selviayulia
Arca Amonghapasa sebagai hadiah Raja Singhasari kepada Raja Dharmasraya. Ibukota: Dharmasraya.
Akarendrawarman. (1300). Sumber: Prasasti Suruaso. Ibukota: dharmasraya atau Suruaso.
Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa. (1347). Sumber: Arca Amoghapasa. Ibukota: Suruaso atau Pagarruyung.
Ananggawarman. (1375). Sumber: Prasasti Pagaruyung. Ibukota: Pagaruyung.
6. Kerajaan Mataram Hindu
Kerajaan Mataram Hindu berdiri di Jawa Tengah dengan ibukota Medang Kamulan.
Raja-raja yang memerintah ialah :
Sanna
Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Ratu Sanjaya
Rakai Panangkaran, yang bergelar Syailendra Sri Mahraja Dyah Pancapana Rakai Panangkarana
Setelah memerintah Rakai Panangkaran, Mataram pecah menjadi dua. Sebagai pemeluk agama Buddha, sebagai pemeluk agama Hindu. Syailendra Buddha berkuasa di Jawa Tengah Selatan, Syailendara Hindu berkuasa di sekitar pegunungan Dieng. Pada masa pemerintahan Rakai Pikatan, Mataram disatukan kembali
Raja-raja yang selanjutnya ialah :
Belitung yang bergelar Rakai Watukara
Daksa
Tulodong
Wawa
Mpu Sendok.
7. Kerajaan Wangsa Isyana
Mpu Sendok memindahkan pusat pemerintahan Syailendra Ke Jawa Timur pada tahun 929, kemudian membentuk wangsa baru, yaitu Wangsa Isyana.
Raja-raja yang memerintah :
Mpu Sendok, bergelar Maharaja Rake Hino Sri Isyana Wikramadharmotunggadewa
Sri Isyanatunggawijaya
Makutawangsawardhana
Darmawangsa, bergelar Sri Darmawangsa Teguh Anantawikramatunggadewa
Airlangga, bergelar Sri Maharaja Rake Halu Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Anantawikramatunggadewa.
Tahun 1401 kerajaan kahuripan di bagi menjadi dua 2 (tugas pembagian di serahkan kepada Mpu Bharada), yaitu :
Janggala atau Singasari, dengan ibukota Kahuripan
Panjalu atau Kediri, dengan ibukota di Daha.
8. Kerajaan Kediri
Kerajaan Janggala di perintah oleh Raja Mapanji Garakasan. Kerajaan Kediri di perintah oleh raja Sri Samarawijaya. Perebut kekuasaan antara jenggala dan kediri berlangsung sampai tahun1520. Selanjutnya selama kurang lebih setengah abad ke dua kerajaan tersebut tidak disebut-sebut lagi dalam sejarah. Tahun 117 kerajaan ini tampil lagi dengan rajanya : *
Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri Kameswara
Jaya baya, bergelar Sri Maharaja Sang Mapanji jaya Jayabaya Pada masa itu, kitab Baharata Yudha di gubah oleh Mpu sedihdan di lanjutkan Mpu Panuluh (Mpu Sedah meninggalkan sebelum kitabnya selesai)
Mpu Penuluh juga menulis buku Hariwangsa dan Gatutkacasraya
Sri Aryeswara
Kameswara, bergelar Sri Maharaja Sri Kameswara Triwikramawarata.
Pujangga yang terkenal pada masa itu adalah
Mpu Tanakung, karyanya Werasancaya dan Lubdaka
Mpu Darmaja, karyanya Smaradhahana.
Kerajaan Kediri runtuh pada tahun 1222, karena ditaklukkan oleh Ken Arok.
Akarendrawarman. (1300). Sumber: Prasasti Suruaso. Ibukota: dharmasraya atau Suruaso.
Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa. (1347). Sumber: Arca Amoghapasa. Ibukota: Suruaso atau Pagarruyung.
Ananggawarman. (1375). Sumber: Prasasti Pagaruyung. Ibukota: Pagaruyung.
6. Kerajaan Mataram Hindu
Kerajaan Mataram Hindu berdiri di Jawa Tengah dengan ibukota Medang Kamulan.
Raja-raja yang memerintah ialah :
Sanna
Sanjaya yang bergelar Rakai Mataram Ratu Sanjaya
Rakai Panangkaran, yang bergelar Syailendra Sri Mahraja Dyah Pancapana Rakai Panangkarana
Setelah memerintah Rakai Panangkaran, Mataram pecah menjadi dua. Sebagai pemeluk agama Buddha, sebagai pemeluk agama Hindu. Syailendra Buddha berkuasa di Jawa Tengah Selatan, Syailendara Hindu berkuasa di sekitar pegunungan Dieng. Pada masa pemerintahan Rakai Pikatan, Mataram disatukan kembali
Raja-raja yang selanjutnya ialah :
Belitung yang bergelar Rakai Watukara
Daksa
Tulodong
Wawa
Mpu Sendok.
7. Kerajaan Wangsa Isyana
Mpu Sendok memindahkan pusat pemerintahan Syailendra Ke Jawa Timur pada tahun 929, kemudian membentuk wangsa baru, yaitu Wangsa Isyana.
Raja-raja yang memerintah :
Mpu Sendok, bergelar Maharaja Rake Hino Sri Isyana Wikramadharmotunggadewa
Sri Isyanatunggawijaya
Makutawangsawardhana
Darmawangsa, bergelar Sri Darmawangsa Teguh Anantawikramatunggadewa
Airlangga, bergelar Sri Maharaja Rake Halu Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Anantawikramatunggadewa.
Tahun 1401 kerajaan kahuripan di bagi menjadi dua 2 (tugas pembagian di serahkan kepada Mpu Bharada), yaitu :
Janggala atau Singasari, dengan ibukota Kahuripan
Panjalu atau Kediri, dengan ibukota di Daha.
8. Kerajaan Kediri
Kerajaan Janggala di perintah oleh Raja Mapanji Garakasan. Kerajaan Kediri di perintah oleh raja Sri Samarawijaya. Perebut kekuasaan antara jenggala dan kediri berlangsung sampai tahun1520. Selanjutnya selama kurang lebih setengah abad ke dua kerajaan tersebut tidak disebut-sebut lagi dalam sejarah. Tahun 117 kerajaan ini tampil lagi dengan rajanya : *
Sri Maharaja Rakai Sirikan Sri Kameswara
Jaya baya, bergelar Sri Maharaja Sang Mapanji jaya Jayabaya Pada masa itu, kitab Baharata Yudha di gubah oleh Mpu sedihdan di lanjutkan Mpu Panuluh (Mpu Sedah meninggalkan sebelum kitabnya selesai)
Mpu Penuluh juga menulis buku Hariwangsa dan Gatutkacasraya
Sri Aryeswara
Kameswara, bergelar Sri Maharaja Sri Kameswara Triwikramawarata.
Pujangga yang terkenal pada masa itu adalah
Mpu Tanakung, karyanya Werasancaya dan Lubdaka
Mpu Darmaja, karyanya Smaradhahana.
Kerajaan Kediri runtuh pada tahun 1222, karena ditaklukkan oleh Ken Arok.