D1CK4
Persahabatan Antara Spon dan Kapas Dulu, hiduplah para hewan dan benda-benda yang unik yaitu kura-kura, burung, kapas, spon dan banyak lagi, di antara mereka ada 2 sahabat yang sangat erat yaitu kapas dan spon, kapas tinggal di darat dan spon tinggal di air, dan di antara spon dan kapas ada sebuah kura-kura yang ingin bisa bermain dengan mereka. Pada musim panas di suatu pantai bernama pantai kelapa. Kura-kura itu melihat spon dan kapas bermain di tepi pantai, karena merasa kesepian kura-kura itu menghampiri mereka, “hai bolehkah aku ikut bermain bersama kalian” ucapnya dengan malu-malu “aku Kapas, aku adalah sebuah kapas, itu namaku” ucap Kapas “aku Spon itu namaku” ucap Spon sambil menjabat tangan Turtel. Semenjak musim itu Turtel selalu bersama kapas dan spon, namun kedua sahabatnya itu tak pernah menganggap Turtel ada di antara mereka, hingga Turtel pun mencari akal untuk bisa bersahabat dengan mereka, ia pun mengunjungi rumah burung merpati putih untuk meminta saran. “jadi apa yang bisa aku lakukan mereka burung merpati”, mohon Turtel “aku tau, kapas kan takut air dan spon tidak bisa terlalu lama di darat, jadi saat mereka sendirian, kau bisa jadi pengantar surat, dengan itu mungkin mereka bisa menganggapmu berarti”, jelas Emily si burung merpati “tapi darimana aku bisa dapat daun tulis dan lidi?”, tanya Turtel “aku bisa membantumu tapi tolong buatkan aku sebuah kalung mutiara untuk menghiasi diriku”, ucap burung merpati tersebut 5 hari kemudian… “hore… aku berhasil” ujarnya, sebuah kalung mutiara berhasil dirangkainya, ia segera pergi ke rumah burung merpati. “ini indah sekali Turtel terima kasih, kebetulan aku sudah menyiapkan daun dan lidi yang kau minta, ambillah” ucap Emily Turtel senang sekali ia segera pergi ke rumah kapas “kapas apa kau mau menulis surat untuk spon” tanya Turtel, lalu kapas pun menulis surat itu, tapi permainan surat-suratan itu tidak menyenangkan, Turtel capek sekali, surat surat itu berlanjut hingga malam hari, sampai akhirnya ia pun tidur walau ia tau kalau ia belum mengantarkan surat dari spon. Esok harinya Turtel pergi ke tepi pantai untuk menemui kapas dan spon yang sedang bermain, namun mereka sama sekali tidak menghiraukan Turtel “hai teman ada apa?, kenapa kalian begini?”, tanya Turtel “kenapa kau tidak mengantarkan suratku ke kapas?”, marah spon “maafkan aku spon, harusnya kalian tau, aku sudah capek dan mengantuk untuk megantarkan surat itu, aku hanya ingin jadi sahabatmu” ucap Turtel “oh ya?, sekarang kau bukan sahabat kami lagi” marah kapas, lalu Turtel menangis dan pulang ke rumahnya, lalu spon dan kapas pun bermain lagi Saat esok hari tiba, kapas telah menunggu spon di tepi pantai, ia tidak tau kalau spon sedang sakit, kapas menunggu hingga malam tiba, karena merasa khawatir, ia pun masuk ke dalam air, namun tiba-tiba badanmya terasa berat sekali, kapas terombang-ambing oleh ombak pantai, saat itu Turtel melintas dan melihat kapas yang terlihat tak berdaya, ia menyelamatkan kapas dan membawanya ke darat, kapas pun selamat, ia minta maaf dan berteman dengan Turtel lagi. “Turtel terima kasih, tolong bisakah kau antarkan suratku pada spon, jika kau capek aku tak akan memaksamu untuk menyampaikannya”, lalu Turtel pun mengantarkan surat itu kepada spon dan bersahabat lagi seperti kemarin. SELESAI
0 votes Thanks 1
ayusamosir32
Burung Gagak dan Sebuah Kendi Pada suatu musim yang sangat kering, dimana saat itu burung-burungpun sangat sulit mendapatkan sedikit air untuk diminum, seekor burung gagak menemukan sebuah kendi yang berisikan sedikit air. Tetapi kendi tersebut merupakan sebuah kendi yang tinggi dengan leher kendi sempit. Bagaimanapun burung gagak tersebut berusaha untuk mencoba meminum air yang berada dalam kendi, dia tetap tidak dapat mencapainya. Burung gagak tersebut hampir merasa putus asa dan merasa akan meninggal karena kehausan. Kemudian tiba-tiba sebuah ide muncul dalam benaknya. Dia lalu mengambil kerikil yang ada di samping kendi, kemudian menjatuhkannya ke dalam kendi satu persatu. Setiap kali burung gagak itu memasukkan kerikil ke dalam kendi, permukaan air dalam kendipun berangsur-angsur naik dan bertambah tinggi hingga akhirnya air tersebut dapat di capai oleh sang burung Gagak. Pesan Moral: Walaupun sedikit, pengetahuan bisa menolong diri kita pada saat yang tepat.
