Berbentuk seperti kapak namun lebih kecil ukurannya daripada kapak zaman sekarang. Salah satu kegunaannya adalah untuk memahat, merimbas kayu dan juga tulang untuk dibuat menjadi senjata. Manusia Pithecanthropus menggunakan alat ini dan peninggalannya sangat banyak ditemukan di Pacitan, Jawa Tengah.
Kapak Genggam
Memiliki bentuk yang mirip dengan kapak namun tidak mempunyai pegangan atau gagang. Benda ini digunakan dengan cara digenggam dan terbuat dari batu yang salah satu sisinya diasah sampai menjadi tajam, dan sisi lain dibiarkan saja untuk dijadikan tempat menggenggam. Fungsi dari kapak ini adalah untuk menguliti dan memotong hewan hasil buruan, bisa juga digunakan untuk menggali tanah dalam rangka mencari umbi – umbian dan banyak ditemukan di daerah Pacitan.
Kapak Persegi
Kapak atau beliung persegi adalah alat yang berbentuk persegi empat dan memiliki permukaan yang memanjang yang digosok halus seluruhnya. Beliung atau kapak persegi yang berukuran besar digunakan untuk mencangkul sedangkan yang kecil digunakan untuk mengukir atau memahat. Kapak jenis ini banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara dan Kalimantan.
Kapak Lonjong
Alat yang digunakan pada zaman batu ini berbentuk kapak namun lonjong, yang fungsinya untuk memotong kayu. Kapak ini juga digunakan dalam kegiatan berburu hewan untuk makanan manusia purba. Sebagian besar peninggalan kapak lonjong ditemukan di daerah Papua.
Gerabah
Alat ini bisa ditemukan pada zaman batu baru atau Neolitikum. Fungsi gerabah ini adalah sebagai alat untuk menyimpan makanan dan juga alat saji. Peninggalan gerabah ditemukan di Kaliumpang (Sulawesi), pantai selatan Jawa dan Melolo, daerah Sumba.
Pebble
Memiliki nama lain kapak genggam Sumatera, biasa digunakan oleh manusia purba pada zaman mesolitikum sebagai alat untuk memotong. Alat ini ditemukan oleh Dr. P.V. Van Stein Callenfels yang meneliti bukit kerang. Pebble terbuat dari batu kali yang dipecah menjadi batu pipih kecil yang ujungnya tajam dan dibelah sisi luarnya.
Punden Berundak
Punden berundak merupakan bangunan yang terbuat dari batu dan disusun secara bertingkat. Biasanya terdiri dari 7 buah undakan, yang bisa ditemukan di wilayah Banten. Punden berundak gunanya untuk melakukan pemujaan bagi roh-roh nenek moyang pada zaman purba.
Menhir
Batu berukuran besar ini digunakan untuk keperluan pemujaan kepada roh-roh nenek moyang. Bentuk menhir ada yang tunggal dan ada yang berkelompok, mirip dengan punden berundak. Kamu akan melihat menhir sebagai batu besar berbentuk lonjong vertikal tegak yang mengecil di ujung atas dan bulan di bagian dasarnya. Banyak ditemukan di daerah Sulawesi Tengah, Sumatera dan Kalimantan.
Dolmen
Dolmen merupakan meja yang terbuat dari batu dan digunakan untuk tempat meletakkan sesaji ketika kegiatan pemujaan kepada roh leluhur dilakukan. Pada bagian bawah dolmen biasanya digunakan untuk menaruh mayat manusia agar tidak dimakan oleh binatang liar.
Sarkofagus
Sarkofagus adalah peti mayat atau keranda yang terbuat dari batu. Memiliki bentuk menyerupai lesung yang mempunyai tutup. Di dalamnya kerap ditemukan mayat dan barang-barang yang dijadikan bekal kubur mereka seperti periuk, kapak persegi, perhiasan dan benda-benda berharga lainya yang terbuat dari perunggu.
Arca Batu
Arca atau patung yang terbuat dari batu ini memiliki bentuk yang menyerupai binatang atau manusia, digunakan untuk kegiatan upacara keagamaan pada zaman Megalitikum. Arca pada zaman batu ini sebagian besar ditemukan di wilayah Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Selatan.
