demi negeri kau korbankan waktumu demi bangsa rela kau taruhkan nyawamu maut menghadang didepan kau bilang itu hiburan
nampak raut wajahmu tak segelintir rasa takut semangat membara dijiwamu taklukkan mereka penghalang negeri
hari-harimu diwarnai pembunuhan, pembantaian dihiasi bunga-bunga api mengalir sungai darah disekitarmu bahkan tak jarang mata air darah itu muncul dari tubuhmu namun tak dapat runtuhkan tebing semangat juangmu
bambu runcing yang setia menemanimu kaki telanjang tak beralas pakain dengan seribu wangi basah dibadan kering dibadan kini menghantarkan indonesia kedalam istana kemerdekaan
terngiang-ngiang sudah puluhan tahun begitu membekas semangatmu tertancap kuat hingga sekarang tidak pernah terpikirkan
apa jadinya bila serdadu itu hilang proklamasi tidak akan menggema serdadu proklamasi tancapan kuat proklamasimu menorehkan barisan berapi-api
perjuangan itu menjalar hingga sekarang kobaran nasionalismemu membawa bangsa ini hingga merdeka oh, serdadu proklamasi maafkanlah kami jika sekarang perjuanganmu itu tersendat bagaikan kereta yang macet.
demi negeri
kau korbankan waktumu
demi bangsa
rela kau taruhkan nyawamu
maut menghadang didepan
kau bilang itu hiburan
nampak raut wajahmu
tak segelintir rasa takut
semangat membara dijiwamu
taklukkan mereka penghalang negeri
hari-harimu diwarnai
pembunuhan, pembantaian
dihiasi bunga-bunga api
mengalir sungai darah disekitarmu
bahkan tak jarang mata air darah itu
muncul dari tubuhmu
namun tak dapat
runtuhkan tebing semangat juangmu
bambu runcing yang setia menemanimu
kaki telanjang tak beralas
pakain dengan seribu wangi
basah dibadan kering dibadan
kini menghantarkan indonesia
kedalam istana kemerdekaan
terngiang-ngiang sudah
puluhan tahun begitu membekas
semangatmu tertancap kuat hingga sekarang
tidak pernah terpikirkan
apa jadinya bila serdadu itu hilang
proklamasi tidak akan menggema
serdadu proklamasi tancapan kuat proklamasimu
menorehkan barisan berapi-api
perjuangan itu menjalar hingga sekarang
kobaran nasionalismemu
membawa bangsa ini hingga merdeka
oh, serdadu proklamasi
maafkanlah kami jika sekarang perjuanganmu itu tersendat bagaikan kereta yang macet.