Setiap larik jumlah suku kata antara 10-14 = Sesuai
Bersajak ab-ab = Tidak sesuai
Hubungan larik 1 dan 2 membentuk kalimat majemuk = Sesuai
Kalimat majemuk biasanya bersifat sebab akibat = Sesuai
Larik 1 dan 2 tidak ada hubungan = Tidak sesuai
Bersajak a-a = Sesuai
Penjelasan
Gurindam adalah salah satu bentuk puisi lama yang berasal dari tradisi sastra Melayu. Gurindam memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari bentuk puisi lainnya. Berikut adalah penjelasan mengenai ciri-ciri umum Gurindam:
1. Gurindam memiliki bait: Gurindam terdiri dari beberapa bait atau bagian. Setiap bait biasanya terdiri dari dua baris atau larik.
2. Setiap larik memiliki jumlah suku kata antara 10-14: Setiap baris atau larik dalam Gurindam memiliki jumlah suku kata yang konsisten, yaitu antara 10 hingga 14 suku kata.
3. Bersajak ab-ab: Gurindam biasanya memiliki pola sajak yang disebut dengan sajak ab-ab. Artinya, larik pertama dan ketiga memiliki rima yang sama, begitu pula dengan larik kedua dan keempat.
4. Hubungan larik 1 dan 2 kalimat majemuk: Larik pertama dan kedua dalam Gurindam biasanya memiliki hubungan yang erat dan saling melengkapi. Hubungan ini sering kali diungkapkan dalam bentuk kalimat majemuk, di mana larik pertama memberikan sebab atau kondisi, sedangkan larik kedua memberikan akibat atau konsekuensi.
Penjelasan
Gurindam adalah salah satu bentuk puisi lama yang berasal dari tradisi sastra Melayu. Gurindam memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari bentuk puisi lainnya. Berikut adalah penjelasan mengenai ciri-ciri umum Gurindam:
1. Gurindam memiliki bait: Gurindam terdiri dari beberapa bait atau bagian. Setiap bait biasanya terdiri dari dua baris atau larik.
2. Setiap larik memiliki jumlah suku kata antara 10-14: Setiap baris atau larik dalam Gurindam memiliki jumlah suku kata yang konsisten, yaitu antara 10 hingga 14 suku kata.
3. Bersajak ab-ab: Gurindam biasanya memiliki pola sajak yang disebut dengan sajak ab-ab. Artinya, larik pertama dan ketiga memiliki rima yang sama, begitu pula dengan larik kedua dan keempat.
4. Hubungan larik 1 dan 2 kalimat majemuk: Larik pertama dan kedua dalam Gurindam biasanya memiliki hubungan yang erat dan saling melengkapi. Hubungan ini sering kali diungkapkan dalam bentuk kalimat majemuk, di mana larik pertama memberikan sebab atau kondisi, sedangkan larik kedua memberikan akibat atau konsekuensi.
____________________________________________
DETAIL JAWABAN
Kelas: 8
Mapel: Bahasa Indonesia
Bab: 1 - Sastra
Kode: 8.1.1