(Orang 1, Orang 2, Orang 3, dan Orang 4 berdiri di panggung dengan latar belakang yang indah dan alam yang spektakuler.)
Narator: Anggah ungguh basa Bali. Daging rambut, sami sane mawasta. (Dengan hormat dalam bahasa Bali. Terima kasih kepada semua yang hadir.)
Orang 1: Dini Kantun suba ngulang waktu kita miwah memulai perjalanan penak e? (Akhirnya, saatnya kita memulai perjalanan yang menakjubkan ini, bukan?)
Orang 2: Sube keajaiban apa yang kita cari di perjalanan iki? (Keajaiban apa yang kita cari di perjalanan ini?)
Orang 3: Kalian ten kenkenina, kita bakat meweh makejang tempat kenyang apik. (Teman-teman, katakanlah kepada kami, kami akan menemukan tempat yang luar biasa.)
Orang 4: Bantenne enu dharma, mara reripta ajak jero lan angge "Om Swastiastu". (Dengan pengorbanan yang tulus, kita akan menjelajahi dunia dalam harmoni dan salam, "Om Swastiastu".)
Narator: Kangin-kangin petargetang miroh akhir misi. (Dengan semangat yang membara, mereka melanjutkan misi mereka.)
(Orang 1, Orang 2, Orang 3, dan Orang 4 berjalan di sepanjang jalan bergelombang dan bertemu dengan rintangan serta keajaiban yang tak terduga.)
Orang 1: (Dengan senang hati) Wadon Ida sesampuné ngerasang keanggunan, miwah ngrasukin Ida ring tempekan punika. (Wanita itu merasakan keanggunan dan terhubung dengannya di tempat ini.)
Orang 2: (Terpesona) Danau puniki beda banget, mawit simpay sami teduke, miwah nerima energi piteketan. (Danau ini sungguh berbeda, semuanya tenang dan menerima energi yang kuat.)
Orang 3: (Terharu) Punapi punikine apang mawasta, semangat penyelembohan ring tempat puniki, miwah nincapin suksman Ida. (Api itu memiliki kekuatan yang luar biasa, semangat transformasi ada di tempat ini, dan menyentuh jiwa kami.)
Orang 4: (Penuh ketenangan) Ne teken Ida lukat puniki, pribadi ring paraganang laut, miwah gringsinganya sane gunane mawasta. (Terakhir, melihat matahari terbenam ini, keajaiban di tengah samudra dan warnanya yang menakjubkan.)
Narator: Medaging pengalaman panasih sane mawasta, carita puniki kasub yektiacarang ring tradisi Bali. (Dengan membagikan pengalaman yang luar biasa ini, drama ini berakhir dengan harapan akan kekayaan budaya Bali.)
(Orang 1, Orang 2, Orang 3, dan Orang 4 berjabat tangan dan berdiri di depan panggung.)
Semua: Anggah ungguh basa Bali! (Terima kasih dalam bahasa Bali!)
Narator: Daging rambut, semoga kita semua menemukan keindahan dalam perjalanan hidup kita. Sampuné wassalam. (Dengan hormat, semoga kita semua menemukan keindahan dalam perjalanan hidup kita. Sampai jumpa.)
Jawaban:
Drama Bahasa Bali: "Perjalanan Keajaiban"
(Orang 1, Orang 2, Orang 3, dan Orang 4 berdiri di panggung dengan latar belakang yang indah dan alam yang spektakuler.)
Narator: Anggah ungguh basa Bali. Daging rambut, sami sane mawasta. (Dengan hormat dalam bahasa Bali. Terima kasih kepada semua yang hadir.)
Orang 1: Dini Kantun suba ngulang waktu kita miwah memulai perjalanan penak e? (Akhirnya, saatnya kita memulai perjalanan yang menakjubkan ini, bukan?)
Orang 2: Sube keajaiban apa yang kita cari di perjalanan iki? (Keajaiban apa yang kita cari di perjalanan ini?)
Orang 3: Kalian ten kenkenina, kita bakat meweh makejang tempat kenyang apik. (Teman-teman, katakanlah kepada kami, kami akan menemukan tempat yang luar biasa.)
Orang 4: Bantenne enu dharma, mara reripta ajak jero lan angge "Om Swastiastu". (Dengan pengorbanan yang tulus, kita akan menjelajahi dunia dalam harmoni dan salam, "Om Swastiastu".)
Narator: Kangin-kangin petargetang miroh akhir misi. (Dengan semangat yang membara, mereka melanjutkan misi mereka.)
(Orang 1, Orang 2, Orang 3, dan Orang 4 berjalan di sepanjang jalan bergelombang dan bertemu dengan rintangan serta keajaiban yang tak terduga.)
Orang 1: (Dengan senang hati) Wadon Ida sesampuné ngerasang keanggunan, miwah ngrasukin Ida ring tempekan punika. (Wanita itu merasakan keanggunan dan terhubung dengannya di tempat ini.)
Orang 2: (Terpesona) Danau puniki beda banget, mawit simpay sami teduke, miwah nerima energi piteketan. (Danau ini sungguh berbeda, semuanya tenang dan menerima energi yang kuat.)
Orang 3: (Terharu) Punapi punikine apang mawasta, semangat penyelembohan ring tempat puniki, miwah nincapin suksman Ida. (Api itu memiliki kekuatan yang luar biasa, semangat transformasi ada di tempat ini, dan menyentuh jiwa kami.)
Orang 4: (Penuh ketenangan) Ne teken Ida lukat puniki, pribadi ring paraganang laut, miwah gringsinganya sane gunane mawasta. (Terakhir, melihat matahari terbenam ini, keajaiban di tengah samudra dan warnanya yang menakjubkan.)
Narator: Medaging pengalaman panasih sane mawasta, carita puniki kasub yektiacarang ring tradisi Bali. (Dengan membagikan pengalaman yang luar biasa ini, drama ini berakhir dengan harapan akan kekayaan budaya Bali.)
(Orang 1, Orang 2, Orang 3, dan Orang 4 berjabat tangan dan berdiri di depan panggung.)
Semua: Anggah ungguh basa Bali! (Terima kasih dalam bahasa Bali!)
Narator: Daging rambut, semoga kita semua menemukan keindahan dalam perjalanan hidup kita. Sampuné wassalam. (Dengan hormat, semoga kita semua menemukan keindahan dalam perjalanan hidup kita. Sampai jumpa.)