ShintaS
Pahlawanku IndonesiakuDemi negeri Kau korbankan waktumu Demi bangsa Rela kau taruhkan nyawamu maut menghadang didepan kau bilang itu hiburan
nampak raut wajahmu tak segelintir rasa takut semangat membara dijiwamu taklukkan mereka penghalang negeri
hari-harimu diwarnai pembunuhan, pembantaian dihiasi bunga-bunga api mengalir sungai darah disekitarmu bahkan tak jarang mata air darah itu muncul dari tubuhmu namun tak dapat runtuhkan tebing semangat juangmu
Bambu runcing yang setia menemanimu kaki telanjang tak beralas pakain dengan seribu wangi basah dibadan kering dibadan kini menghantarkan indonesia kedalam istana kemerdekaan
Pahlawan! Untukmu derita untukmu penjara bukan bintang tersemat di dada semangatmu api negara berdaulat namamu terukir di jantung rakyat.
Kau korbankan waktumu
Demi bangsa
Rela kau taruhkan nyawamu
maut menghadang didepan
kau bilang itu hiburan
nampak raut wajahmu
tak segelintir rasa takut
semangat membara dijiwamu
taklukkan mereka penghalang negeri
hari-harimu diwarnai
pembunuhan, pembantaian
dihiasi bunga-bunga api
mengalir sungai darah disekitarmu
bahkan tak jarang mata air darah itu
muncul dari tubuhmu
namun tak dapat
runtuhkan tebing semangat juangmu
Bambu runcing yang setia menemanimu
kaki telanjang tak beralas
pakain dengan seribu wangi
basah dibadan kering dibadan
kini menghantarkan indonesia
kedalam istana kemerdekaan
Pahlawan!
Untukmu derita untukmu penjara
bukan bintang tersemat di dada
semangatmu api negara berdaulat
namamu terukir di jantung rakyat.
Lima Puluh Delapan Tahun Yang Lalu
Telah Bergema Pekik Merdeka
Bergema, Berkumandang, Keseluruh Dunia
Suka Duka Perjuangan Bangsa
Berbuah Nyata
Kita Sadar Sebagai Tunas Bangsa
Penerus Sejearah Pemandu Tongkat
Perjuangan Bangsa
Mari Kita Jaga Ibu Pertiwi
Kita Jaga Republik Ini
Kita Junjung Martabat Negeri
Dirgahayu Republik Indonesia
Nyalakan Terus Semangat 45
Sekali Medeka Tetap Medeka
Jaya Indonesia