ryantipermatasariiBaru-baru ini, Tempo memberitakan tentang “Kurikulum Baru 2013” menurut menteri pendidikan dan kebudayaan Muh. Nuh menyatakan dalam penyusunan kurikulum baru pihaknya lebih mengutamakan kepentingan para siswa agar lebih menguasai, baru setelah itu penyusunan materi.Adapun rancangan kurikulum baru 2013 terus disosialisasikan dan diuji publik oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud) diharapkan tiga tahun kemudian atau 2016 dapat diimplementasikan secara keseluruhan.Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Harun, mengatakan dalam penerapan kurikulum baru tahun depan, meskipun ada pengurangan mata pelajaran, pengurangan ini tidak berpengaruh terhadap jam mengajar guru. Sebaliknya, jumlah jam mengajar akan bertambah rata-rata empat sampai enam jam," ujar Harun. Siswa SD nantinya belajar di sekolah kurang lebih 36 jam per minggu. Selama ini, hanya 26 jam seminggu. Sedangkanuntuk siswa SMP dari 32 jam menjadi 38 jam pelajaran per minggu. Adapun tingkat SMA relatif sama dan tak ada perubahan signifikan.Mengacu kurikulum baru tersebut, jumlah mata pelajaran SMP yang semula 12 nanti menjadi 10 mata pelajaran. Mata ajar muatan lokal dan pengembangan diri akan melebur ke dalam mata pelajaran seni budaya dan prakarya. Sedangkan mata pelajaran yang lain tetap, yakni Pendidikan Agama, Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya (muatan lokal), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, serta Prakarya.Untuk SD yang semula 10 mata pelajaran akan menjadi enam mata pelajaran, yakni Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, serta Kesenian. Di lain sisi, materi IPA dan IPS menjadi tematik di pelajaran-pelajaran lainnya.Pada kurikulum baru 2013 dimana dalam rangka implementasinya maka akan disusun buku sebagai berikut :1.Buku siswa (substansi pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar).2.Buku panduan guru (panduan pelaksanaan proses pembelajaran dan panduan pengukuran dan penilaian hasi belajar, silabus).3.Dokumen kurikulum (struktur kurikulum, standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar, dan pedoman.Di indonesia sebenarnya telah mengalami perubahan kurikulum sebanyak 11 kali yaitu mulai dari kurikulum 1947 (rentjana kurikulum), kurikulum 1950, kurikulum 1952, kurikulum 1964, kurikulum 1968, kurikulum 1974 (masih menggunakan kurikulum 1968), kurikulum 1975, kurikulum 1984 (CBSA), kurikulum 1994, kurikulum 2004 (KBK), kurikulum 2006 (KTSP). Setiap kurikulum-kurikulum tersebut mempunyai sisi kelebihan dan kelemahan yang berbeda antar kurikulum dalam implementasinya. Dan sekarang akan ada lagi rancangan kurikukulum baru 2013.Rancangan kurikulum baru yang rencananya diterapkan mulai tahun 2013/2014 masih menimbulkan pro kontra di kalangan praktisi pendidikan. Pihak yang mendukung kurikulum baru cenderung melihat dari sisi kelebihannya yang menyatakan bahwa pada kurikulun 2013memadatkan pelajaran sehingga tidak membebani siswa, lebih fokus pada tantangan masa depan bangsa, dan tidak memberatkan guru seperti dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Pada kurikulum baru nanti, guru tak lagi dibebani dengan kewajiban untuk membuat silabus untuk pengajaran terhadap anak didiknya seperti yang terjadi pada saat KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Kurikulum 2013 menekankan pada siswa kreatif dan inovatif untuk menopang pembangunan, apalagi kemajuan iptek semakin hari semakin meningkat. Sebenarnya tujuan dari perubahan kurikulum itu sendiri intinya untuk memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia agar lebih baik dan bisa mencetak lulusan generasi muda yang cakap dan unggul, disamping itu juga menyangkut hakikat dan perkembangan anak, caranya belajar, tentang masyarakat dan ilmu pengetahuan, dan lain-lain, hal tersebut yang memaksa diadakannya perubahan dalam kurikulum. Pengembangan kurikulum adalah proses yang tak henti-hentinya, yang harus dilakukan secara kontinyu. Jika tidak, maka kurikulum menjadi usaha atau ketinggalan zaman. Makin cepat berubah dalam masyarakat, makin sering diperlukan penyesuaian kurikulum.Akan tetapi bagi pihak yang kontra cenderung melihat dari sisi kelemahannya menyatakan bahwa pada kurikulum 2013 justru kurang fokus dimana materi IPA dan IPS menjadi tematik pada pelajaran-pelajaran lainnya di sekolah dasar, tidak mempertimbangkan kemampuan guru serta tidak dilakukan uji coba dulu di sejumlah sekolah sebelum diterapkan, dan masa sosialisasinya juga terlalu pendek. Bagi sekolah di perkotaan, perubahan kurikulum kemungkinan tidak menjadi masalah. ”Namun, bagi guru yang bertugas di perbatasan, perubahan kurikulum membutuhkan waktu adaptasi yang cukup lama. Disamping itu kepadatan jumlah mata pelajaran yang meresahkan guru bahasa daerah.
0 votes Thanks 1
nadiamhr
Kurikulum 2013 adalah kurikulum penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yaitu KTSP 2006. Tetapi,belakangan ini banyak pihak yang mengatakan bahwa penerapan kurikulum 2013 ini terkesan terburu-buru dan tidak subtansi karena penerapan kurikulum ini didasarkan pada berbagai tinjauan diantaranya; adanya tantangan masa depan, globalisasi, masalah lingkungan hidup, kompetensi masa depan. Siswa juga dituntut untuk menguasai beberapa materi pelajaran seperti matematika,ips,ppkn,ipa dsb.Disamping itu, materi kurikulum saat ini terlalu menitikberatkan pada aspek kognetif, beban belajar siswa terlalu berat dan kurang bermuatan karakter . selain itu juga beberapa mata pelajaran dihapuskan seperti ips ,ipa,dan tik. tetapi,makna dihapuskan disini bukan berarti dihapuskan dantidak diajarkan lagi,,tetapi hanya materi2 nya saja yg dititipkan ke mata pelajaran lain