قَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ laqad kāna lakum fī rasụlillāhi uswatun ḥasanatul limang kāna yarjullāha wal-yaumal-ākhira wa żakarallāha kaṡīrā Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah. (Q.S Al Ahzab ayat 21)
Pertanyaan : Bagaimana pendapatmu tentang ayat tersebut?
Pendapat saya tentang ayat Al-Qur’an diatas adalah anjuran untuk mencontoh Nabi Muhammad Shallallahu ’Alaihi Wasallam yang senantiasa berpikir positif, optimis, dan sabar.
Orang yang terbiasa berpikir positif akan lebih mudah menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapinya.
Pemikiran positif didukung sikap optimis dalam diri. Melalui kedua sifat ini, seseorang akan mudah mewujudkan tujuan yang ingin dicapai di masa depan.
Mewujudkan suatu harapan tentu tidaklah mudah, namun seseorang harus selalu berpengharapan tinggi dan tidak mudah putus asa.
Usaha yang keras memerlukan sifat sabar. Kesabaran akan mendatangkan kemenangan dan ketenangan hati.
Jawaban:
Pendapat saya tentang ayat Al-Qur’an diatas adalah anjuran untuk mencontoh Nabi Muhammad Shallallahu ’Alaihi Wasallam yang senantiasa berpikir positif, optimis, dan sabar.
Orang yang terbiasa berpikir positif akan lebih mudah menyelesaikan setiap permasalahan yang dihadapinya.
Pemikiran positif didukung sikap optimis dalam diri. Melalui kedua sifat ini, seseorang akan mudah mewujudkan tujuan yang ingin dicapai di masa depan.
Mewujudkan suatu harapan tentu tidaklah mudah, namun seseorang harus selalu berpengharapan tinggi dan tidak mudah putus asa.
Usaha yang keras memerlukan sifat sabar. Kesabaran akan mendatangkan kemenangan dan ketenangan hati.
#belajarbersamabrainly