Dari cowok: suatu hari dirumah Nafisa yang sepi di hari minggu
Nafisa: (berjalan melangkah ke luar rumah kemudian berdiri di depan teras rumah dengan menengok kanan dan kiri)
Nafisa berjalan ke toko camilan, tiba-tiba ia memandang belakang punggung kemudian menepuknya
"permisi.. "
Orang lain: (menengok belakang) "ada apa?"
Nafisa: "oh Ira, hai disini kamu rupanya"
Tak lain orang lain adalah Ira setelah percakapan dimulai, beberapa menit kemudian Karnila dan Nurul datang menuju Ira
Nurul: "saya membawa bahan makanan tinggal sama bumbu nih"(sambil memegang bungkus makanan, Nurul menengok ke Nafisa) "oh tidak.."
Nafisa: "oh dia Nurul kan? "
Nurul: (tidak menghiraukan percakapan kemudian pergi)
Karnila: "Nurul.. eh kenapa kamu pergi, tunggu dulu"
Nafisa: "kenapa dia? Ada apa salahku?"
Ira: "tidak apa-apa Naf, dia cuma menghindar kok"
Nafisa: "tidak, Ira dia itu saudara tiriku yang waktu itu"
Ira: "lho, benarkah?" (Sambil menemui Karnila dan Nurul setapak jalan) "Karnila tolong jangan pergi, Nurul tunggu saya mau bicara sebentar"
Karnila: "Nurul kamu kenapa sih? Sini belanjaan saya pegang dulu"
Nurul: (sambil emandang ke bawah tanah) "uh."
Ira: "Nurul ini bukan masalah saudara tiri kamu, Nafisa tidak berbuat salah apa-apa kan? ada apa kok menghindari Nafisa begitu saat bertemu?"
Nafisa kemudian datang ke ketiga orang itu dengan pelan-pelan
Nafisa: "Nurul saya minta maaf soal itu, kupikir kita akrab sejak dulu,tidak usah pikirkan masa lalu yang kelam itu"
Ira & Karnila: "iya Nurul mumpung kita masih baik-baik saja, percayalah"
Nurul: "soal itu.. Um aku benar-benar sedih" (meraut wajah perlahan-lahan sedih) aku menyesalinya saat orang tuaku tidak mengizinkan kamu karena melarangnya ini masalah kerabat"
Karnila: "kalau begitu apa masalahnya"
Nafisa: "oh ya tunggu sepertinya masalah kita belum selesai, soal itu.. "
Ira: "udah ayo pergi saya tidak suka menunggu, bicara sampai kapan"
Nafisa: "ini tentang orang tuaku, aku lupa dan aku benar-benar merahasiakannya bahwa Nurul belum mengetahuinya dan Nurul.. ibumu masih hidup, ada di rumah sakit disana"
Nurul: "apa? Benarkah? Syukurlah dimana dia sekarang? Aku ingin menemuinya"
Tak lama suasana pun tenang liburan diakhiri disini keluarga Nurul dan Nafisa berjalan baik hubungan kekerabatan pun mendapat sikap yang positif
Dari cowok: suatu hari dirumah Nafisa yang sepi di hari minggu
Nafisa: (berjalan melangkah ke luar rumah kemudian berdiri di depan teras rumah dengan menengok kanan dan kiri)
Nafisa berjalan ke toko camilan, tiba-tiba ia memandang belakang punggung kemudian menepuknya
"permisi.. "
Orang lain: (menengok belakang) "ada apa?"
Nafisa: "oh Ira, hai disini kamu rupanya"
Tak lain orang lain adalah Ira setelah percakapan dimulai, beberapa menit kemudian Karnila dan Nurul datang menuju Ira
Nurul: "saya membawa bahan makanan tinggal sama bumbu nih"(sambil memegang bungkus makanan, Nurul menengok ke Nafisa) "oh tidak.."
Nafisa: "oh dia Nurul kan? "
Nurul: (tidak menghiraukan percakapan kemudian pergi)
Karnila: "Nurul.. eh kenapa kamu pergi, tunggu dulu"
Nafisa: "kenapa dia? Ada apa salahku?"
Ira: "tidak apa-apa Naf, dia cuma menghindar kok"
Nafisa: "tidak, Ira dia itu saudara tiriku yang waktu itu"
Ira: "lho, benarkah?" (Sambil menemui Karnila dan Nurul setapak jalan) "Karnila tolong jangan pergi, Nurul tunggu saya mau bicara sebentar"
Karnila: "Nurul kamu kenapa sih? Sini belanjaan saya pegang dulu"
Nurul: (sambil emandang ke bawah tanah) "uh."
Ira: "Nurul ini bukan masalah saudara tiri kamu, Nafisa tidak berbuat salah apa-apa kan? ada apa kok menghindari Nafisa begitu saat bertemu?"
Nafisa kemudian datang ke ketiga orang itu dengan pelan-pelan
Nafisa: "Nurul saya minta maaf soal itu, kupikir kita akrab sejak dulu,tidak usah pikirkan masa lalu yang kelam itu"
Ira & Karnila: "iya Nurul mumpung kita masih baik-baik saja, percayalah"
Nurul: "soal itu.. Um aku benar-benar sedih" (meraut wajah perlahan-lahan sedih) aku menyesalinya saat orang tuaku tidak mengizinkan kamu karena melarangnya ini masalah kerabat"
Karnila: "kalau begitu apa masalahnya"
Nafisa: "oh ya tunggu sepertinya masalah kita belum selesai, soal itu.. "
Ira: "udah ayo pergi saya tidak suka menunggu, bicara sampai kapan"
Nafisa: "ini tentang orang tuaku, aku lupa dan aku benar-benar merahasiakannya bahwa Nurul belum mengetahuinya dan Nurul.. ibumu masih hidup, ada di rumah sakit disana"
Nurul: "apa? Benarkah? Syukurlah dimana dia sekarang? Aku ingin menemuinya"
Tak lama suasana pun tenang liburan diakhiri disini keluarga Nurul dan Nafisa berjalan baik hubungan kekerabatan pun mendapat sikap yang positif