Sebuah kejadian yang membuat saya sadar bahwa menaati aturan adalah sebuah keharusan. Hampir setiap bulan, saya menyempatkan diri untuk pulang ke Demak mengingat disanalah tempat kelahiran saya. Sekarang ini saya tinggal di Semarang, tepatnya ngekos disana karena saya kuliah di UNDIP sedangkan jarak rumah saya dengan UNDIP terlampau jauh, jadi saya memutuskan untuk ngeko di sekitar kampus. Saya tinggal dengan adik saya yang juga sekolah di salah satu sekolah SMA di Semarang. Umurnya masih 16 tahun dan duduk dikelas 2 SMA. Ketika itu saya berangkat dari kosan sekitar pukul 8 pagi hari Sabtu dan kemungkinan akan kembali lagi ke Semarang seminggu setelahnya. Saya pulang naik Sepeda Motor.
Waktu perjalanan saya sangat mengantuk, karena sehari sebelumnya saya tidak tidur karena ada tugas mendadak dari dosen yang harus dikumpulkan besok harinya. Dengan kondisi tersebut saya menjadi tidak fokus dalam mengendarai sepeda motor saya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak dinginkan, saya kemudian menyuruh adik saya untuk bertukar posisi. Adik saya sudah bisa naik motor, tapi belum punya SIM karena umurnya saja masih 16 tahun. Aku sempat berpesan kepadanya untuk tidak ngebut atau melanggar rambu, dan kalau ada operasi zebra berhenti saja, jangan panik. Setelah seperempat perjalanan, saya melihat tidak ada operasi zebra dan adik saya terlihat menikmati perjalanan tersebut. Kemudian saya putuskan untuk istirahat. Tak berselang lama, tiba-tiba motor kami oleng dan kemudian jatuh. "Gimana kok bisa jatuh" saya bertanya kepada adik saya.. "Itu kak, didepan ada operasi zebra, ya lalu saya banting stir deh ke kiri, eh taunya ada selokan" Jawabnya. "Kan sudah kakak bilang, jangan panik"
Al hasil akhirnya motor kami masuk keselokan, beruntung karena warga sekitar mau membantu kami untuk mengeluarkan motor itu. Dari kejadian tersebut, saya sadar akan pentingnya menaati aturan. Tuhan terima kasih karena Engkau masih memberi kami keselamatan.
2. Ngekos = Tempat tinggal sementara Terlamapau = Terjangkau Fokus = Konsentrasi Mendadak = tiba tiba Ngebut = Berkendara cepat Rambu = Tanda isyarat Oleng = tidak seimbang Stir = alat kendali kendaraan Selokan = Saluran air Engkau = Kamu (posisi lebih tinggi) Aturan = Perintah Kampus = Universitas atau sekolah tinggi mengendarai = naik kendaraan mencegah = menghindari bertukar = pindah tempat melanggar = tidak mentaati operasi = tindakan yang berpusat berselang = durasi gimana = bagaiman banting = melempar sesuatu dengan keras panik = gelisah alhasil = akhirnya mentaati = mematuhi kejadian = peristiwa keselamatan = bebas bahaya
3. Orientasi = Sebuah kejadian yang membuat saya sadar ⇔ Saya pulang naik Sepeda Motor.
Insiden = Waktu perjalanan saya sangat mengantuk ⇔ "Kan sudah kakak bilang, jangan panik
Interprestasi = Al hasil akhirnya motor kami masuk keselokan, beruntung karena warga sekitar mau membantu kami untuk mengeluarkan motor itu. Dari kejadian tersebut, saya sadar akan pentingnya menaati aturan. Tuhan terima kasih karena Engkau masih memberi kami keselamatan.
