indrabagus1972ox90yk
Historiografi modern mempergunakan metode yang kritis dan menerapkan penghalusan teknik penelitian dan memakai ilmu-ilmu bantu baru yang bermunculan. Secara bertahap berbagai ilmu bantu baru dalam pengerjaan sejarah berkembang mulai dari penguasaan bahasa, epigrafi (membaca tulisan kuno), numismatik (mempelajari mata uang kuno), dan arkeologi yang mempelajari permasalahan arsip-arsip. Jadi ketepatan pengujian bahan harus selalu diperhalus dan metode pengumpulan sumber (heuristik) harus dikembangkan. Pada masa historiografi modern terdapat suatu terobosan baru yaitu munculnya peranan-peranan rakyat kecil (wong cilik) sebagai pelaku sejarah yang bisa dibilang diperopori oleh Prof. Sartono Kartodirjo. Penulisan sejarah selama ini boleh dikatakan didominasi oleh para tokoh-tokoh besar seperti para pahlawan kemerdekaan, ataupun tokoh politik yang berpengaruh. Hal tersebut tentu saja tidak jelek, karena pada masa sekitar kemerdekaan, historiografi dipakai sebagai pemicu rasa nasionalisme ditengah-tengah masyarakat yang baru tumbuh. Oleh karena itu pada masa itu historiografi hanya berisi mengenai biografi dan penulisan tentang tokoh-tokoh besar saja. Perpindahan pandangan penulisan sejarah yang semula Eropa-sentris menuju Indonesia-sentris mempengaruhi perkembangan historiografi selanjutnya. Ketika masa penjajahan Belanda historiografi Indonesia memiliki ciri Eropa-sentris yaitu lebih memadang bangsa Eropa sebagai yang paling baik, dan bangsa diluar tersebut adalah tidak baik. Namun dengan adanya perubahan pandangan Indonesia-sentris ini bangsa Indonesia tidak lagi dipandang sebagai bangsa rendahan. Perkembangan yang terlihat pada penulisan sejarah Indonesia adalah kata-kata "pemberontakan" yang dahulu sering ditulis oleh para sejarawan Eropa kini berganti menjadi "perlawanan" atau "perjuangan" hal tersebut logis karena sebagai bangsa yang terjajah tentu saja harus melawan untuk mendapatkan kemerdekaan dan kebebasan. Perubahan-perubahan historiografi yang terjadi setelah tahun 1970 tidak saja dalam arti pemikiran tentang bagaimana sejarah ditulis, tetapi juga kegiatan dalam arti yang kongkret, seperti diwujudkan dalam perkembangan kelembagaan, ideologi, dan substansi sejarah. Tren kecenderungan historiografi modern Indonesia dilihat dari 3 kategori yaitu ideologi untuk meperkuat, sejarah pewarisan 1980-1990an yaitu orang-orang yang menuliskan biografi sendiri, dan sejarah ilmiah yang ditulis oleh akademisi. Pada masa historiografi modern banyak buku-buku luar yang disempurnakan dan tokoh-tokoh kecil banyak berperan misalnya pemberontakan petani.
Pada masa historiografi modern terdapat suatu terobosan baru yaitu munculnya peranan-peranan rakyat kecil (wong cilik) sebagai pelaku sejarah yang bisa dibilang diperopori oleh Prof. Sartono Kartodirjo. Penulisan sejarah selama ini boleh dikatakan didominasi oleh para tokoh-tokoh besar seperti para pahlawan kemerdekaan, ataupun tokoh politik yang berpengaruh. Hal tersebut tentu saja tidak jelek, karena pada masa sekitar kemerdekaan, historiografi dipakai sebagai pemicu rasa nasionalisme ditengah-tengah masyarakat yang baru tumbuh. Oleh karena itu pada masa itu historiografi hanya berisi mengenai biografi dan penulisan tentang tokoh-tokoh besar saja.
Perpindahan pandangan penulisan sejarah yang semula Eropa-sentris menuju Indonesia-sentris mempengaruhi perkembangan historiografi selanjutnya. Ketika masa penjajahan Belanda historiografi Indonesia memiliki ciri Eropa-sentris yaitu lebih memadang bangsa Eropa sebagai yang paling baik, dan bangsa diluar tersebut adalah tidak baik. Namun dengan adanya perubahan pandangan Indonesia-sentris ini bangsa Indonesia tidak lagi dipandang sebagai bangsa rendahan. Perkembangan yang terlihat pada penulisan sejarah Indonesia adalah kata-kata "pemberontakan" yang dahulu sering ditulis oleh para sejarawan Eropa kini berganti menjadi "perlawanan" atau "perjuangan" hal tersebut logis karena sebagai bangsa yang terjajah tentu saja harus melawan untuk mendapatkan kemerdekaan dan kebebasan.
Perubahan-perubahan historiografi yang terjadi setelah tahun 1970 tidak saja dalam arti pemikiran tentang bagaimana sejarah ditulis, tetapi juga kegiatan dalam arti yang kongkret, seperti diwujudkan dalam perkembangan kelembagaan, ideologi, dan substansi sejarah. Tren kecenderungan historiografi modern Indonesia dilihat dari 3 kategori yaitu ideologi untuk meperkuat, sejarah pewarisan 1980-1990an yaitu orang-orang yang menuliskan biografi sendiri, dan sejarah ilmiah yang ditulis oleh akademisi. Pada masa historiografi modern banyak buku-buku luar yang disempurnakan dan tokoh-tokoh kecil banyak berperan misalnya pemberontakan petani.