AbidRRE
Iron dan Ahyar tiba-tiba dipanggil oleh Pak Sargono untuk segea rmenemuinya di kantor dosen. Pak Sargono: Kalian berdua, saya berikan tanggungjawab untuk membuka komunitas kepenulisan di kampus ini! Iron: Kok kita Pak? Kakak kelas kan banyak Pak? Ahyar: Iya pak, kita masih semester 3. Pak Sargono: Tidak ada yang memiliki kualiats di kampus ini. Lama setelah ditinggal oleh kakak tingkat kalian dua tahun yang lalu. Dunia kepenulisan di sini fakum total. Saya serahkan pada kalin berdua. Iron dan Ahyar: Tapi Pak? Pak Sargono: Ajak Tina dan Hesti yang sudah mempunyai novel di toko buku agar nantai lebih banyak yang ikut. Lebih cepat bisa membuka komunitas.
Pak Sargono meninggalkan Iron dan Ahyar di ruang dosen begitu saja. Mereka berdua masih kefikiran atas mandat Pak Sargono untuk menbuat komunitas di kampus ini. Iron: Hesti … (Memanggil dari kejauhan ketika Hesti bersama Tina). Hesti: Ada apa Ron? Tumben tidak sibuk sama artikelnya. Iron: Biasa saja kale. Ini aku dapat pesan dari Pak Sargono dosen kesayangan kita untuk membuka komunitas di kampus ini. Hesti: Itu bagus. Lalu? Ahyar: Kita harus mempunyai masa terlebih dahulu yang mendukung agar nanti dalam proses membuka komunitas berjalan dengan lancar dan cepat. Tina: Aku punya teman yang suka nulis. Ada Feni, Linda dan Roni. Hesti: Aku juga ada Fandi dan Lee yang terkanal dengan novel horornya di toko buku. Iron: Itu lebih baik, kita kumpulkan segera agar bisa membuat komunitas di kampus ini. Sepulang kuliah, Hesti dan Tina memanggil teman-temannya tadi. Sedangkan Iron dan Ahyar memanggil Pak Sargono untuk diajak berdiskusi pembentukan komunitas. Hesti: ini teman-temanku. Tina: Ini … Iron: Kalu sudah berkumpul smeua, saya serahkan semuanya kepada Pak Sargono untuk penjelasannya. Pak Sargono: Di sini kita berkumpul hanya untuk memperjuangan dunia kepenulisan di kampus ini. Dulu dunia kepenulisan di sini menjadi contoh dari beberapa kampus yang ada di kota ini, Namun saat ini mati. Maka dari itu, saya memerintahkan Iron, Ahyar dan kawan-kawan untuk mendirikannya kembali. Ini ada Pak Budi yang akan mendimpingi kalian. Pak Budi: Nanti saya akan bantu kalian untuk membentuk komunitas yang diakui oleh kampus. Fando: Buat apa komunitas jika hanya menghambat kita menulis Pak? Lee: Komunitas yang baik sesuai dengan jenis tulisan kita Pak. Pak Sargono: Begini ya, kita membuat komunitas untuk menampung banyak mahasiswa yang suka menulis dan ingin menulis mendapatkan fasilitas. Di sini kita menjadi pelopor dan pembimbing untuk mereka. Bukan seperti itu yang saya maksud. Roni: Saya setuju Pak, apakah nanti dapat gaji dari komunitas ini? Hesti: Kamu ini! (Roni dicubitnya). Feni: Saya dikejar deadline naskah terus ini Pak. Linda: Saya juga! Pak Budi: Apapun keahlian dan kesibukkan kalian, jangan sampai dicampur untuk pembuatan komunitas ini! Ngerti! 7 Mahasiswa tersebut segera membuat rancangan agar bisa membuat komunitas di sini. Namun yang berjalan hanya anak 4 yatu Iron, Ahyar, Hesti dan Tika yang lainnya hanya memamerkan karyanya bukan ikut andil dalam pembutan komunitas. Banyak ejekan dan cemoohan dari sebagian mahasiswa atas pamflet dan ajakan untuk ikut komunitas kepenulisan. Tapi mereka tetap tegar untuk pembuatan komunitas ini. Pak Sargono: Bagaimana? Resmi dibuka kapan? Iron: Besok Pak. Pak Sargono: Udah ada berapa orang? Ahyar: Ya sementara belum ada. Kita lihat besok pas pembukaan komuniats Pak. Hesti: Kita sudah rancang sebaik mungkin agar meraka banyak yang ikut. Pembukaan komunitas tersebut tidak sesuai dengan rancangan. Hanya 5 orang mahasiswa yang datang padahal semua fasilitas sudah disediakan. 9 orang dari mereka kecewa namun Iron. Ahyar, Hesti dan Tika terus memperjuangan komunitas ini bagaimana mendapatkan banyak masa. Sedangkan Pak Budi memarahi 7 mahasiwa untuk ikut andil. Selang beberapa minggu komunitas terbagun dengan baik dan banyak kalangan mahasiswa yang ikut dan sebagaian besar kalangn anak SMA di sekitar Kota.
arsanda
tapi dramanya harus singkat sama gak ada cowoknya
AbidRRE
wah :3 jadiin jawaban terbaik dong :3 butuh 4 lagi hehehe :3
Gayle
Seelamat pagi ibu!” Murid : “seelamat pagi ibu! Alsera : “duduk, berdo’a mulai! ... Selesai!” Bu Hani : “kenapa kamu? Pagi-pagi sudah tidur Alsera?” Alsera : “bergadang tau ga? Engga. Kamu sih? Engga.” Tita : “saya tau bu!” Bu Hani : “iya Tita, apa saja?” Tita : (Ost. lagu anak : 4 se
Pak Sargono: Kalian berdua, saya berikan tanggungjawab untuk membuka komunitas kepenulisan di kampus ini!
