Kisah ini diawali di sebuah desa bernama Dharwan. Di desa ini hidup seorang laki-laki sholeh yang memiliki sebuah kebun. Bagi orang Arab, kebun adalah sepetak tanah yang dipenuhi dengan pohon kurma, atau pohon lain sejenisnya. Kita tidak mengetahui secara pasti jenis pohon apa yang ditanam dikebun ini. Akan tetapi yang dinyatakan dalam Al-Quran adalah laki-laki shaleh ini mengeluarkan apa yang diperlukan untuk ditanam kembali sebagaimana layaknya petani yang lain. Kemudian dia menyimpan sebagiannya untuk dimakan oleh dirinya dan keluarganya, sedangkan sisanya disedekahkan kepada fakir-miskn. Demikianlah yang dilakukan oleh laki-laki shaleh ini; mengambil apa yang diperlukan dan menyedekahkan sisanya untuk orang-orang miskin, serta mencukupi kebutuhan orang-orang fakir dan memerlukan. Ini pulalah yang menjadi sumber kemarahan anaknya kepadanya.
Jawaban:
cerita tentang adab dan tamak
Kisah ini diawali di sebuah desa bernama Dharwan. Di desa ini hidup seorang laki-laki sholeh yang memiliki sebuah kebun. Bagi orang Arab, kebun adalah sepetak tanah yang dipenuhi dengan pohon kurma, atau pohon lain sejenisnya. Kita tidak mengetahui secara pasti jenis pohon apa yang ditanam dikebun ini. Akan tetapi yang dinyatakan dalam Al-Quran adalah laki-laki shaleh ini mengeluarkan apa yang diperlukan untuk ditanam kembali sebagaimana layaknya petani yang lain. Kemudian dia menyimpan sebagiannya untuk dimakan oleh dirinya dan keluarganya, sedangkan sisanya disedekahkan kepada fakir-miskn. Demikianlah yang dilakukan oleh laki-laki shaleh ini; mengambil apa yang diperlukan dan menyedekahkan sisanya untuk orang-orang miskin, serta mencukupi kebutuhan orang-orang fakir dan memerlukan. Ini pulalah yang menjadi sumber kemarahan anaknya kepadanya.