Tolong cariiin pidattoo saya ya tapi singkat pendek jelas
BaercelonaFcAssalamu’alaikum Wr. Wb Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat serta karunia-Nya sehingga kita semua dapat berkumpul bersama di hari yang berbahagia ini.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kami semua hingga saat ini.
Dan kepada Yth. Bapak/Ibu yang saya hormati dan teman-teman semua yang saya cintai, kita semua pasti sudah sering mendengar mengenai penebangan liar yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak memiliki kepedulian kepada kelestarian alam sekitar.
Sungguh sangat prihatin atas kebiasaan buruk yang dilakukan dengan mengatasnamakan bisnis namun mengesampingkan kelestarian hutan yang merupakan titipan untuk anak cucu kita kelak.
Beberapa ribu meter kubik kayu yang telah mereka jarah. Sementara setelah itu mereka tinggalkan lahan yang sudah semakin kritis yang bisa membahayakan saudara kita yang lain dengan kemungkinan seperti bencana banjir yang bisa mengancam masyarakat semua.
Teman-temanku, Sadarlah, bahwa lingkungan kita ini merupakan sistem yang saling keterkaitan antara satu dengan lainnya. Jika salah satunya mengalami kerusakan tentunya bagian lainnya akan merasakan akibatnya.
Maka dari itu, berhentilah untuk merusak hutan, penebangan liar. Mari jagalah lingkungan alam sekitar. Lestarikan lingkungan kita sebagai wujud syukur kepada Sang Maha Pencipta. Berikan hak anak cucu kita dengan alam yang lestari untuk berlangsungnya hidup dengan segenap komponen alam.
Sampai disini yang dapat saya sampaikan dalam pidato ini, jikalau ada kesalahan mohon untuk dimaklumi.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
2 votes Thanks 1
FerlianaNurmalita
Yang terhormat Bapak... Yang kami hormati para Bapak Ketua RW... Bapak-bapak Ketua RT... Rekan-rekan remaja dan pemuda se-wilayah... Hadirin dan hadirat yang mulia,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat sejahtera dan berbahagia juga kami sampaikan kepada hadirin dan hadirat yang beragama selain Islam.
Pada pagi yang berbahagia ini marilah kita bersama sejenak merenung dan berdoa, semoga kita yang hingga pagi ini masih dikaruniai kebahagiaan oleh Tuhan yang Maha Kuasa, diberi kekuatan untuk bersyukur senantiasa, atas rahmat dan hidayah dari Tuhan yang Maha Kuasa. Rasa syukur itu marilah kita buktikan dengan tetap menjalankan kewajiban dan tetap menjauhi larangan Allah Tuhan Yang Maha Adil.
Selanjutnya pada pagi yang berbahagia ini, hendaknya kita juga brsyukur atas kesempatan yang telah diberikan oleh Allah Tuhan yang Maha Kasih, yang dengan rahmat-Nya pula kita bisa bersama-sama mengadakan upacara memperingati “Hari Kartini”.
Nama Kartini, sudah tidak asing lagi. Bahkan dalam kehidupan sekarang ini telah terpatri suatu sikap, khususnya sikap para Ibu, sikap para remaja dan pemudi putri, yang mencerminkan cita-cita luhur ibu Kita Kartini.
Sebagai wanita yang tentu tidak bisa meninggalkan kodratnya sebagai perempuan, maka sekarang kian tampak bahwa dalam mendudukkan dirinya sebagai sesama pejuang bangsa, telah dapat menenmpatkan diri wanita Indonesia sebagai pejuang yang tidak ingin dikatakan nomor dua terhadap para kaum laki-laki.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat serta karunia-Nya sehingga kita semua dapat berkumpul bersama di hari yang berbahagia ini.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kami semua hingga saat ini.
Dan kepada Yth. Bapak/Ibu yang saya hormati dan teman-teman semua yang saya cintai, kita semua pasti sudah sering mendengar mengenai penebangan liar yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak memiliki kepedulian kepada kelestarian alam sekitar.
Sungguh sangat prihatin atas kebiasaan buruk yang dilakukan dengan mengatasnamakan bisnis namun mengesampingkan kelestarian hutan yang merupakan titipan untuk anak cucu kita kelak.
Beberapa ribu meter kubik kayu yang telah mereka jarah. Sementara setelah itu mereka tinggalkan lahan yang sudah semakin kritis yang bisa membahayakan saudara kita yang lain dengan kemungkinan seperti bencana banjir yang bisa mengancam masyarakat semua.
Teman-temanku,
Sadarlah, bahwa lingkungan kita ini merupakan sistem yang saling keterkaitan antara satu dengan lainnya. Jika salah satunya mengalami kerusakan tentunya bagian lainnya akan merasakan akibatnya.
Maka dari itu, berhentilah untuk merusak hutan, penebangan liar. Mari jagalah lingkungan alam sekitar. Lestarikan lingkungan kita sebagai wujud syukur kepada Sang Maha Pencipta. Berikan hak anak cucu kita dengan alam yang lestari untuk berlangsungnya hidup dengan segenap komponen alam.
Sampai disini yang dapat saya sampaikan dalam pidato ini, jikalau ada kesalahan mohon untuk dimaklumi.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Yang kami hormati para Bapak Ketua RW...
Bapak-bapak Ketua RT...
Rekan-rekan remaja dan pemuda se-wilayah...
Hadirin dan hadirat yang mulia,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Selamat sejahtera dan berbahagia juga kami sampaikan kepada hadirin dan hadirat yang beragama selain Islam.
Pada pagi yang berbahagia ini marilah kita bersama sejenak merenung dan berdoa, semoga kita yang hingga pagi ini masih dikaruniai kebahagiaan oleh Tuhan yang Maha Kuasa, diberi kekuatan untuk bersyukur senantiasa, atas rahmat dan hidayah dari Tuhan yang Maha Kuasa. Rasa syukur itu marilah kita buktikan dengan tetap menjalankan kewajiban dan tetap menjauhi larangan Allah Tuhan Yang Maha Adil.
Selanjutnya pada pagi yang berbahagia ini, hendaknya kita juga brsyukur atas kesempatan yang telah diberikan oleh Allah Tuhan yang Maha Kasih, yang dengan rahmat-Nya pula kita bisa bersama-sama mengadakan upacara memperingati “Hari Kartini”.
Nama Kartini, sudah tidak asing lagi. Bahkan dalam kehidupan sekarang ini telah terpatri suatu sikap, khususnya sikap para Ibu, sikap para remaja dan pemudi putri, yang mencerminkan cita-cita luhur ibu Kita Kartini.
Sebagai wanita yang tentu tidak bisa meninggalkan kodratnya sebagai perempuan, maka sekarang kian tampak bahwa dalam mendudukkan dirinya sebagai sesama pejuang bangsa, telah dapat menenmpatkan diri wanita Indonesia sebagai pejuang yang tidak ingin dikatakan nomor dua terhadap para kaum laki-laki.