Tolong bikinkan cerpen setengah jadi dengan sudut pandang orang pertama. dengan menggunakan 3 tokoh atau lebih. trims yang bantu
Nofia97 Aku , Kamu , dan Dia Masa putih biru telah berlalu , ku buka lembaran baru dengan putih abu-abu . Aku sedih , aku bimbang dan aku resah . Entah apa yang aku rasakan , aku pun tak tahu . Apakah aku harus tersenyum ? Ataukah aku harus bersedih ? Semua yang telah kulalui kini telah menjadi kenangan , kenangan yang tersimpan indah di taman . Hari itu pun datang , hari dimana aku menginjakkan kakiku di lingkungan baru dan mengenakan selembar kain putih abu-abu . “ Huuuuuft “ aku menghela nafas panjang ketika aku tersadar bahwa pengalaman baru akan datang . Aku duduk di bangku kelas x-6 , bersama sahabatku ayu . Aku mencoba untuk beradaptasi dengan lingkungan baruku . Berkenalan dengan teman baru dan senyum sapa selalu kulakukan . Hingga akhirnya ,aku mempunyai seorang teman laki-laki , sebut saja teman laki-laki itu adalah Faris . Aku sering curhat dengannya , kirim pesan singkat atau SMS , bahkan saling mengejek jika nilai kita berselisih . Namun , dibalik kedekatanku dengan dia , ada seorang temanku yang kurang suka dengan kedekatanku itu . Dia adalah Luna . Dia duduk dibelakang bangkuku . “ Ina , bolehkah aku curhat dengan mu ? “ tanyanya kepadaku melalui pesan singkat atau SMS . “ apa Lun ? Aku siap kok jadi bak penampung curcolmu . Hehe .“ jawabku dengan penuh canda . “ Tung…Tung “ ringone SMS hp ku berbunyi ketik pesan dari Luna terkirim . Dia berterus terang kepadaku bahwa dia suka dengan Faris ., dan dia kurang suka dengan kedekatanku bersama faris . Setelah aku mengetahui hal itu , pelan-pelan aku merenggangkan hubunganku dengan faris . Waktu terus berputar , tiada hari tanpa curhatan luna tentang si faris . Aku bagaikan pendengar setia radio yang hanya diam , melongo alias bengong , dan mengangguk jika aku paham bahkan menggelengkan kepala jika aku kurang paham . Memang luna itu orangnya banyak bicara , emmm bisa dibilang dia itu cerewet . Suatu hari , luna curhat kepadaku . “ Ina , tau gak sih ? Aku sebel sama faris ! “ ucapnya sambil memenyunkan mulutnya . “ Kenapa Lun ? Dia belum bayar hutang ya ? Hahahaha “ candaku kepadanya . “ Ah , Ina ! Aku serius , aku sebel sama faris , dia tidak pernah merespon perhatianku . Dia juga tidak pernah senyum kepadaku jika berjumpa “ ucapnya sambil memukul meja karena geregetan dengan sifat faris . Setelah kejadian itu , luna marah dengan faris .
****** Tiga bulan berada di kelas x6 , ulangan tengah semester ( UTS ) pun tiba . Aku selalu mengumpulkan lembar kerja lebih awal dari faris dan teman-teman . Aku tidak bermaksud untuk menyombongkan diri , aku hanya berpikir dengan waktu yang tersisa , aku mempunyai waktu lebih untuk belajar mapel UTS selanjutnya . “ Hey , Ina . Kamu tu makan apa sih ? Kenapa kalau mengerjakan soal UTS cepet ? Apa kamu gak kasihan dengan teman-temanmu yang masih berada di dalam kelas ? “ ucapnya sambil marah – marah kepadaku . Aku mencoba untuk menjelaskan kepada faris , tetapi dia tidak mau mendengarkan penjelasanku . Semenjak itulah aku dan faris seperti orang yang tidak pernah kenal . Tidak pernah tegur sapa saat bertemu , tidak pernah berkirim pesan singkat atau sms , bahkan saling tersenyum pun tak pernah . “ faris , apakah kamu sudah tidak menganggapku teman lagi ? “ tanyaku dalam hati . Namun , kini aku kembali dekat dengan faris . Hal itu berawal ketika faris mengirim pesan singkat yang berisi permintaan maaf . Aku pun menjawabnya dengan kalimat canda . ***** Hari demi hari berlalu . Aku merasa janggal , aku merasa aneh dengan dia . Cara dia memandang , cara dia tersenyum kepadaku , dan hal-hal lainnya yang menurutku aneh dan tak biasanya faris lakukan kepadaku . Tidak kusangka kata itu ia ucapkan kepadaku . Awalnya aku mengira itu hanyalah lelucon . Tapi dia membantah hal itu . “ Huuuaaaah … Aku gak tahu apa yang harus aku lakukan . Bagaikan lagu ungu yang berjudul DELIMA CINTA “ gumamku yang sedang melamun melihat rintik-rintik hujan yang turun dari langit .
****** Tiga bulan berada di kelas x6 , ulangan tengah semester ( UTS ) pun tiba . Aku selalu mengumpulkan lembar kerja lebih awal dari faris dan teman-teman . Aku tidak bermaksud untuk menyombongkan diri , aku hanya berpikir dengan waktu yang tersisa , aku mempunyai waktu lebih untuk belajar mapel UTS selanjutnya . “ Hey , Ina . Kamu tu makan apa sih ? Kenapa kalau mengerjakan soal UTS cepet ? Apa kamu gak kasihan dengan teman-temanmu yang masih berada di dalam kelas ? “ ucapnya sambil marah – marah kepadaku . Aku mencoba untuk menjelaskan kepada faris , tetapi dia tidak mau mendengarkan penjelasanku . Semenjak itulah aku dan faris seperti orang yang tidak pernah kenal . Tidak pernah tegur sapa saat bertemu , tidak pernah berkirim pesan singkat atau sms , bahkan saling tersenyum pun tak pernah . “ faris , apakah kamu sudah tidak menganggapku teman lagi ? “ tanyaku dalam hati . Namun , kini aku kembali dekat dengan faris . Hal itu berawal ketika faris mengirim pesan singkat yang berisi permintaan maaf . Aku pun menjawabnya dengan kalimat canda . ***** Hari demi hari berlalu . Aku merasa janggal , aku merasa aneh dengan dia . Cara dia memandang , cara dia tersenyum kepadaku , dan hal-hal lainnya yang menurutku aneh dan tak biasanya faris lakukan kepadaku . Tidak kusangka kata itu ia ucapkan kepadaku . Awalnya aku mengira itu hanyalah lelucon . Tapi dia membantah hal itu . “ Huuuaaaah … Aku gak tahu apa yang harus aku lakukan . Bagaikan lagu ungu yang berjudul DELIMA CINTA “ gumamku yang sedang melamun melihat rintik-rintik hujan yang turun dari langit .
itu masih ada lanjutannya yak .