Jawaban:
Beberapa alat yang digunakan:
Berbentuk seperti kapak namun lebih kecil ukurannya daripada kapak zaman sekarang. Salah satu kegunaannya adalah untuk memahat, merimbas kayu dan juga tulang untuk dibuat menjadi senjata. Manusia Pithecanthropus menggunakan alat ini dan peninggalannya sangat banyak ditemukan di Pacitan, Jawa Tengah.
Memiliki bentuk yang mirip dengan kapak namun tidak mempunyai pegangan atau gagang. Benda ini digunakan dengan cara digenggam dan terbuat dari batu yang salah satu sisinya diasah sampai menjadi tajam, dan sisi lain dibiarkan saja untuk dijadikan tempat menggenggam. Fungsi dari kapak ini adalah untuk menguliti dan memotong hewan hasil buruan, bisa juga digunakan untuk menggali tanah dalam rangka mencari umbi – umbian dan banyak ditemukan di daerah Pacitan.
Kapak atau beliung persegi adalah alat yang berbentuk persegi empat dan memiliki permukaan yang memanjang yang digosok halus seluruhnya. Beliung atau kapak persegi yang berukuran besar digunakan untuk mencangkul sedangkan yang kecil digunakan untuk mengukir atau memahat. Kapak jenis ini banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara dan Kalimantan.
Alat yang digunakan pada zaman batu ini berbentuk kapak namun lonjong, yang fungsinya untuk memotong kayu. Kapak ini juga digunakan dalam kegiatan berburu hewan untuk makanan manusia purba. Sebagian besar peninggalan kapak lonjong ditemukan di daerah Papua.
Alat ini bisa ditemukan pada zaman batu baru atau Neolitikum. Fungsi gerabah ini adalah sebagai alat untuk menyimpan makanan dan juga alat saji. Peninggalan gerabah ditemukan di Kaliumpang (Sulawesi), pantai selatan Jawa dan Melolo, daerah Sumba.
Memiliki nama lain kapak genggam Sumatera, biasa digunakan oleh manusia purba pada zaman mesolitikum sebagai alat untuk memotong. Alat ini ditemukan oleh Dr. P.V. Van Stein Callenfels yang meneliti bukit kerang. Pebble terbuat dari batu kali yang dipecah menjadi batu pipih kecil yang ujungnya tajam dan dibelah sisi luarnya.
Punden berundak merupakan bangunan yang terbuat dari batu dan disusun secara bertingkat. Biasanya terdiri dari 7 buah undakan, yang bisa ditemukan di wilayah Banten. Punden berundak gunanya untuk melakukan pemujaan bagi roh-roh nenek moyang pada zaman purba.
Batu berukuran besar ini digunakan untuk keperluan pemujaan kepada roh-roh nenek moyang. Bentuk menhir ada yang tunggal dan ada yang berkelompok, mirip dengan punden berundak. Kamu akan melihat menhir sebagai batu besar berbentuk lonjong vertikal tegak yang mengecil di ujung atas dan bulan di bagian dasarnya. Banyak ditemukan di daerah Sulawesi Tengah, Sumatera dan Kalimantan.
Dolmen merupakan meja yang terbuat dari batu dan digunakan untuk tempat meletakkan sesaji ketika kegiatan pemujaan kepada roh leluhur dilakukan. Pada bagian bawah dolmen biasanya digunakan untuk menaruh mayat manusia agar tidak dimakan oleh binatang liar.
Sarkofagus adalah peti mayat atau keranda yang terbuat dari batu. Memiliki bentuk menyerupai lesung yang mempunyai tutup. Di dalamnya kerap ditemukan mayat dan barang-barang yang dijadikan bekal kubur mereka seperti periuk, kapak persegi, perhiasan dan benda-benda berharga lainya yang terbuat dari perunggu.
Arca atau patung yang terbuat dari batu ini memiliki bentuk yang menyerupai binatang atau manusia, digunakan untuk kegiatan upacara keagamaan pada zaman Megalitikum. Arca pada zaman batu ini sebagian besar ditemukan di wilayah Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Selatan.
Hope it helps ( ꈍᴗꈍ)