Rere Kulitnya hitam kasar Baju lusuh seperti pemulung Keluarganya telah tiada
Rere Gadis kecil itu Mengingatkan akan adikku Telah tiada 2 tahun lalu
Kulayangkan pandang Ke penjuru langit Tak ada awan berbentuk kelinci Aku sedih sekali
Tiba-tiba terdengar dibelakangku Rere gadis kecil itu Menunjuk awan berbentuk kelinci Ia menangis tersedu-sedu
Parafrase Anak itu bernama Rere.Kulitnya hitam dan kasar.Bajunya penuh noda seperti pemulung. Kedua orang tua dan adik Rere meninggal saat banjir besar.
Rere mengingatkan akan adikku yang manis. Telah meninggal 2 tahun yang lalu karena kanker darah.
Kulayangkan pandang ke seluruh penjuru langit. Akan tetapi, tak ada awan berbentuk kelinci. Aku sedih sekali.
Tiba-tiba, terdengar langkah dibelakangku terdengar suara Rere. Dulu,Rere dan adik Rere suka sekali mencari awan kelinci. Rere menangis, aku merasa kasihan sekali. Aku ingin berbagi kasih sayang dengan Rere. Seperti dulu aku menyanyangi adikku yang telah tiada.
Selamat Tinggal
aku berkaca
ini muka penuh luka
siapa punya?
kudengar seru menderu
dalam hatiku
apa hanya angin lalu?
lagu lain pula
mmenggelepar di tengah malam buta
ah...!!!
segala menebal, segala mengental
segala tak kukenal
parafrasanya menjadi:
Ketika si ku berkaca, aku sangat terkejut melihat mukaku ini mulai dipenuhi luka. Sebenanya ini punya siapa?
Aku mendengar suara yang seru menderu, dalam hati kubertanya, apakah itu hanya suara angin lalu?
Aku pun mendengar lagu yang lain menggema menggelepar di tengan malam buta.
Ah,...!!
Segalnaya telah tiba menebal, bahkan segalanya jadi mengental, sehingga segalanya tidak aku kenal.
Rere
Kulitnya hitam kasar
Baju lusuh seperti pemulung
Keluarganya telah tiada
Rere
Gadis kecil itu
Mengingatkan akan adikku
Telah tiada 2 tahun lalu
Kulayangkan pandang
Ke penjuru langit
Tak ada awan berbentuk kelinci
Aku sedih sekali
Tiba-tiba terdengar dibelakangku
Rere gadis kecil itu
Menunjuk awan berbentuk kelinci
Ia menangis tersedu-sedu
Parafrase
Anak itu bernama Rere.Kulitnya hitam dan kasar.Bajunya penuh noda seperti pemulung. Kedua orang tua dan adik Rere meninggal saat banjir besar.
Rere mengingatkan akan adikku yang manis. Telah meninggal 2 tahun yang lalu karena kanker darah.
Kulayangkan pandang ke seluruh penjuru langit. Akan tetapi, tak ada awan berbentuk kelinci. Aku sedih sekali.
Tiba-tiba, terdengar langkah dibelakangku terdengar suara Rere. Dulu,Rere dan adik Rere suka sekali mencari awan kelinci. Rere menangis, aku merasa kasihan sekali. Aku ingin berbagi kasih sayang dengan Rere. Seperti dulu aku menyanyangi adikku yang telah tiada.