nurrimasyifa
Namaku Ariana yuni syarofah yang biasa akrab disapa Riana. aku sekarang bersekolah di SMP N 4 BUNTA. kisahku ini tentang masa lalu ku bersama sahabatku yang bernama FILLIAWATI PRADIWI yang akrab disapa Filly.Berawal dari sebuah perkenalan dan pertemuan di sebuah TK, aku bertemu dengan Filly. dia anaknya pintar, baik dan sangat perhatian padaku. dari sinilah kita memulai persahabatan. “hay, boleh kenalan gak?” tanya ku. “boleh…” jawab filly. “namaku riana. kalau kamu?” tanyaku kembali. “namaku filly” jawaban darinya. yang begitu ramah seakan membuatku merasa nyaman berada di dekatnya. “salam kenal yah. mau tanya, kamu mau gak jadi sahabatku?” kataku seakan berharap padanya. “boleh aja.”Semenjak saat itulah kita bersahabat. bermain bersama, duduk pun sebangku. setiap sore dia pun tak jarang untuk main ke rumahku. ya mungkin boleh karena ayahnya dan ayah ku adalah rekan atau bisa disebut teman dekat gitu.Hari-hari berlalu. setelah lulus TK, kita lagi-lagi satu sekolahan dan sebangku. kita memutuskan untuk bersekolah di SD N 4 BUNTA. beranjak dewasa dan sekarang berada di kelas 5 SD. baru kali ini aku dan dia tak sebangku lagi. entah karena apa, hubungan kita juga kurang dekat tak seperti sebelumnya. dia memang sedang sakit-sakitan, yaitu malaria. entah apa yang membuatku begini, tetapi perasaanku tak enak. sudah mau dekat ujian semester 1 tetapi dia telah seminggu tak masuk. aku belum sempat menjenguknya tetapi temanku yang bernama EKA DEVI ANGGRAENI yang biasa akrab disapa Devi, yang akan menjenguk filly dan diriku hanya bisa menitipkan salam saja.Seusai pulang sekolah… “dev, kamu mau jenguk filly?” tanyaku “iya nih… kamu mau ikut gak?” tanyanya balik “hmm… maaf ya… aku gak bisa. kalau gitu aku titip salam aja yah! tolong sampein.” pintaku “baiklah.” jawabnya tanda setuju.Seusai dari rumah filly, devi pulang dan filly pun dibawa berobat ke daerah LUWUK. entah apa yang membuat filly berkata yang tak sewajarnya kepada devi “aku mau pergi berobat di tempat yang jauh… tolong sampein salam ku sama temen-temen yah.” itu yang devi ceritakan padaku lewat sms. perasaan ku mulai tak enak.Malam hari, tepatnya tanggal 27 maret 2010, teman ayahku yang juga teman ayahnya filly menyampaikan pesan lewat sms. aku yang saat itu membuka sms yang ada di handphone mamaku terkejut… yang isinya “filly baru saja meninggal…”Air mataku tak tertahankan… cobaan apa lagi ini…? sahabatku satu-satunya pergi tanpa ku melihat senyumnya yang terakhir terlebih dahulu.Keesokan harinya… Aku bersama kedua orangtuaku pergi ke rumah filly untuk melayat. tak menyangka kini sahabatku hanya terbaring kaku di atas tempat tidur yang badannya tertutupkan oleh kain berwarna putih. sampai proses penguburan ku ikuti. dan tak tau mengapa air mata berderai secepat mungkin saat jazadnya akan dimasukkan ke ling lahat.Kini sahabatku hanya menjadi sebuah batu nisan yang dapat kulihat dan kukunjungi setiap waktu.Sekarang ku telah SMP kelas 2. dan wajah, namanya, senyumnya pun masih dapat kuingat jelas di memoriku. semoga di alam sana dia dapat mengingatku selamanya.Filly, YOU ARE MY BEST FRIEND FOREVER…
“hay, boleh kenalan gak?” tanya ku.
“boleh…” jawab filly.
“namaku riana. kalau kamu?” tanyaku kembali.
“namaku filly” jawaban darinya. yang begitu ramah seakan membuatku merasa nyaman berada di dekatnya.
“salam kenal yah. mau tanya, kamu mau gak jadi sahabatku?” kataku seakan berharap padanya.
“boleh aja.”Semenjak saat itulah kita bersahabat. bermain bersama, duduk pun sebangku. setiap sore dia pun tak jarang untuk main ke rumahku. ya mungkin boleh karena ayahnya dan ayah ku adalah rekan atau bisa disebut teman dekat gitu.Hari-hari berlalu. setelah lulus TK, kita lagi-lagi satu sekolahan dan sebangku. kita memutuskan untuk bersekolah di SD N 4 BUNTA. beranjak dewasa dan sekarang berada di kelas 5 SD. baru kali ini aku dan dia tak sebangku lagi. entah karena apa, hubungan kita juga kurang dekat tak seperti sebelumnya. dia memang sedang sakit-sakitan, yaitu malaria. entah apa yang membuatku begini, tetapi perasaanku tak enak. sudah mau dekat ujian semester 1 tetapi dia telah seminggu tak masuk. aku belum sempat menjenguknya tetapi temanku yang bernama EKA DEVI ANGGRAENI yang biasa akrab disapa Devi, yang akan menjenguk filly dan diriku hanya bisa menitipkan salam saja.Seusai pulang sekolah…
“dev, kamu mau jenguk filly?” tanyaku
“iya nih… kamu mau ikut gak?” tanyanya balik
“hmm… maaf ya… aku gak bisa. kalau gitu aku titip salam aja yah! tolong sampein.” pintaku
“baiklah.” jawabnya tanda setuju.Seusai dari rumah filly, devi pulang dan filly pun dibawa berobat ke daerah LUWUK. entah apa yang membuat filly berkata yang tak sewajarnya kepada devi “aku mau pergi berobat di tempat yang jauh… tolong sampein salam ku sama temen-temen yah.” itu yang devi ceritakan padaku lewat sms. perasaan ku mulai tak enak.Malam hari, tepatnya tanggal 27 maret 2010, teman ayahku yang juga teman ayahnya filly menyampaikan pesan lewat sms. aku yang saat itu membuka sms yang ada di handphone mamaku terkejut… yang isinya “filly baru saja meninggal…”Air mataku tak tertahankan… cobaan apa lagi ini…? sahabatku satu-satunya pergi tanpa ku melihat senyumnya yang terakhir terlebih dahulu.Keesokan harinya…
Aku bersama kedua orangtuaku pergi ke rumah filly untuk melayat. tak menyangka kini sahabatku hanya terbaring kaku di atas tempat tidur yang badannya tertutupkan oleh kain berwarna putih. sampai proses penguburan ku ikuti. dan tak tau mengapa air mata berderai secepat mungkin saat jazadnya akan dimasukkan ke ling lahat.Kini sahabatku hanya menjadi sebuah batu nisan yang dapat kulihat dan kukunjungi setiap waktu.Sekarang ku telah SMP kelas 2. dan wajah, namanya, senyumnya pun masih dapat kuingat jelas di memoriku. semoga di alam sana dia dapat mengingatku selamanya.Filly, YOU ARE MY BEST FRIEND FOREVER…