Tolong buatkan cerita nie sesuai kerangka dan paragraf serta gagasan utamanya
judul : belajar yuk ! tokoh : 1. Harits : anak yang malas 2. Riza : teman Harits 3. Eva : kenalan baru Harits 4. Nia : teman Eva -latar waktu : pulang sekolah - latar tempat : taman kampus - jalan cerita paragraf pertama : pertemuan tak terduga paragraf kedua : bahagia bisa dirasakan paragraf ketiga : malu sekali paragraf keempat : kesadaranpun tiba paragraf kelima : itulah langkah yang diambil
ririawulans
BELAJAR YUK! Harits adalah anak yang pemalas, sehari hari ia menghabiskan waktu dengan bermalas malasan. suatu ketika saat Harits pulang sekolah ia bertemu dengan teman lamanya yaitu Nia dan Riza, sembari berjalan mereka saling berbinca tentang sekolah mereka kini. Harits bersekolah di sekolah suasta sedangkan Nia dan riza bersekolah di sekolah negri.
kemudian, pada saat mereka sampai di taman kampus mereka bertemu dengan Eva. Eva adalah teman Nia di sekolah dan ia menjadi anak terpintar di sekolah. Nia pun mengenalkan Eva kepada Harits dan Riza. Harits pun bahagia karena mendapatkan teman baru yang cantik sekaligus pintar.
Di taman sekolah tersebut mereka berbincang bincang. Eva mengajak mereka untuk belajar bersamanya, "Nia, Riza, Harits, mari kita belajar sebentar lagi kan ada ulangan, di sekolah kamu juga mau ulangan kan Harits?". Harits pun menjawab dengan penolakan " ngapain sih belajar, lagai pula ulangannya kan masih lama". Nia menyauti perkataan Harits "kamu tidak boleh begitu, nanti kalau kamu belajarnya mepet dengan ulangan, apa yang kamu pelajari pasti tidak semuanya dapat di ingat". di situ Harits pun merasa sangat malu.
setelah selesai belajar, meraka pun pulang kerumah masing masing. di jalah Harits memikirkan perkataan Nia tadi. sekarang ia sadar kalau belajar itu tidak hanya pas ulangan saja atau belajar pas mepet ulangan, itu akan memperburuk dia sendiri. harits juga sadar selama ini dia hanya bermalas malasan. Harits pun menyesal dengan perbuatan yang telah ia lakukan, yang sudah membuat nilainya menurun.
Harits pun mengambil langkah untuk selalu belajar agar nilainya bagus. Harits juga mencoba untuk mengikuti berbagai kegiatan les. all hasil Harits kini menjadi anak yang pintar.
0 votes Thanks 0
DaleKarnegi
Harits adalah Putra dari bapak Iman. Harits merupakan pelajar yang ganteng akan tetapi dia sangat malas. Harits selalu bangun kesiangan setiap hari. Pak Iman selalu menasehati Harits agar bangun sebelum ayam jantan berkokok, tetapi Harits masih saja tidak bisa bangun pagi karena bermain PS terlalu malam. Riza merupakan seorang teman Harits. Riza Pahlefi nama lengkapnya. Mereka berdua merupakan teman akrab dan teman sekelas. Riza sangat berkebalikan dengan Harits. Riza tidaklah ganteng, tetapi dia sangat tekun dan memiliki otak yang cerdas. Saat pulang sekolah Harits dan Riza pulang bersama. mereka berdua memutuskan untuk tidak langsung pulang ke rumah. Mereka mampir ke sebuah perguruan tinggi. Mereka berniat untuk swa-photo di taman kampus yang indah tersebut untuk dijadikan photo profil di Facebook. Saat asyik berswa-photo mata Harits terpaku pada seorang wanita yang sangat cantik. Perempuan yang selalu hadir dalam mimpinya sehingga Harits selalu bangun kesiangan. Saking terkejutnya, Harits menjatuhkan Pot di taman kampus saat berswa-photo.
Harits tersadar, lalu dia memberanikan diri untuk mengenal bidadari mimpinya tersebut. Ternyata dia bernama Eva. Eva adalah mahasiswa tingkat pertama di kampus tersebut. Harits merasa sangat bahagia saat tahu bahwa bidadari mimpinya ternyata ada dan nyata di hadapannya.
Harits dan Eva pun duduk di kursi taman kampus dan mulai untuk mengenal secara lebih dalam. Eva terpesona oleh kegantengan Harits dan Harits terpesona oleh kecantikan dan keanggunan Eva dalam bertutur kata. Mereka pun terbawa suasana dan terjebak dalam obrolan yang asyik. Tanpa sadar Harits menggenggam tangan dan hampir saja akan mencium bibir Eva yang seharusnya Ia anggap sebagai kakaknya. Tiba - tiba ada suara berdehem dari seorang perempuan. Itu membuat mereka terkejut dan malu sekali. Ternyata itu adalah teman Eva yang bernama Nia yang sedari tadi duduk di kursi taman kampus sebelah mereka.