Iron: Kok kita Pak? Kakak kelas kan banyak Pak?
Ahyar: Iya pak, kita masih semester 3.
Pak Sargono: Tidak ada yang memiliki kualiats di kampus ini. Lama setelah ditinggal oleh kakak tingkat kalian dua tahun yang lalu. Dunia kepenulisan di sini fakum total. Saya serahkan pada kalin berdua.
Iron dan Ahyar: Tapi Pak?
Pak Sargono: Ajak Tina dan Hesti yang sudah mempunyai novel di toko buku agar nantai lebih banyak yang ikut. Lebih cepat bisa membuka komunitas.
Pak Sargono meninggalkan Iron dan Ahyar di ruang dosen begitu saja. Mereka berdua masih kefikiran atas mandat Pak Sargono untuk menbuat komunitas di kampus ini.
Iron: Hesti … (Memanggil dari kejauhan ketika Hesti bersama Tina).
Hesti: Ada apa Ron? Tumben tidak sibuk sama artikelnya.
Iron: Biasa saja kale. Ini aku dapat pesan dari Pak Sargono dosen kesayangan kita untuk membuka komunitas di kampus ini.
Hesti: Itu bagus. Lalu?
Ahyar: Kita harus mempunyai masa terlebih dahulu yang mendukung agar nanti dalam proses membuka komunitas berjalan dengan lancar dan cepat.
Tina: Aku punya teman yang suka nulis. Ada Feni, Linda dan Roni.
Hesti: Aku juga ada Fandi dan Lee yang terkanal dengan novel horornya di toko buku.
Iron: Itu lebih baik, kita kumpulkan segera agar bisa membuat komunitas di kampus ini.
Sepulang kuliah, Hesti dan Tina memanggil teman-temannya tadi. Sedangkan Iron dan Ahyar memanggil Pak Sargono untuk diajak berdiskusi pembentukan komunitas.
Hesti: ini teman-temanku.
Tina: Ini …
Iron: Kalu sudah berkumpul smeua, saya serahkan semuanya kepada Pak Sargono untuk penjelasannya.
Pak Sargono: Di sini kita berkumpul hanya untuk memperjuangan dunia kepenulisan di kampus ini. Dulu dunia kepenulisan di sini menjadi contoh dari beberapa kampus yang ada di kota ini, Namun saat ini mati. Maka dari itu, saya memerintahkan Iron, Ahyar dan kawan-kawan untuk mendirikannya kembali. Ini ada Pak Budi yang akan mendimpingi kalian.
Pak Budi: Nanti saya akan bantu kalian untuk membentuk komunitas yang diakui oleh kampus.
Fando: Buat apa komunitas jika hanya menghambat kita menulis Pak?
Lee: Komunitas yang baik sesuai dengan jenis tulisan kita Pak.
Pak Sargono: Begini ya, kita membuat komunitas untuk menampung banyak mahasiswa yang suka menulis dan ingin menulis mendapatkan fasilitas. Di sini kita menjadi pelopor dan pembimbing untuk mereka. Bukan seperti itu yang saya maksud.
Roni: Saya setuju Pak, apakah nanti dapat gaji dari komunitas ini?
Hesti: Kamu ini! (Roni dicubitnya).
Feni: Saya dikejar deadline naskah terus ini Pak.
Linda: Saya juga!
Pak Budi: Apapun keahlian dan kesibukkan kalian, jangan sampai dicampur untuk pembuatan komunitas ini! Ngerti!
7 Mahasiswa tersebut segera membuat rancangan agar bisa membuat komunitas di sini. Namun yang berjalan hanya anak 4 yatu Iron, Ahyar, Hesti dan Tika yang lainnya hanya memamerkan karyanya bukan ikut andil dalam pembutan komunitas. Banyak ejekan dan cemoohan dari sebagian mahasiswa atas pamflet dan ajakan untuk ikut komunitas kepenulisan. Tapi mereka tetap tegar untuk pembuatan komunitas ini.
Pak Sargono: Bagaimana? Resmi dibuka kapan?
Iron: Besok Pak.
Pak Sargono: Udah ada berapa orang?
Ahyar: Ya sementara belum ada. Kita lihat besok pas pembukaan komuniats Pak.
Hesti: Kita sudah rancang sebaik mungkin agar meraka banyak yang ikut.
Pembukaan komunitas tersebut tidak sesuai dengan rancangan. Hanya 5 orang mahasiswa yang datang padahal semua fasilitas sudah disediakan. 9 orang dari mereka kecewa namun Iron. Ahyar, Hesti dan Tika terus memperjuangan komunitas ini bagaimana mendapatkan banyak masa. Sedangkan Pak Budi memarahi 7 mahasiwa untuk ikut andil. Selang beberapa minggu komunitas terbagun dengan baik dan banyak kalangan mahasiswa yang ikut dan sebagaian besar kalangn anak SMA di sekitar Kota.
Murid : “seelamat pagi ibu!
Alsera : “duduk, berdo’a mulai! ... Selesai!”
Bu Hani : “kenapa kamu? Pagi-pagi sudah tidur Alsera?”
Alsera : “bergadang tau ga? Engga. Kamu sih? Engga.”
Tita : “saya tau bu!”
Bu Hani : “iya Tita, apa saja?”
Tita : (Ost. lagu anak : 4 se