bulanyasinta95kotaku engkau bagaikan surga budaya tari,musik,dan adat istiadat semua engkau miliki dalam dekapan rakyatmu tak akan punah walau dihapuskan air dari langit indah nan elok alam mu lestari nan sejuk udaramu putih nan bersih daerahmu membuatku menjadi seorang ratu di kerajaan mu angin berbisik pelan air berlari mengikuti ombak daun menari dengan senang burungpun menyanyi di atas keindahan langit senja tersenyum ketika engkau mulai tertutupi malam langit pagi tertawa ketika dirimu kembali cerah hujan dan panas tak akan membuat mu rusak engkau akan selalu menjadi istana keindahan
3 votes Thanks 3
renidwimulyani Pedagang kaki lima berjejer Lenggang, namun cukup ramai Jalanan ramai dan macet.. Namun tak seperti Ibu kota Sekumpulan anak muda bermotor Melesat di jalanan, melaju seenaknya Tak peduli seringai klakson mobil yang mendengung Melaju bebas hambatan, bagai di jalan tol Tangan-tangan kecil memegang gitar Berlalu lalang, memainkan lagu Walaupun mereka tak disuruh sebelumnya Jalan hidup, gurat malang nasib mereka Orang-orang lalu lalang tak peduli Cuek pura-pura tak tahu Sekalipun bos-bos yang berkantong tebal Enggan memberi seperak pun, Hanya berkata, maaf Terlalu repot dengan handphone dan komputer tablet di kedua tangannya Angkutan umum melaju kencang Persis seperti mobil F1 yang sedang berlomba Inilah Kotaku Tempat kecilku dilahirkan
engkau bagaikan surga budaya
tari,musik,dan adat istiadat
semua engkau miliki dalam dekapan rakyatmu
tak akan punah walau dihapuskan air dari langit
indah nan elok alam mu
lestari nan sejuk udaramu
putih nan bersih daerahmu
membuatku menjadi seorang ratu di kerajaan mu
angin berbisik pelan
air berlari mengikuti ombak
daun menari dengan senang
burungpun menyanyi di atas keindahan
langit senja tersenyum ketika engkau mulai tertutupi malam
langit pagi tertawa ketika dirimu kembali cerah
hujan dan panas tak akan membuat mu rusak
engkau akan selalu menjadi istana keindahan
Lenggang, namun cukup ramai
Jalanan ramai dan macet..
Namun tak seperti Ibu kota
Sekumpulan anak muda bermotor
Melesat di jalanan, melaju seenaknya
Tak peduli seringai klakson mobil yang mendengung
Melaju bebas hambatan, bagai di jalan tol
Tangan-tangan kecil memegang gitar
Berlalu lalang, memainkan lagu
Walaupun mereka tak disuruh sebelumnya
Jalan hidup, gurat malang nasib mereka
Orang-orang lalu lalang tak peduli
Cuek pura-pura tak tahu
Sekalipun bos-bos yang berkantong tebal
Enggan memberi seperak pun,
Hanya berkata, maaf
Terlalu repot dengan handphone dan komputer tablet di kedua tangannya
Angkutan umum melaju kencang
Persis seperti mobil F1 yang sedang berlomba Inilah
Kotaku Tempat kecilku dilahirkan