4. Orientasi = Proses awal pengenalan Insiden = Bagian dimana penulis menceritakan puncak masalah Interprestasi = Bagian akhir atau kesimpulan
5. Jangan melanggar aturan lalu lintas demi keselamatan diri sendiri dan orang lain
Sebuah kejadian yang membuat saya sadar bahwa menaati aturan adalah sebuah keharusan. Hampir setiap bulan, saya menyempatkan diri untuk pulang ke Demak mengingat disanalah tempat kelahiran saya. Sekarang ini saya tinggal di Semarang, tepatnya ngekos disana karena saya kuliah di UNDIP sedangkan jarak rumah saya dengan UNDIP terlampau jauh, jadi saya memutuskan untuk ngeko di sekitar kampus. Saya tinggal dengan adik saya yang juga sekolah di salah satu sekolah SMA di Semarang. Umurnya masih 16 tahun dan duduk dikelas 2 SMA. Ketika itu saya berangkat dari kosan sekitar pukul 8 pagi hari Sabtu dan kemungkinan akan kembali lagi ke Semarang seminggu setelahnya. Saya pulang naik Sepeda Motor.
Waktu perjalanan saya sangat mengantuk, karena sehari sebelumnya saya tidak tidur karena ada tugas mendadak dari dosen yang harus dikumpulkan besok harinya. Dengan kondisi tersebut saya menjadi tidak fokus dalam mengendarai sepeda motor saya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak dinginkan, saya kemudian menyuruh adik saya untuk bertukar posisi. Adik saya sudah bisa naik motor, tapi belum punya SIM karena umurnya saja masih 16 tahun. Aku sempat berpesan kepadanya untuk tidak ngebut atau melanggar rambu, dan kalau ada operasi zebra berhenti saja, jangan panik. Setelah seperempat perjalanan, saya melihat tidak ada operasi zebra dan adik saya terlihat menikmati perjalanan tersebut. Kemudian saya putuskan untuk istirahat. Tak berselang lama, tiba-tiba motor kami oleng dan kemudian jatuh.
"Gimana kok bisa jatuh" saya bertanya kepada adik saya..
"Itu kak, didepan ada operasi zebra, ya lalu saya banting stir deh ke kiri, eh taunya ada selokan" Jawabnya.
"Kan sudah kakak bilang, jangan panik"
Al hasil akhirnya motor kami masuk keselokan, beruntung karena warga sekitar mau membantu kami untuk mengeluarkan motor itu. Dari kejadian tersebut, saya sadar akan pentingnya menaati aturan. Tuhan terima kasih karena Engkau masih memberi kami keselamatan.
2. Ngekos = Tempat tinggal sementara
Terlamapau = Terjangkau
Fokus = Konsentrasi
Mendadak = tiba tiba
Ngebut = Berkendara cepat
Rambu = Tanda isyarat
Oleng = tidak seimbang
Stir = alat kendali kendaraan
Selokan = Saluran air
Engkau = Kamu (posisi lebih tinggi)
Aturan = Perintah
Kampus = Universitas atau sekolah tinggi
mengendarai = naik kendaraan
mencegah = menghindari
bertukar = pindah tempat
melanggar = tidak mentaati
operasi = tindakan yang berpusat
berselang = durasi
gimana = bagaiman
banting = melempar sesuatu dengan keras
panik = gelisah
alhasil = akhirnya
mentaati = mematuhi
kejadian = peristiwa
keselamatan = bebas bahaya
3. Orientasi = Sebuah kejadian yang membuat saya sadar ⇔ Saya pulang naik Sepeda Motor.
Insiden = Waktu perjalanan saya sangat mengantuk ⇔ "Kan sudah kakak bilang, jangan panik
Interprestasi = Al hasil akhirnya motor kami masuk keselokan, beruntung karena warga sekitar mau membantu kami untuk mengeluarkan motor itu. Dari kejadian tersebut, saya sadar akan pentingnya menaati aturan. Tuhan terima kasih karena Engkau masih memberi kami keselamatan.
4. Orientasi = Proses awal pengenalan
Insiden = Bagian dimana penulis menceritakan puncak masalah
Interprestasi = Bagian akhir atau kesimpulan
5. Jangan melanggar aturan lalu lintas demi keselamatan diri sendiri dan orang lain