1. Anak Palestina
Ketika melihat sorotan matamu
Hati tak terasa mencucurkan air mata
Tatapan kosong hampa dan tersiksa
Tabahkan hatimu wahai anak palestina
Rentetan senjata mengema di mana²
Suara bising peluru tiada terhingga
Menulikan telinga membutakan mata
Terdiam membisu terbujur kaku seolah tiada tahu apa yang terjadi
Dia mengadap sang ilahi
Mengapa,mengapa,mengapa
Hai manusia kenapa hidup bagaikan ranting mati
Kering kerotak lapuh tak berasemi
Sabar tawakal berbuah keindahan
Mencari awalan berbuah akhiran
2.terima kasib guru dan kawanku
Guru....
ijinkan kami meneteskan air mata
Ijinkan kami mengemgam ketabahanmu
Ijinkan kami memahami keihlasan mu
Ijinkan pula kami menyesali kesalahan dan kealpaan ini
Guru..
Dengan lengan kecil ini kami belajar menulis huruf satu demi satu
Dengan hati ini kami memahami kata hingga menjadi bahasa sempurba
Kini.. Kami baru mengerti arti ketulusanmu
Ketulusan yang tak terbayarkan dengan apapun itu
Tampamu kami bukanlah siapa
Kami bukanlah apa
Disudut dada kiri kami namamu telah membeku menjadu satu
" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "
© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.
Seorang anak kecil
Berjalan dengan kaki telanjang
Menapaki jalan berbatu
Terasa sakit menusuk kaki
Aku ini juga manusia
Yang punya nyawa
Sama sepertimu
Yang punya rasa
Sama sepertimu
Tapi kau tak punya hati
Kau punya mata
Tapi tak melihat
Kau punya telinga
Tapi tak mendengar
Kau punya segalanya
Tapi tak merasa
Lihat dirimu
Uang kau hambur-hamburkan
Lari dari gudang ilmu
Tak kau ingat begitu banyak tetesan peluh
Dan air mata yang membasahi tubuh itu
Aku beda dengan kau
Aku tak punya sepertimu
Tapi aku tak mau jadi orang bodoh sepertimu
Aku ingin punya banyak ilmu
Aku adalah aku
Bukan kau
BUKU
Buku...
kau tempatku berbagi rasa....
meski engkau hanya diam membisu...
lembaran demi lembaran yang terisi...
Tertancap keindahan ilmu menawan...
terselip kata demi kata...
yang mengisi hari-harimu...
Buku...
kau tempatku goreskan pena...
goresan pena kini tertancap di badanmu...
jutaan kata kini terlukis di badanmu...
Kau tempatku lukiskan keindahan...
kau tempatku berbagi kesakitan....
Buku...
kau yang mengajariku arti kehidupan...
tiada pantas hidup ini kulewati...
tanpa engkau di sisiku...
1. Anak Palestina
Ketika melihat sorotan matamu
Hati tak terasa mencucurkan air mata
Tatapan kosong hampa dan tersiksa
Tabahkan hatimu wahai anak palestina
Rentetan senjata mengema di mana²
Suara bising peluru tiada terhingga
Menulikan telinga membutakan mata
Terdiam membisu terbujur kaku seolah tiada tahu apa yang terjadi
Dia mengadap sang ilahi
Mengapa,mengapa,mengapa
Hai manusia kenapa hidup bagaikan ranting mati
Kering kerotak lapuh tak berasemi
Sabar tawakal berbuah keindahan
Mencari awalan berbuah akhiran
2.terima kasib guru dan kawanku
Guru....
ijinkan kami meneteskan air mata
Ijinkan kami mengemgam ketabahanmu
Ijinkan kami memahami keihlasan mu
Ijinkan pula kami menyesali kesalahan dan kealpaan ini
Guru..
Dengan lengan kecil ini kami belajar menulis huruf satu demi satu
Dengan hati ini kami memahami kata hingga menjadi bahasa sempurba
Kini.. Kami baru mengerti arti ketulusanmu
Ketulusan yang tak terbayarkan dengan apapun itu
Guru..
Tampamu kami bukanlah siapa
Kami bukanlah apa
Disudut dada kiri kami namamu telah membeku menjadu satu