Kapas
Dulu, hiduplah para hewan dan benda-benda
yang unik yaitu kura-kura, burung, kapas,
spon dan banyak lagi, di antara mereka ada 2
sahabat yang sangat erat yaitu kapas dan
spon, kapas tinggal di darat dan spon tinggal
di air, dan di antara spon dan kapas ada
sebuah kura-kura yang ingin bisa bermain
dengan mereka.
Pada musim panas di suatu pantai bernama
pantai kelapa. Kura-kura itu melihat spon dan
kapas bermain di tepi pantai, karena merasa
kesepian kura-kura itu menghampiri mereka,
“hai bolehkah aku ikut bermain bersama
kalian” ucapnya dengan malu-malu
“aku Kapas, aku adalah sebuah kapas, itu
namaku” ucap Kapas
“aku Spon itu namaku” ucap Spon sambil
menjabat tangan Turtel.
Semenjak musim itu Turtel selalu bersama
kapas dan spon, namun kedua sahabatnya itu
tak pernah menganggap Turtel ada di antara
mereka, hingga Turtel pun mencari akal untuk
bisa bersahabat dengan mereka, ia pun
mengunjungi rumah burung merpati putih
untuk meminta saran.
“jadi apa yang bisa aku lakukan mereka
burung merpati”, mohon Turtel
“aku tau, kapas kan takut air dan spon tidak
bisa terlalu lama di darat, jadi saat mereka
sendirian, kau bisa jadi pengantar surat,
dengan itu mungkin mereka bisa
menganggapmu berarti”, jelas Emily si burung
merpati
“tapi darimana aku bisa dapat daun tulis dan
lidi?”, tanya Turtel
“aku bisa membantumu tapi tolong buatkan
aku sebuah kalung mutiara untuk menghiasi
diriku”, ucap burung merpati tersebut
5 hari kemudian…
“hore… aku berhasil” ujarnya, sebuah kalung
mutiara berhasil dirangkainya, ia segera pergi
ke rumah burung merpati.
“ini indah sekali Turtel terima kasih, kebetulan
aku sudah menyiapkan daun dan lidi yang kau
minta, ambillah” ucap Emily
Turtel senang sekali ia segera pergi ke rumah
kapas
“kapas apa kau mau menulis surat untuk
spon” tanya Turtel, lalu kapas pun menulis
surat itu, tapi permainan surat-suratan itu
tidak menyenangkan, Turtel capek sekali, surat
surat itu berlanjut hingga malam hari, sampai
akhirnya ia pun tidur walau ia tau kalau ia
belum mengantarkan surat dari spon.
Esok harinya Turtel pergi ke tepi pantai untuk
menemui kapas dan spon yang sedang
bermain, namun mereka sama sekali tidak
menghiraukan Turtel
“hai teman ada apa?, kenapa kalian begini?”,
tanya Turtel
“kenapa kau tidak mengantarkan suratku ke
kapas?”, marah spon
“maafkan aku spon, harusnya kalian tau, aku
sudah capek dan mengantuk untuk
megantarkan surat itu, aku hanya ingin jadi
sahabatmu” ucap Turtel
“oh ya?, sekarang kau bukan sahabat kami
lagi” marah kapas, lalu Turtel menangis dan
pulang ke rumahnya, lalu spon dan kapas pun
bermain lagi
Saat esok hari tiba, kapas telah menunggu
spon di tepi pantai, ia tidak tau kalau spon
sedang sakit, kapas menunggu hingga malam
tiba, karena merasa khawatir, ia pun masuk ke
dalam air, namun tiba-tiba badanmya terasa
berat sekali, kapas terombang-ambing oleh
ombak pantai, saat itu Turtel melintas dan
melihat kapas yang terlihat tak berdaya, ia
menyelamatkan kapas dan membawanya ke
darat, kapas pun selamat, ia minta maaf dan
berteman dengan Turtel lagi.
“Turtel terima kasih, tolong bisakah kau
antarkan suratku pada spon, jika kau capek
aku tak akan memaksamu untuk
menyampaikannya”, lalu Turtel pun
mengantarkan surat itu kepada spon dan
bersahabat lagi seperti kemarin.
SELESAI
Pesan Moral: Walaupun sedikit, pengetahuan bisa menolong diri kita pada saat yang tepat.