Novel ini mengisahkan tentang perjuangan seorang gadis untuk melawan kanker ganas. Gadis tersebut bernama Gita Sessa Wanda Cantika, yang akrab disapa Keke. Ia divonis terkena kanker ganas dan hidupnya tinggal lima hari.
Kanker tersebut menyerang bagian wajah Keke sehingga dirinya tampak seperti monster. Namun, Keke tetap berjuang untuk hidup dan mendapatkan pendidikan layaknya gadis lain seumurannya. Penyakit itu tidak diberitahukan kepada Keke karena mereka tidak tega melihat anaknya kehilangan separuh wajahnya apabila dilakukan operasi. Namun, pada akhirnya Keke pun mengetahui penyakitnya.
Keke selalu tersenyum dan berjuang untuk hidup normal dan berprestasi seperti orang normal lainnya. Ayahnya pun terus berjuang demi kesembuhan Keke. Ayahnya berupaya mencari pengobatan alternatif di seluruh wilayah Indonesia, namun tidak membuahkan hasil. Akhirnya, menggunakan cara medis dan dokter menyarankan untuk kemoterapi.
Keke mendapatkan keajaiban dari Tuhan sehingga ia bisa menghabiskan waktu lebih lama dengan teman dan keluarga. Kanker tersebut merupakan penyakit pertama di Indonesia dan saat itu menjadi viral. Hal ini menimbulkan perdebatan di antara para dokter. Namun, setelah tiga tahun, kanker itu kembali tumbuh di bagian tubuh lainnya.
Ayahnya memutuskan untuk berobat ke Singapura. Dokter di sana pun menyarankan untuk melakukan operasi. Namun, akhirnya mereka kembali ke Indonesia dan keadaan Keke makin parah. Hal ini dikarenakan kanker tersebut telah menyebar ke bagian organ tubuh lainnya, yaitu paru-paru dan jantung.
Meski tangan dan kakinya sudah tidak bisa digerakkan, Keke tetap semangat belajar. Kondisi Keke makin parah hingga mengalami koma dan dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Di tengah kondisinya tersebut ada kabar gembira, Keke mendapatkan prestasi sebagai juara tiga di ujian akhir di kelasnya.
Akhirnya dokter menyerah dan Keke mengembuskan napas terakhirnya pada 25 Desember 2006. Tepatnya, setelah puasa dan saat merayakan Idulfitri. Sebelum meninggal, Keke sempat menuliskan surat kecil untuk Tuhan.
Kelebihan
Cerita di dalam novel ini diangkat dari kisah nyata sehingga sangat menyentuh
Penjelasan:
Resensi Novel Surat Kecil untuk Tuhan
Identitas Novel
Judul Buku: Surat Kecil untuk Tuhan
Penulis: Agnes Davonar
Tebal Buku: 239 halaman
Penerbit: Inandra Published
Tahun Terbit: 2008
Sinopsis
Novel ini mengisahkan tentang perjuangan seorang gadis untuk melawan kanker ganas. Gadis tersebut bernama Gita Sessa Wanda Cantika, yang akrab disapa Keke. Ia divonis terkena kanker ganas dan hidupnya tinggal lima hari.
Kanker tersebut menyerang bagian wajah Keke sehingga dirinya tampak seperti monster. Namun, Keke tetap berjuang untuk hidup dan mendapatkan pendidikan layaknya gadis lain seumurannya. Penyakit itu tidak diberitahukan kepada Keke karena mereka tidak tega melihat anaknya kehilangan separuh wajahnya apabila dilakukan operasi. Namun, pada akhirnya Keke pun mengetahui penyakitnya.
Keke selalu tersenyum dan berjuang untuk hidup normal dan berprestasi seperti orang normal lainnya. Ayahnya pun terus berjuang demi kesembuhan Keke. Ayahnya berupaya mencari pengobatan alternatif di seluruh wilayah Indonesia, namun tidak membuahkan hasil. Akhirnya, menggunakan cara medis dan dokter menyarankan untuk kemoterapi.
Keke mendapatkan keajaiban dari Tuhan sehingga ia bisa menghabiskan waktu lebih lama dengan teman dan keluarga. Kanker tersebut merupakan penyakit pertama di Indonesia dan saat itu menjadi viral. Hal ini menimbulkan perdebatan di antara para dokter. Namun, setelah tiga tahun, kanker itu kembali tumbuh di bagian tubuh lainnya.
Ayahnya memutuskan untuk berobat ke Singapura. Dokter di sana pun menyarankan untuk melakukan operasi. Namun, akhirnya mereka kembali ke Indonesia dan keadaan Keke makin parah. Hal ini dikarenakan kanker tersebut telah menyebar ke bagian organ tubuh lainnya, yaitu paru-paru dan jantung.
Meski tangan dan kakinya sudah tidak bisa digerakkan, Keke tetap semangat belajar. Kondisi Keke makin parah hingga mengalami koma dan dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Di tengah kondisinya tersebut ada kabar gembira, Keke mendapatkan prestasi sebagai juara tiga di ujian akhir di kelasnya.
Akhirnya dokter menyerah dan Keke mengembuskan napas terakhirnya pada 25 Desember 2006. Tepatnya, setelah puasa dan saat merayakan Idulfitri. Sebelum meninggal, Keke sempat menuliskan surat kecil untuk Tuhan.
Kelebihan
Cerita di dalam novel ini diangkat dari kisah nyata sehingga sangat menyentuh