Tolong buatkan teks anekdot tentang hukum #no copas
Bellasekarp
Ada seorang siswa yang dari dulu selalu mencontek hingga nilai ulangannya pun besar-besar dan dia memberitahu kedua orang tua nya bahwa dia sudah mendapat nilai yg besar setiap kali dia ulangan. hingga ketika ujian nasional dilaksanakan dia tidak bisa mencontek karena pengawasannya terlalu ketat, mau mencontek dengan teman pun beda soal. mau tak mau dia menjawabnya dengan pasrah. saat hasil un keluar nilai nya ternyata 1,25 dan orang tua dia pun protes kepada sekolah karna menganggap sekolah curang pada anaknya karna setiap ulangan selalu tinggi nilainya dan melaporkannya ke pengadilan. lalu pengadilan memutuskan siapa yang salah dengan memberikan tes un kembali ke anak itu, anak itu bingung dan panas dingin karna dia tidak tahu harus menjawab apa, mau mencontek kanan kiri yang dilihat hanya pak hakim orang tua nya. sampai akhirnya dia pun menjawab asal-asalan lagi. tiba saat dikoreksi nilai yang keluar adalah 0,75 lebih parah daripada nilai kemarin. lalu orangtua nya pun merasa malu dan menangis seraya berkata "oh anakku anakku, ternyata selama ini kamu membohongiku".
0 votes Thanks 0
David456
Pada suatu sore, Bejo sedang asik memakan soto di warung makan favoritnya. Dengan lahap Bejo memakan soto bakso tersebut mangkuk demi mangkuk, sehingga kalau diibaratkan obat, Bejo telah overdosis.
Seusai kenyang karena makan bakso, Bejo dengan perut menggelembung bergegas pulang. Ditengah perjalanan bejo mengalami kecelakaan. Untunglah, kecelakaan tersebut tidak melukai Bejo, namun apesnya, kecelakaan itu memakan korban yaitu sandal bejo.
Dengan terpaksa Bejo berjalan tanpa alas kaki. Sangat sakit rasanya kaki Bejo bila harus berjalan tanpa alas kaki. Deritanya bertambah karena kenyataan rumahnya masih jauh. Akhirnya Bejo memilih pergi ke toko terdekat untuk membeli sandal, namun apa daya, uangnya hanya sisa 500 rupiah.
Dengan wajah berasap, Bejo pulang dengan tangan hampa, ia sadar, setelah pergi ke toko untuk membeli sendal, jaraknya ke rumahnya semakin jauh. “Duh, kalau begini kakiku bisa jadi ceker ayam!”
Mendadak Bejo mempunyai ide. Ia berniat untuk mencuri sendal di masjid, Bejo hendak mengambil sendal terbaik di masjid saat itu. Sambil menguntit ia memastikan setiap orang sedang beribadah, jadi ketika mereka sibuk beribadah.
Ternyata rencananya berjalan mulus, ia berhasil mendapatkan sandal berwarna ungu – sandal terbaik di masjid itu. Bergaya seolah ia pemilik sandal itu, ia langsung menggunakan sandal itu.
Tidak diduga pemilik aslinya sadar bahwa Bejo telah mencuri sandalnya, “Woi, maling, maling sendal!” Teriak pemilik sendal tersebut. Seperti ibu-ibu yang mengejar diskon 50%, pemilik sandal tersebut lari mengejar Bejo. Terjadilah kejar-kejaran, apes sekali Bejo, perut Bejo yang buncit membuatnya mudah tertangkap.
Tidak diduga bagi Bejo, bahwa pemilik sendal tersebut melaporkan tindakan Bejo ke polisi.
“Kenapa kamu mencuri sendal?” Tanya polisi “ Saya... tidak punya uang untuk membeli sendal” Sahut Bejo “Baiklah, kamu akan saya bawa ke pengadilan”
Sial sekali bagi Bejo, hal sepele seperti ini membuatnya harus terseret ke meja hijau.
“Baiklah, Bejo, umur 20 tahun, telah terbukti mencuri sendal seharga 30.000 rupiah. Dengan ini Bejo dihukum 5 tahun penjara.” Jelas hakim“Lho?! Pak, ini tidak adil, mengapa masa hukuman saya lebih banyak daripada koruptor?”“....”“...Ya tentu lah, kamu mencuri sendal sehingga merugikan seseorang 30.000 rupiah. Kalau koruptor mencuri uang 2 miliar sehingga merugikan 200 juta rakyat Indonesia, nah kalau dihitung koruptor hanya merugikan 50 perak tiap orang”"$#$&[email protected]" mendadak pikiran Bejo konslet.
Seusai kenyang karena makan bakso, Bejo dengan perut menggelembung bergegas pulang. Ditengah perjalanan bejo mengalami kecelakaan. Untunglah, kecelakaan tersebut tidak melukai Bejo, namun apesnya, kecelakaan itu memakan korban yaitu sandal bejo.
Dengan terpaksa Bejo berjalan tanpa alas kaki. Sangat sakit rasanya kaki Bejo bila harus berjalan tanpa alas kaki. Deritanya bertambah karena kenyataan rumahnya masih jauh. Akhirnya Bejo memilih pergi ke toko terdekat untuk membeli sandal, namun apa daya, uangnya hanya sisa 500 rupiah.
Dengan wajah berasap, Bejo pulang dengan tangan hampa, ia sadar, setelah pergi ke toko untuk membeli sendal, jaraknya ke rumahnya semakin jauh. “Duh, kalau begini kakiku bisa jadi ceker ayam!”
Mendadak Bejo mempunyai ide. Ia berniat untuk mencuri sendal di masjid, Bejo hendak mengambil sendal terbaik di masjid saat itu. Sambil menguntit ia memastikan setiap orang sedang beribadah, jadi ketika mereka sibuk beribadah.
Ternyata rencananya berjalan mulus, ia berhasil mendapatkan sandal berwarna ungu – sandal terbaik di masjid itu. Bergaya seolah ia pemilik sandal itu, ia langsung menggunakan sandal itu.
Tidak diduga pemilik aslinya sadar bahwa Bejo telah mencuri sandalnya, “Woi, maling, maling sendal!” Teriak pemilik sendal tersebut. Seperti ibu-ibu yang mengejar diskon 50%, pemilik sandal tersebut lari mengejar Bejo. Terjadilah kejar-kejaran, apes sekali Bejo, perut Bejo yang buncit membuatnya mudah tertangkap.
Tidak diduga bagi Bejo, bahwa pemilik sendal tersebut melaporkan tindakan Bejo ke polisi.
“Kenapa kamu mencuri sendal?” Tanya polisi
“ Saya... tidak punya uang untuk membeli sendal” Sahut Bejo
“Baiklah, kamu akan saya bawa ke pengadilan”
Sial sekali bagi Bejo, hal sepele seperti ini membuatnya harus terseret ke meja hijau.
“Baiklah, Bejo, umur 20 tahun, telah terbukti mencuri sendal seharga 30.000 rupiah. Dengan ini Bejo dihukum 5 tahun penjara.” Jelas hakim“Lho?! Pak, ini tidak adil, mengapa masa hukuman saya lebih banyak daripada koruptor?”“....”“...Ya tentu lah, kamu mencuri sendal sehingga merugikan seseorang 30.000 rupiah. Kalau koruptor mencuri uang 2 miliar sehingga merugikan 200 juta rakyat Indonesia, nah kalau dihitung koruptor hanya merugikan 50 perak tiap orang”"$#$&[email protected]" mendadak pikiran Bejo konslet.