Jika Setyo menukar posisi kedua lensa tersebut, mikroskop yang dibuat oleh Setyo tidak akan berfungsi sebagai teropong. Hal ini karena teropong dan mikroskop memiliki prinsip kerja yang berbeda.
Teropong digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh, sedangkan mikroskop digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat dekat. Prinsip kerja teropong didasarkan pada pembentukan bayangan nyata yang terletak di takik penglihatan mata, sedangkan mikroskop bekerja dengan memperbesar bayangan benda yang sangat kecil dan menempatkannya dekat dengan mata.
Dalam mikroskop sederhana, lensa yang memiliki jarak fokus yang lebih pendek (lensa objektif) ditempatkan di dekat objek yang diamati, sedangkan lensa yang memiliki jarak fokus yang lebih panjang (lensa okuler) ditempatkan dekat dengan mata pengamat. Hal ini memungkinkan pembesaran bayangan objek yang terjadi di antara kedua lensa.
Dengan menukar posisi kedua lensa, yaitu menjadikan lensa yang memiliki jarak fokus lebih pendek sebagai lensa okuler dan lensa yang memiliki jarak fokus lebih panjang sebagai lensa objektif, mikroskop tidak akan berfungsi dengan baik. Lensa objektif yang memiliki jarak fokus pendek seharusnya ditempatkan dekat dengan objek yang diamati untuk menghasilkan bayangan perbesaran yang lebih besar. Jika lensa okuler ditempatkan di dekat objek, bayangan yang dihasilkan akan kurang jelas dan tidak terfokus dengan baik.
Oleh karena itu, Setyo menempatkan lensa yang memiliki jarak fokus yang lebih pendek (lensa objektif) sebagai lensa objektif pada mikroskop. Dengan demikian, mikroskop dapat berfungsi dengan baik untuk memperbesar bayangan objek yang sangat kecil dan memungkinkan pengamatan yang lebih detail.
Jawaban:
Jika Setyo menukar posisi kedua lensa tersebut, mikroskop yang dibuat oleh Setyo tidak akan berfungsi sebagai teropong. Hal ini karena teropong dan mikroskop memiliki prinsip kerja yang berbeda.
Teropong digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh, sedangkan mikroskop digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat dekat. Prinsip kerja teropong didasarkan pada pembentukan bayangan nyata yang terletak di takik penglihatan mata, sedangkan mikroskop bekerja dengan memperbesar bayangan benda yang sangat kecil dan menempatkannya dekat dengan mata.
Dalam mikroskop sederhana, lensa yang memiliki jarak fokus yang lebih pendek (lensa objektif) ditempatkan di dekat objek yang diamati, sedangkan lensa yang memiliki jarak fokus yang lebih panjang (lensa okuler) ditempatkan dekat dengan mata pengamat. Hal ini memungkinkan pembesaran bayangan objek yang terjadi di antara kedua lensa.
Dengan menukar posisi kedua lensa, yaitu menjadikan lensa yang memiliki jarak fokus lebih pendek sebagai lensa okuler dan lensa yang memiliki jarak fokus lebih panjang sebagai lensa objektif, mikroskop tidak akan berfungsi dengan baik. Lensa objektif yang memiliki jarak fokus pendek seharusnya ditempatkan dekat dengan objek yang diamati untuk menghasilkan bayangan perbesaran yang lebih besar. Jika lensa okuler ditempatkan di dekat objek, bayangan yang dihasilkan akan kurang jelas dan tidak terfokus dengan baik.
Oleh karena itu, Setyo menempatkan lensa yang memiliki jarak fokus yang lebih pendek (lensa objektif) sebagai lensa objektif pada mikroskop. Dengan demikian, mikroskop dapat berfungsi dengan baik untuk memperbesar bayangan objek yang sangat kecil dan memungkinkan pengamatan yang lebih detail.