1.Pesawat sederhana adalah alat mekanis yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan atau usaha manusia. Pesawat sederhana bekerja berdasarkan prinsip dasar fisika dan mekanika, yang mengubah gaya yang diberikan pada satu titik menjadi gaya yang lebih besar atau mengubah arah gaya yang diterapkan.
Jenis-jenis pesawat sederhana antara lain:
- Tuas (pengungkit): Digunakan untuk memperbesar gaya yang diterapkan pada satu ujungnya dengan mengurangi jarak dari titik tumpu.
- Katrol: Digunakan untuk mengubah arah gaya secara efisien dengan menggunakan roda bergerigi yang dibalut oleh tali.
- Bidang miring: Digunakan untuk mengurangi kekuatan yang diperlukan untuk mengangkat benda dengan mengubah arah gaya gravitasi.
2.Beberapa contoh alat yang termasuk dalam kategori pesawat sederhana golongan tuas (pengungkit) di sekitar kita antara lain:
- Penggaris: Fungsinya sebagai pengungkit saat menggambar atau mengukur dengan memindahkan titik tumpuan.
- Gunting: Gunting menggunakan prinsip tuas saat memotong benda dengan memberi tekanan pada satu ujung gunting.
- Pemegang penjepit: Alat ini menggunakan tuas untuk memegang atau mencengkeram benda dengan gaya yang lebih besar.
- Pengunci pintu: Saat menggunakan pengunci pintu, kita mengaplikasikan prinsip tuas untuk mengunci atau membuka pintu dengan gaya minimal.
3. Jika diketahui gaya (F) sebesar 300 N dan jarak (S) sebesar 7,5 m, kita dapat menghitung besar usaha yang dilakukan dengan menggunakan rumus:
Usaha (W) = Gaya (F) × Jarak (S)
= 300 N × 7,5 m
= 2.250 Joule
Jadi usaha yang dilakukan sebesar 2.250 Joule.
4. Diketahui dimana massa (m) adalah 2 kg, gravitasi (g) adalah 10 m/s², dan ketinggian (h) adalah 5 m. Substitusikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus:
Ep = m × g × h
= 2 kg × 10 m/s² × 5 m
= 100 J
Jadi, energi potensial yang dimiliki oleh benda tersebut adalah 100 Joule.
5. Pola getaran bandul diberikan sebagai P, Q, R, S, T. Jika setelah pola T bandul kembali ke pola P, maka satu siklus lengkap telah terjadi.
Jadi, jumlah getaran pada bandul tersebut adalah 1 siklus lengkap dari pola P hingga T.
Penjelasan:
No. 3 dan 4
No. 3
Diketahui
Ditanya
W ?
Dijawab
W = F x s
W = 300 x 7,5
W = 2250 Joule
no. 4
Diketahui
Ditanya
Ep ?
Dijawab
Ep = mgh
= 2 x 5 x 10 = 100 Joule
#LutfiproTeam
1. Pesawat sederhana adalah alat mekanis yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan atau usaha manusia. Pesawat sederhana bekerja berdasarkan prinsip dasar fisika dan mekanika, yang mengubah gaya yang diberikan pada satu titik menjadi gaya yang lebih besar atau mengubah arah gaya yang diterapkan.
Jenis-jenis pesawat sederhana antara lain:
- Tuas (pengungkit): Digunakan untuk memperbesar gaya yang diterapkan pada satu ujungnya dengan mengurangi jarak dari titik tumpu.
- Katrol: Digunakan untuk mengubah arah gaya secara efisien dengan menggunakan roda bergerigi yang dibalut oleh tali.
- Bidang miring: Digunakan untuk mengurangi kekuatan yang diperlukan untuk mengangkat benda dengan mengubah arah gaya gravitasi.
2. Beberapa contoh alat yang termasuk dalam kategori pesawat sederhana golongan tuas (pengungkit) di sekitar kita antara lain:
- Penggaris: Fungsinya sebagai pengungkit saat menggambar atau mengukur dengan memindahkan titik tumpuan.
- Gunting: Gunting menggunakan prinsip tuas saat memotong benda dengan memberi tekanan pada satu ujung gunting.
- Pemegang penjepit: Alat ini menggunakan tuas untuk memegang atau mencengkeram benda dengan gaya yang lebih besar.
- Pengunci pintu: Saat menggunakan pengunci pintu, kita mengaplikasikan prinsip tuas untuk mengunci atau membuka pintu dengan gaya minimal.
3. Jika diketahui gaya (F) sebesar 300 N dan jarak (S) sebesar 7,5 m, kita dapat menghitung besar usaha yang dilakukan dengan menggunakan rumus:
Usaha (W) = Gaya (F) × Jarak (S)
= 300 N × 7,5 m
= 2.250 Joule
Jadi usaha yang dilakukan sebesar 2.250 Joule.
4. Diketahui dimana massa (m) adalah 2 kg, gravitasi (g) adalah 10 m/s², dan ketinggian (h) adalah 5 m. Substitusikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus:
Ep = m × g × h
= 2 kg × 10 m/s² × 5 m
= 100 J
Jadi, energi potensial yang dimiliki oleh benda tersebut adalah 100 Joule.
5. Pola getaran bandul diberikan sebagai P, Q, R, S, T. Jika setelah pola T bandul kembali ke pola P, maka satu siklus lengkap telah terjadi.
Jadi, jumlah getaran pada bandul tersebut adalah 1 siklus lengkap dari pola P hingga T.