Mereka berdua tersadar. Harits pun meminta maaf, dan Eva pun memakluminya. Mereka menyadari bahwa tidak seharusnya mereka melakukan hal tersebut, apalagi di tempat umum seperti taman kampus yang ramai. Apa yang mereka nyaris lakukan telah melanggar norma susila dan norma agama sebagaimana yang dipelajari Harits dari guru di sekolah nya. Oleh karena itu, mereka pun meminta maaf kepada Nia yang telah mengingatkan mereka dengan dehemannya.
Meminta maaf ketika melakukan kesalahan adalah langkah yang tepat untuk dilakukan ketika kita berbuat kesalahan. Apa yang Harits dan Eva lakukan adalah suatu bentuk sikap ksatria yang harus dilakukan oleh setiap anak bangsa karena meminta maaf ketika berbuat kesalahan tidak akan membuat seseorang menjadi rendah dan hina. Semoga para anak muda Indonesia bisa mengendalikan diri dalam bergaul dan meminta maaf saat berbuat kesalahan.
Harits adalah anak yang pemalas, sehari hari ia menghabiskan waktu dengan bermalas malasan. suatu ketika saat Harits pulang sekolah ia bertemu dengan teman lamanya yaitu Nia dan Riza, sembari berjalan mereka saling berbinca tentang sekolah mereka kini. Harits bersekolah di sekolah suasta sedangkan Nia dan riza bersekolah di sekolah negri.
kemudian, pada saat mereka sampai di taman kampus mereka bertemu dengan Eva. Eva adalah teman Nia di sekolah dan ia menjadi anak terpintar di sekolah. Nia pun mengenalkan Eva kepada Harits dan Riza. Harits pun bahagia karena mendapatkan teman baru yang cantik sekaligus pintar.
Di taman sekolah tersebut mereka berbincang bincang. Eva mengajak mereka untuk belajar bersamanya, "Nia, Riza, Harits, mari kita belajar sebentar lagi kan ada ulangan, di sekolah kamu juga mau ulangan kan Harits?". Harits pun menjawab dengan penolakan " ngapain sih belajar, lagai pula ulangannya kan masih lama". Nia menyauti perkataan Harits "kamu tidak boleh begitu, nanti kalau kamu belajarnya mepet dengan ulangan, apa yang kamu pelajari pasti tidak semuanya dapat di ingat". di situ Harits pun merasa sangat malu.
setelah selesai belajar, meraka pun pulang kerumah masing masing. di jalah Harits memikirkan perkataan Nia tadi. sekarang ia sadar kalau belajar itu tidak hanya pas ulangan saja atau belajar pas mepet ulangan, itu akan memperburuk dia sendiri. harits juga sadar selama ini dia hanya bermalas malasan. Harits pun menyesal dengan perbuatan yang telah ia lakukan, yang sudah membuat nilainya menurun.
Harits pun mengambil langkah untuk selalu belajar agar nilainya bagus. Harits juga mencoba untuk mengikuti berbagai kegiatan les. all hasil Harits kini menjadi anak yang pintar.
Harits tersadar, lalu dia memberanikan diri untuk mengenal bidadari mimpinya tersebut. Ternyata dia bernama Eva. Eva adalah mahasiswa tingkat pertama di kampus tersebut. Harits merasa sangat bahagia saat tahu bahwa bidadari mimpinya ternyata ada dan nyata di hadapannya.
Harits dan Eva pun duduk di kursi taman kampus dan mulai untuk mengenal secara lebih dalam. Eva terpesona oleh kegantengan Harits dan Harits terpesona oleh kecantikan dan keanggunan Eva dalam bertutur kata. Mereka pun terbawa suasana dan terjebak dalam obrolan yang asyik. Tanpa sadar Harits menggenggam tangan dan hampir saja akan mencium bibir Eva yang seharusnya Ia anggap sebagai kakaknya. Tiba - tiba ada suara berdehem dari seorang perempuan. Itu membuat mereka terkejut dan malu sekali. Ternyata itu adalah teman Eva yang bernama Nia yang sedari tadi duduk di kursi taman kampus sebelah mereka.
Mereka berdua tersadar. Harits pun meminta maaf, dan Eva pun memakluminya. Mereka menyadari bahwa tidak seharusnya mereka melakukan hal tersebut, apalagi di tempat umum seperti taman kampus yang ramai. Apa yang mereka nyaris lakukan telah melanggar norma susila dan norma agama sebagaimana yang dipelajari Harits dari guru di sekolah nya. Oleh karena itu, mereka pun meminta maaf kepada Nia yang telah mengingatkan mereka dengan dehemannya.
Meminta maaf ketika melakukan kesalahan adalah langkah yang tepat untuk dilakukan ketika kita berbuat kesalahan. Apa yang Harits dan Eva lakukan adalah suatu bentuk sikap ksatria yang harus dilakukan oleh setiap anak bangsa karena meminta maaf ketika berbuat kesalahan tidak akan membuat seseorang menjadi rendah dan hina. Semoga para anak muda Indonesia bisa mengendalikan diri dalam bergaul dan meminta maaf saat berbuat kesalahan.