
3.)
4.)Struktur teks ulasan tidak lengkap. Isi teks ulasan tidak jelas. Pemilihan kata tidak tepat.
5.)