Tolong bantuin buat puisi yang dimusikalisasi dong... Dikumpulin bsk nih... Please...
nennyanita
Salam, kuucapkan pada malam Yang membantuku membaringkan keresahan Salam, kuucapkan pada teman Yang menolongku mendengarkan kegelisahan Terimakasih tuhan Telah kau ciptakan malam Terimakasih tuhan Telah kau ciptakan teman Salm kuucapkan pada keresahan Yang menempaku membentuk keyakinan Salam kuucapkan pada kegelisahan Yang mengajariku menembus keraguan Terimakasih tuhan Kau ciptakan keresahan Terimakasih tuhan Kau ciptakan kegelisahan
Hai Pahlawan kami, Kau selalu melindungi kami Kau telah berjuang untuk kami Dan seluruh warga-warga dan teman-teman kami Juga negara demi kami
Seandainya itu semua Bukan dari pengorbanan yang rela Dan semangat para pahlawan kita Maka negara ini akan hancur selamanya Jadi, terimalah terimakasih kami semua
Ibu Kartini
Dahulu wanita selalu diinjak-injak Tetapi sekarang tidak lagi Karena dahulu Ibu Kartini berjuang keras Untuk menyelamatkan kaum wanita
Pengorbanan
Detik-detik penuh dengan ancaman Ketiga raga di pucuk darah penghabisan
Mata tombak yang selalu mengintai Darah mengucur deras bagai badai
Tak kenal senjata, tak kenal mati Hanya kaulah pahlawan sejati
Yang membantuku membaringkan keresahan
Salam, kuucapkan pada teman
Yang menolongku mendengarkan kegelisahan
Terimakasih tuhan
Telah kau ciptakan malam
Terimakasih tuhan
Telah kau ciptakan teman
Salm kuucapkan pada keresahan
Yang menempaku membentuk keyakinan
Salam kuucapkan pada kegelisahan
Yang mengajariku menembus keraguan
Terimakasih tuhan
Kau ciptakan keresahan
Terimakasih tuhan
Kau ciptakan kegelisahan
Hai Pahlawan kami,
Kau selalu melindungi kami
Kau telah berjuang untuk kami
Dan seluruh warga-warga dan teman-teman kami
Juga negara demi kami
Seandainya itu semua
Bukan dari pengorbanan yang rela
Dan semangat para pahlawan kita
Maka negara ini akan hancur selamanya
Jadi, terimalah terimakasih kami semua
Ibu Kartini
Dahulu wanita selalu diinjak-injak
Tetapi sekarang tidak lagi
Karena dahulu Ibu Kartini berjuang keras
Untuk menyelamatkan kaum wanita
Pengorbanan
Detik-detik penuh dengan ancaman
Ketiga raga di pucuk darah penghabisan
Mata tombak yang selalu mengintai
Darah mengucur deras bagai badai
Tak kenal senjata, tak kenal mati
Hanya kaulah pahlawan sejati
Senyum Suci