Tolong buatkan cerita sesuai kerangka di bawah ini....jawab donk bsk dikumpulkan
yg paragraf ketiga kan gagasan nya malu sekali tentang si Harits dia malu pada Eva karena dapat nilai matematika nya buruk
ClarestaNK
di saat pulang sekolah ada beberapa anak yang sedang berbicara ya itu Harits, Rhyza,Evan dan Nia yg berada di belakang taman kampus . merekapun saling berbicara keadaan di sekolah dan keadaan di kelas mereka. setelah mereka berbicara lama, mereka pun merasa bahagia karena telah lama tidak berjumpa.di sana mereka juga membicarakan tentang hasil try out pertama mereka yang hasilnya pada yang bagus dan ada yang tidak begitu bagus. akhirnya mereka saling berbicara tentang menilai mereka,Eva yang selalu mendapatkan nilai 100,9,8 ,sedangkan Nia selalu memberikan 8 dan 9 ,dan Rhyza slalu mendapatkan nilai 9 dan 8tetapi beda dengan Harits Iya selalu mendapatkan nilai 6,7,4, dan 5. Ia pun merasa malu karena mendapatkan nilai 6 7 4 dan 5 Sedangkan teman-teman yang lainnya kebanyakan ada yang 9 dan 8. Karena ia merasa nilai yg ia dapatkan jelek ia pun mengajak Eva untuk mengajarkan pelajaran yang ada di sekolah setelah beberapa hari ia belajar dengan Eva Ia pun menjadi pintar. Eva mengajarkan langkah-langkah termudah belajar yaitu dengan merangkum, membuat nyaman tempat yg ia pakai utk belajar ,hingga membuat nyaman saat belajar di kelas.
Harits adalah anak yang pemalas, sehari hari ia menghabiskan waktu dengan bermalas malasan. suatu ketika saat Harits pulang sekolah ia bertemu dengan teman lamanya yaitu Nia dan Riza, sembari berjalan mereka saling berbinca tentang sekolah mereka kini. Harits bersekolah di sekolah suasta sedangkan Nia dan riza bersekolah di sekolah negri.
kemudian, pada saat mereka sampai di taman kampus mereka bertemu dengan Eva. Eva adalah teman Nia di sekolah dan ia menjadi anak terpintar di sekolah. Nia pun mengenalkan Eva kepada Harits dan Riza. Harits pun bahagia karena mendapatkan teman baru yang cantik sekaligus pintar.
Di taman sekolah tersebut mereka berbincang bincang. Eva mengajak mereka untuk belajar bersamanya, "Nia, Riza, Harits, mari kita belajar sebentar lagi kan ada ulangan, di sekolah kamu juga mau ulangan kan Harits?". Harits pun menjawab dengan penolakan " ngapain sih belajar, lagai pula ulangannya kan masih lama". Nia menyauti perkataan Harits "kamu tidak boleh begitu, nanti kalau kamu belajarnya mepet dengan ulangan, apa yang kamu pelajari pasti tidak semuanya dapat di ingat". di situ Harits pun merasa sangat malu karena ia ingan bahwa nilai matematikanya pada setiap ujian selalu jelek.
setelah selesai belajar, meraka pun pulang kerumah masing masing. di jalah Harits memikirkan perkataan Nia tadi. sekarang ia sadar kalau belajar itu tidak hanya pas ulangan saja atau belajar pas mepet ulangan, itu akan memperburuk dia sendiri. harits juga sadar selama ini dia hanya bermalas malasan. Harits pun menyesal dengan perbuatan yang telah ia lakukan, yang sudah membuat nilainya menurun.
Harits pun mengambil langkah untuk selalu belajar agar nilainya bagus. Harits juga mencoba untuk mengikuti berbagai kegiatan les. all hasil Harits kini menjadi anak yang pintar.
setelah mereka berbicara lama, mereka pun merasa bahagia karena telah lama tidak berjumpa.di sana mereka juga membicarakan tentang hasil try out pertama mereka yang hasilnya pada yang bagus dan ada yang tidak begitu bagus.
akhirnya mereka saling berbicara tentang menilai mereka,Eva yang selalu mendapatkan nilai 100,9,8 ,sedangkan Nia selalu memberikan 8 dan 9 ,dan Rhyza slalu mendapatkan nilai 9 dan 8tetapi beda dengan Harits Iya selalu mendapatkan nilai 6,7,4, dan 5. Ia pun merasa malu karena mendapatkan nilai 6 7 4 dan 5 Sedangkan teman-teman yang lainnya kebanyakan ada yang 9 dan 8.
Karena ia merasa nilai yg ia dapatkan jelek ia pun mengajak Eva untuk mengajarkan pelajaran yang ada di sekolah setelah beberapa hari ia belajar dengan Eva Ia pun menjadi pintar.
Eva mengajarkan langkah-langkah termudah belajar yaitu dengan merangkum, membuat nyaman tempat yg ia pakai utk belajar ,hingga membuat nyaman saat belajar di kelas.
Harits adalah anak yang pemalas, sehari hari ia menghabiskan waktu dengan bermalas malasan. suatu ketika saat Harits pulang sekolah ia bertemu dengan teman lamanya yaitu Nia dan Riza, sembari berjalan mereka saling berbinca tentang sekolah mereka kini. Harits bersekolah di sekolah suasta sedangkan Nia dan riza bersekolah di sekolah negri.
kemudian, pada saat mereka sampai di taman kampus mereka bertemu dengan Eva. Eva adalah teman Nia di sekolah dan ia menjadi anak terpintar di sekolah. Nia pun mengenalkan Eva kepada Harits dan Riza. Harits pun bahagia karena mendapatkan teman baru yang cantik sekaligus pintar.
Di taman sekolah tersebut mereka berbincang bincang. Eva mengajak mereka untuk belajar bersamanya, "Nia, Riza, Harits, mari kita belajar sebentar lagi kan ada ulangan, di sekolah kamu juga mau ulangan kan Harits?". Harits pun menjawab dengan penolakan " ngapain sih belajar, lagai pula ulangannya kan masih lama". Nia menyauti perkataan Harits "kamu tidak boleh begitu, nanti kalau kamu belajarnya mepet dengan ulangan, apa yang kamu pelajari pasti tidak semuanya dapat di ingat". di situ Harits pun merasa sangat malu karena ia ingan bahwa nilai matematikanya pada setiap ujian selalu jelek.
setelah selesai belajar, meraka pun pulang kerumah masing masing. di jalah Harits memikirkan perkataan Nia tadi. sekarang ia sadar kalau belajar itu tidak hanya pas ulangan saja atau belajar pas mepet ulangan, itu akan memperburuk dia sendiri. harits juga sadar selama ini dia hanya bermalas malasan. Harits pun menyesal dengan perbuatan yang telah ia lakukan, yang sudah membuat nilainya menurun.
Harits pun mengambil langkah untuk selalu belajar agar nilainya bagus. Harits juga mencoba untuk mengikuti berbagai kegiatan les. all hasil Harits kini menjadi anak yang pintar.