A : "Hai" B : "Hai juga" A : "Eh, apa yang kamu bawa?" B : "Ha? Bawa apa?" A : "Itu yang sedang kamu pegang" B : "Oh ini, ini cuman gambar." A : "Boleh aku lihat?" B : "Ini" A : "(menahan tawa)" B : "kamu kenapa? kok kayak nahan tawa gitu?" A : "Haha, gambar kamu kayak punya anak tk, bahkan mungkin lebih bagus anak tk." B : "Ya, aku tau itu. Tapi setidaknya nggak usah ngetawain juga." A : "Hahaha, coba ini lihat gambarku. Lebih bagus kan?" B : "Ya punya kamu bagus." C : "Bagus dari mana coba, abstrac gitu. Bagusan punya kamu lagi B." B : "Oh ya,masa sih? makasih ya pujiannya."
~Pada intinya orang yang dikucilkan tidaklah selalu buruk ataupun salah. Begitu juga dengan karya. Meskipun karya itu jelek, namun hargai usaha orang yang membuat karya itu, karena belum tentu hal yang kita anggap bagus, dianggap bagus pula untuk orang lain((: ~
A : "Hai"
B : "Hai juga"
A : "Eh, apa yang kamu bawa?"
B : "Ha? Bawa apa?"
A : "Itu yang sedang kamu pegang"
B : "Oh ini, ini cuman gambar."
A : "Boleh aku lihat?"
B : "Ini"
A : "(menahan tawa)"
B : "kamu kenapa? kok kayak nahan tawa gitu?"
A : "Haha, gambar kamu kayak punya anak tk, bahkan mungkin lebih bagus anak tk."
B : "Ya, aku tau itu. Tapi setidaknya nggak usah ngetawain juga."
A : "Hahaha, coba ini lihat gambarku. Lebih bagus kan?"
B : "Ya punya kamu bagus."
C : "Bagus dari mana coba, abstrac gitu. Bagusan punya kamu lagi B."
B : "Oh ya,masa sih? makasih ya pujiannya."
~Pada intinya orang yang dikucilkan tidaklah selalu buruk ataupun salah. Begitu juga dengan karya. Meskipun karya itu jelek, namun hargai usaha orang yang membuat karya itu, karena belum tentu hal yang kita anggap bagus, dianggap bagus pula untuk orang lain((: ~