Temanku adalah murid paling nakal (ini menurut guru-guru di sekolahku) bahkan guru wali kelasku yang terkenal sabar sekali pun harus siap mengelus dada jika dihadapkan kelakuan Roni. iya, Roni. namanya Roni, kami bersahabat sejak kelas 5sd, dia memang nakal, tetapi sangat setia kawan! jika aku kesulitan dia tak segan membantu, ya walaupun harus kuakui dengan unsur unsur jahil didalamnya. hari ini kami berencana pergi ke kolam renang, untuk refreshing katanya Hahaha, memangnya aku tidak tahu, apa? dia hanya menghindari omelan mamaknya yang lagi lagi mengelus dada akibat nilainya yang kecil itu, bentuknya bulat, ya, 0! bisa digoreng jadi telor ceplok itu!
mamak Roni dikenal tegas dan disiplin, itu terbukti dengan kakak kakak Roni yang menurutku keren habis! bahkan, kerapkali para tetangga mencibir Roni sebagai produk gagal karna kenakalannya yang semakin menjadi itu. tak apalah, bagiku kesetiaan dalam persahabatan lah yang terbaik.
saat kami sampai di kolam renang, aku merogoh kantungku untuk mengambil uang yang sudah kusiapkan tadi, "Lho, kok gaada?" gumamku, pelan "Kenapa, Za?" Roni ngelirik kearahku, "Nggak, Ron. ini, tadi, perasaan uangku sudah kusimpan di kantong celana, kok gak ada yah, atau mungkin... ketinggalan?" aku bingung "Yah, terus gimana, dong? padahal udah kebelet berenang, nih." "yaudah, pinjem uang-mu dulu dong" aku harap-harap cemas semoga roni ada uang lebih "Yha, maaf za, uangku pas" yah. "Yah. yaudah deh, aku pulang aja ya, hehehe." "Tunggu, za," Roni seolah mencegah aku pulang, "Gini, kamu pake tiket aku buat masuk ke kolam renang." sambungnya "Gasalah? terus kamu gimana?" "kamu raguin aku? aku bisa loncat pager pembatas disana" unjuk roni kearah pagar pembatas itu, "Nah, sekarang kamu masuk, tungguin aku." "Ok, Ron. makasih." "sip, sama sama, apasih yang ngga buat temen."
tema : Persahabatan
Temanku adalah murid paling nakal (ini menurut guru-guru di sekolahku) bahkan guru wali kelasku yang terkenal sabar sekali pun harus siap mengelus dada jika dihadapkan kelakuan Roni.
iya, Roni. namanya Roni, kami bersahabat sejak kelas 5sd, dia memang nakal, tetapi sangat setia kawan!
jika aku kesulitan dia tak segan membantu, ya walaupun harus kuakui dengan unsur unsur jahil didalamnya.
hari ini kami berencana pergi ke kolam renang, untuk refreshing katanya
Hahaha, memangnya aku tidak tahu, apa? dia hanya menghindari omelan mamaknya yang lagi lagi mengelus dada akibat nilainya yang kecil itu, bentuknya bulat, ya, 0! bisa digoreng jadi telor ceplok itu!
mamak Roni dikenal tegas dan disiplin, itu terbukti dengan kakak kakak Roni yang menurutku keren habis!
bahkan, kerapkali para tetangga mencibir Roni sebagai produk gagal karna kenakalannya yang semakin menjadi itu. tak apalah, bagiku kesetiaan dalam persahabatan lah yang terbaik.
saat kami sampai di kolam renang, aku merogoh kantungku untuk mengambil uang yang sudah kusiapkan tadi,
"Lho, kok gaada?" gumamku, pelan
"Kenapa, Za?" Roni ngelirik kearahku,
"Nggak, Ron. ini, tadi, perasaan uangku sudah kusimpan di kantong celana, kok gak ada yah, atau mungkin... ketinggalan?" aku bingung
"Yah, terus gimana, dong? padahal udah kebelet berenang, nih."
"yaudah, pinjem uang-mu dulu dong" aku harap-harap cemas semoga roni ada uang lebih
"Yha, maaf za, uangku pas" yah.
"Yah. yaudah deh, aku pulang aja ya, hehehe."
"Tunggu, za," Roni seolah mencegah aku pulang,
"Gini, kamu pake tiket aku buat masuk ke kolam renang." sambungnya
"Gasalah? terus kamu gimana?"
"kamu raguin aku? aku bisa loncat pager pembatas disana" unjuk roni kearah pagar pembatas itu,
"Nah, sekarang kamu masuk, tungguin aku."
"Ok, Ron. makasih."
"sip, sama sama, apasih yang ngga buat temen."
Tuhkan, apa kubilang, Roni teman terbaik!