malaaputrirawis Tema revolusi mental " Harapan bangsaku " dihari yang penuh tanda itu . . . saat langit malam bersemburat merah . . . Jutaan kupu - kupu hitam memenuhi langit . . . ribuan kunang - kunang mewarnai gelap . . . tanda itu . . . mengantarkanku ke lorong - lorng kosong . . . menuntunku ke dinding - dinding kelam . . . sisi - sisi negeriku . . . Secarik kertas putih . . . sebuah pena biru . . . seakan menarik raga ini untuk mendekatinya . . . tak ada perlawanan . . . biar kuturuti apa mau hati . . . hingga terciptalah sajak sederhana ini . . . sajak ini kupersembahkan untuk mu dengarlah . . . aku buka presiden . . . aku bukan menteri . . . aku bukan pejabat . . . apalagi petinggi - petinggi negara akku ini hanya ingin mewakili bisikan rakyatmu sungguh , bisikan yang tak mengenakan hati "Revolusi Mental" ku dengar , negerimu sedang kalut dengan kata itu setahuku . . . revolusi berarti perubaha mental berarti karakter diri lalu, perubahan seperti apa yang kau inginkan ? sudahkah kau menengok negerimu sendiri ? lihatlah . . . para aktor plitik yang merampas hak kami para aktor politik yang mengabaikan kewajibanya mereka sang tikus - tikus negeri mereka tahu hukum mereka berpendidikan aku yakin itu tapi sepertinya mereka menganggap hukum hanya permainan jalan kebenaran rupanya telah tertutup diatas kekuasaan jika melihat itu semua . . . apakah kau masih yakin akan adanya " Revolusi Mental " ? seberapa yakin kah engkau ? 100 % . . . ? 200 % . . . ? atau bahkan . . . 1000 % ? bukan kah engkau punya cermin ? sudah bercerminkah engkau hari ini ? apa yang kau lihat ? dirimu sendiri bukan ? Nampaknya . . . sama dengan permasalahan ini jika para aktormu itu tak menghentikan aksinya, maka jangan salahkan penerusmu ! karena kami akan bercermin padamu . . . untuk itu . . . ayolah ajak para aktormu ! ajak mereka bangkit ! agar mereka melihat dunia ! Ayolah . . . rubah pola pandang mu ! lihatlah kami ! kami hanya ingin mewujudkan niatmu. agar "Revolusi Mental " menjadi nyata tidak sekedar buaian semata ! Negeriku . . . bak kertas putih nan bersih namun kini . . . nampaknya kertas itu telah usang karena kau biarkan begiu saja sedikitpun kau tak menyentuhnya]tuk sekedar mengukir prestasi barang sacuil . . . negeriku sayang . . . negeriku malang kini kau telah usang . . . namun tak apa kau tetap negeri tercinta tanah kelahiranku tenanglah . . . biar kami bantu bersihkan akan kami kumpulkan kekuatan tuk meniup debu - debu diatasnya akan kami carikan segera tinta biru agar bangsa ini mendapatkan tempat bagai goresan baru . . . demikian Puisi Keren Tema Revolusi Mental : " Harapan Bangsaku" . maaf blog ini telah dilindungi script anti pencurian artikel sehingga anda tidak dapat meng copy sebagian ataupun seluruh artikel di blog ini. jika ingin mempunyai copy text puisi diatas disilahkan klik " contact us " dibagian menu navigasi blog.sekian dan terimakasih semoga bermanfaat.
0 votes Thanks 0
Luluuhannnn
Pada suatu hari nanti pada suatu hari jasad ku tak akan adalagi tapi bait bait sajak ini kau tak akan kurelakan sendiri
pada suatu hari nanti suaraku tak terdengar lagi tapi diantara larik sajak sajak ini
kau akan tetap kusiasati pada suatu hari nanti impian kupun tak dikenal lagi namun disela sela huruf sajak ini kau tak akan ku letih letih nya kucari
tanda itu . . . mengantarkanku ke lorong - lorng kosong . . . menuntunku ke dinding - dinding kelam . . . sisi - sisi negeriku . . .
Secarik kertas putih . . . sebuah pena biru . . . seakan menarik raga ini untuk mendekatinya . . . tak ada perlawanan . . . biar kuturuti apa mau hati . . . hingga terciptalah sajak sederhana ini . . .
sajak ini kupersembahkan untuk mu dengarlah . . .
aku buka presiden . . . aku bukan menteri . . . aku bukan pejabat . . . apalagi petinggi - petinggi negara akku ini hanya ingin mewakili bisikan rakyatmu sungguh , bisikan yang tak mengenakan hati
"Revolusi Mental" ku dengar , negerimu sedang kalut dengan kata itu setahuku . . . revolusi berarti perubaha mental berarti karakter diri lalu, perubahan seperti apa yang kau inginkan ?
sudahkah kau menengok negerimu sendiri ? lihatlah . . . para aktor plitik yang merampas hak kami para aktor politik yang mengabaikan kewajibanya mereka sang tikus - tikus negeri mereka tahu hukum mereka berpendidikan aku yakin itu tapi sepertinya mereka menganggap hukum hanya permainan jalan kebenaran rupanya telah tertutup diatas kekuasaan
jika melihat itu semua . . . apakah kau masih yakin akan adanya " Revolusi Mental " ? seberapa yakin kah engkau ? 100 % . . . ? 200 % . . . ? atau bahkan . . . 1000 % ?
bukan kah engkau punya cermin ? sudah bercerminkah engkau hari ini ? apa yang kau lihat ? dirimu sendiri bukan ? Nampaknya . . . sama dengan permasalahan ini jika para aktormu itu tak menghentikan aksinya, maka jangan salahkan penerusmu ! karena kami akan bercermin padamu . . .
untuk itu . . . ayolah ajak para aktormu ! ajak mereka bangkit ! agar mereka melihat dunia ! Ayolah . . . rubah pola pandang mu ! lihatlah kami ! kami hanya ingin mewujudkan niatmu. agar "Revolusi Mental " menjadi nyata tidak sekedar buaian semata !
Negeriku . . . bak kertas putih nan bersih namun kini . . . nampaknya kertas itu telah usang karena kau biarkan begiu saja sedikitpun kau tak menyentuhnya]tuk sekedar mengukir prestasi barang sacuil . . .
negeriku sayang . . . negeriku malang kini kau telah usang . . .
namun tak apa kau tetap negeri tercinta tanah kelahiranku tenanglah . . .
biar kami bantu bersihkan akan kami kumpulkan kekuatan tuk meniup debu - debu diatasnya akan kami carikan segera tinta biru agar bangsa ini mendapatkan tempat bagai goresan baru . . .
demikian Puisi Keren Tema Revolusi Mental : " Harapan Bangsaku" . maaf blog ini telah dilindungi script anti pencurian artikel sehingga anda tidak dapat meng copy sebagian ataupun seluruh artikel di blog ini. jika ingin mempunyai copy text puisi diatas disilahkan klik " contact us " dibagian menu navigasi blog.sekian dan terimakasih semoga bermanfaat.
pada suatu hari jasad ku tak akan adalagi
tapi bait bait sajak ini kau tak akan kurelakan sendiri
pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi diantara larik sajak sajak ini
kau akan tetap kusiasati
pada suatu hari nanti
impian kupun tak dikenal lagi
namun disela sela huruf sajak ini
kau tak akan ku letih letih nya kucari