October 2018 1 21 Report
TOLONG BANTU SAYA , DIJAWAB YA BESOK DIKUMPULKAN
1. mengapa dalam penyimpanan zat kimia , botol harus di beri simbol tertentu ?
2.Jelaskan bahaya yang dapat terjadi jika pada botol zat kimia tidak diberikan simbol bahaya yang dapat disebabkan oleh zat tersebut !
3.Bagaimanakah cara menyimpan bahan kimia yang mudah bereaksi jika terkena cahaya ?


More Questions From This User See All

Tolong bantu ya Cerpen ini Bunga itu untuk Kamu Hatiku ciut. Ibu nurma memanggil namaku dan memberiku aba-aba untuk maju ke depan kelas. Keringat dingin membasahi tubuhku. Perasaanku tidak menentu. Aku takut sekali dengan hukuman. Oleh karena itu aku selalu berusaha untuk tidak melanggar peraturan apa pun. Tapi kini, di hari razia ini, Ibu Nurma telah menemukan sepucuk surat dan setangkai bunga plastik berwarna ungu di dalam tasku. Bunga itu indah sekali. Aku suka, tapi aku tidak menyangka bahwa bunga itu berasal dari tasku. Tubuhku menggigil. Aku melangkah ke depan dengan tatapan yang tak percaya. Akupun bertanya-tanya dalam hati siapakah yang telah tega mempermainkan aku. Ingin sekali menangis dan berteriak dan mengatakan bahwa aku tidak tahu. Tapi buat apa aku mengelak. Tak ada gunanya. “Baca surat ini” perintah Ibu Nurma. Aku mengambil surat berwarna ungu itu. Teman-temanku bersorak riuh sekali. Aku mulai membaca surat berkertas harum itu dengan diiringi sorakan dari teman-teman. Aku mulai membaca surat bekertas harum itu dengan diiringi sorakan dari teman-teman. “Tidak ada yang bersuara selagi Uti membacakan surat ini. Bila ada yang tertawa atau bersuara, maka dia akan menemani uti menjalani hukumannya kelak”. Kata-kata Ibu Nurma cukup membuat semua temanku terdiam menjadi patung. Mereka menanti aku melanjutkan membaca isi surat tersebut. Suaraku bergetar. “Uti yang cantik, berminggu-minggu aku memikirkan apa yang bisa aku berikan kepadamu. Aku tak mengerti apa yang kamu suka. Aku bingung sekali. Tapi rasa sayangku padamu menuntunku untuk membuat setangkai bunga ini. Uti yang pintar, terimalah persembahan ini dengan hati senang. Senyummu kutunggu saat kau menatap bunga ini. Terima kasih, Uti yang lembut hati. Aku sayang kamu” Sungguh aku tak tahu siapa yang telah memberiku bunga nan cantik itu. Pada akhirnya Ibu Nurma percaya bahwa aku benar-benar tidak tahu siapa pengirim bunga itu. Akhirnya aku tidak dihukum. Hari itu semua teman-temanku pun ribut dan penasaran siapa pemberi misterius itu. Pada saat istirahat, Anggi menghampiriku. “Uti, aku minta maaf,” kata Anggi dengan nada bergetar. “Maaf untuk apa?” tanyaku heran. Anggi adalah temanku yang tak banyak bicara. “Surat itu dari aku,” kata Anggi singkat. Aku tentu saja kaget. “Kamu?” “Ya, bunga itu untuk kamu,” kata Anggi dengan nada takut. “Kenapa kamu tidak bilang waktu itu?” tanyaku. “Aku ketakutan sekali. Maafin aku,” kata Anggi memohon. “Kok kamu sembunyi-sembunyi?” tanyaku penasaran. “Aku takut kamu tidak suka dengan bunganya. Kata kakakku, aku tidak berbakat membuat bunga. Jadi aku tidak ingin melihat rona penolakan di wajahmu,” terang Anggi. “Bunga itu cantik sekali. Aku suka kok. Kamu mempunyai bakat yang besar dalam merangkai bunga. Percaya deh,” kataku jujur. “Benarkah?” “Yakinlah. Aku letakkan bunga itu di ruang tamu. Mama dan papaku suka juga dengan bunga itu. Ayo, ke rumahku. Biar mamaku tahu siapa pembuat bunga ungu nan indah itu,” ajakku. “Uti, kamu memang teman yang paling baik. Kamulah orang pertama yang menghargai karyaku. Terima kasih ya,” kata Anggi bergetar. Air matanya mengalir di pipinya yang ranum. “Sama-sama, Anggi.” TENTUKANLAH A. Sebutkan hal hal yang menarik B. Sebutkan hal hal yang tidak menarik C. Sebutkan pokok pokok dari cerpen itu D. Ceritakan kembali berdasarkan pokok pokok yang kamu buat
Answer

Recommend Questions



Life Enjoy

" Life is not a problem to be solved but a reality to be experienced! "

Get in touch

Social

© Copyright 2013 - 2024 KUDO.TIPS - All rights reserved.